SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Israel Tidak Berkomentar Soal Serangan ke Iran, Gold & Oil Balik Arah
Macro Overview

Israel Tidak Berkomentar Soal Serangan ke Iran, Gold & Oil Balik Arah

Updated Jumat, 19 April 2024

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) memangkas kenaikan pada awal perdagangan sesi Eropa Jumat (19/4/2024) setelah melesat US$ 39 ke kisaran US$ 2.417 per troy ons pagi tadi. Kenaikan tersebut terjadi setelah Israel dilaporkan menyerang Iran, dan ledakan terjadi di dekat Isfahan, markas militer sekaligus tempat fasilitas nuklir.

Namun, Iran menyatakan serangan tersebut bukan rudal melainkan drone, dan tidak menimbulkan kerusakan apa pun.

Tanpa ada kerusakan, maka kemungkinan serangan balasan yang akan dilakukan Iran tentunya cukup kecil. Di sisi lain, Israel menolak berkomentar atas serangan tersebut. Artinya, ada kemungkinan konflik kedua negara belum akan tereskalasi yang membuat Gold mengalami berbalik arah.


 

Sentiment Analysis menunjukkan nilai 43 yang berarti netral dengan Confidence Index yang moderat atau rata-rata.

Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.

Artinya, tanpa eskalasi konflik kedua negara, Gold kemungkinan akan kembali tertekan pada perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) malam ini akibat ekspektasi The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada Juni.

OIL 
Konflik Iran dengan Israel yang belum memanas lagi membuat harga Oil (CLS10) berbalik turun ke US$ 81,82 per barel pada awal perdagangan sesi Eropa. Sebelumnya pagi tadi Oil melesat US$ 3,69 ke US$ 85,59.

Pelaku pasar kini menanti apakah konflik kedua negara akan semakin memanas, atau justru mendingin. Tanpa eskalasi konflik, Oil kemungkinan akan sideways pada perdagangan sesi AS, bahkan tidak menutup kemungkinan mengalami tekanan.

EURUSD
Rilis data inflasi produsen (producer price index/PPI) Jerman membuat EURUSD mampu bangkit pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian 1,06593. Pagi tadi, pasangan mata uang ini sempat turun ke 1,06103 akibat kekhawatiran akan meluasnya konflik Iran dengan Israel.

PPI Jerman dilaporkan tumbuh 0,2% month-on-month (MoM) pada Maret, dibandingkan bulan sebelumnya -0,4% meski masih di bawah forecast Trading Central 0,4%. Pertumbuhan PPI tersebut ke depannya berpotensi membuat inflasi (consumer price index/CPI) agak sulit menurun, yang tentunya bisa berdampak ke kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).

EURUSD pada perdagangan malam ini bisa mendapat sentimen positif jika eskalasi konflik Iran vs Israel tidak tereskalasi.

GBPUSD 
Sama dengan EURUSD pasangan mata uang ini juga sukses rebound, menyentuh level tertinggi harian 1,24558. Pagi tadi akibat serangan Israel ke Iran, GBPUSD turun ke 1,23887.

Data yang dirilis dari Inggris menunjukkan penjualan ritel stagnan atau 0% month-on-month (MoM) pada Maret, lebih rendah dari forecast di Trading Central 0,2% MoM, dan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,1%.

|Data tersebut sempat membuat GBPUSD kembali menurun sebelum berbalik naik. Tanpa eskalasi konflik Iran vs Israel, GBPUSD kemungkinan akan mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi AS malam ini.

USDJPY 
USDJPY memangkas penurunan setelah sempat anjlok lebih dari 1.000 poin (100 pip) ke 153,588 pada perdagangan sesi Asia.

Penurunan tajam tersebut terjadi melihat posisi USDJPY di level tertinggi dalam 34 tahun terakhir, dan serangan Israel ke Iran yang memicu peningkatan permintaan safe haven. Sama dengan dolar AS, yen juga merupakan aset safe haven bahkan ketika terjadi konflik yen biasanya lebih menarik ketimbang dolar AS.

Namun, konflik Iran dan Israel yang belum tereskalasi lagi membuat pelaku pasar kembali melihat lemahnya nilai tukar yen akibat ekspektasi The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada Juni nanti.

Pada perdagangan sesi AS malam ini, USDJPY berpotensi mendapat dorongan jika tidak ada eskalasi konflik Iran dengan Israel.

Nasdaq
Nasdaq memangkas penurunan setelah anjlok 347 indeks poin ke 17.181 yang merupakan level terendah sejak 19 Januari. Serangan yang dilakukan Israel ke Iran menjadi pemicu kemerosotan Nasdaq

Dengan konflik kedua negara yang terlihat belum akan memanas lagi, Nasdaq perlahan-lahan kembali naik. Meski demikian, sentimen bagi Nasdaq masih negatif akibat ekspektasi The Fed baru akan memangkas suku bunga pada Desember 2024



Sentiment Analysis menunjukkan angka 27 yang berarti negatif, tetapi Confidence Index masih rendah.


Note: Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga