Kamis, 27 Agustus 2020 | 3 menit baca |
Jika Anda membaca beberapa artikel di MIFX Blog, Anda akan melihat bagaimana MIFX selalu menekankan pentingnya risk management, atau manajemen risiko. Sekarang, mari kita pelajari cara-cara mengelola risiko dalam trading forex, komoditas, maupun indeks untuk melindungi dana kita ketika harga bergerak ke arah yang tidak kita inginkan.
Kenali dulu berbagai risiko dalam trading
Semua trader, tak peduli seprofesional apa pun, selalu terekspos risiko loss atau kerugian yang sama. Risiko apa sajakah itu?
Risiko pasar
Risiko pasar, atau market risk, muncul akibat perubahan harga yang terjadi di luar perkiraan trader.
Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga bank sentral suatu negara berisiko mempengaruhi nilai mata uang negara tersebut.
Risiko leverage
Leverage membantu Anda memaksimalkan peluang profit, tapi leverage juga berarti risiko loss yang lebih besar.
Risiko modal
Risiko modal muncul akibat trading tanpa rencana yang matang, di mana harga tidak bergerak ke arah yang diperkirakan, tidak ada cut loss, dan trader kehabisan modal karena terus menunggu perubahan arah harga.
Cara mengelola risiko dalam trading
Walaupun trader pemula dan trader pro sama-sama terekspos berbagai risiko di atas, bedanya adalah trader pro paham cara mengatur risiko. Sehingga, risiko yang diterima tidak terlalu besar dan dapat ditanggulangi. Berikut adalah beberapa risk management atau pengaturan risiko yang dapat Anda terapkan saat trading:
Tentukan toleransi risiko
Ajukan pertanyaan ini saat membuat rencana trading dan sebelum membuka posisi di pasar: “Berapa kerugian yang dapat saya terima?”
Jika Anda belum tahu berapa kerugian yang dapat Anda terima, Anda akan sangat rentan mengalami kerugian dalam jumlah besar. Normalnya, trader menentukan batas loss per transaksi di kisaran 1%-5% dari dana yang dimiliki. Misalnya, Anda punya dana $1.000, maka batas loss Anda antara $10-$50 saja untuk satu transaksi. Jumlah ini terhitung cukup kecil dan dapat Anda “lunasi” dengan peluang profit di transaksi-transaksi berikutnya.
Gunakan stop loss dan take profit di setiap transaksi
Setelah mengetahui toleransi risiko, Anda dapat memanfaatkan fitur stop loss untuk memasang level batas kerugian. Dengan stop loss, Anda tidak perlu terus menerus mengamati chart tanpa jeda untuk berjaga-jaga, karena posisi Anda akan otomatis tertutup jika harga menyentuh level stop loss. Dengan begitu, Anda terhindar dari kerugian yang jauh lebih besar jika harga berubah arah.
Berbeda dengan stop loss, take profit mengatur level batas keuntungan, tapi cara kerjanya sama. Saat harga menyentuh level take profit, posisi Anda akan otomatis tertutup sehingga profit Anda langsung terealisasi. Kedua fitur ini dapat Anda akses di MIFX Mobile sebelum membuka posisi.
Hindari overtrading
Overtrading di sini dapat berupa transaksi dengan lot yang besar, di mana jumlah lot ini tidak sebanding dengan ketahanan modal. Jika harga tidak sejalan dengan posisi yang dibuka, akun trader tersebut akan terkena autocut dan mengalami kerugian dalam jumlah besar. Karena itu, pertimbangkan juga jumlah lot saat akan membuka posisi.
Atur risk-to-reward ratio
Untuk mengelola risiko trading jangka panjang, gunakan risk-to-reward ratio (RRR) untuk membuat perbandingan batas risiko rugi dan target profit dalam setiap transaksi. Pastikan rasio minimal yang Anda gunakan adalah 1:2 untuk mendapatkan hasil yang positif dalam jangka panjang. Pelajari lebih lanjut mengenai RRR di artikel ini.
Pelajari psikologi trading
Aspek psikologi memegang peranan penting dalam trading. Trader yang emosional cenderung kesulitan untuk konsisten mengikuti rencana trading yang sudah dibuat. Cari tahu cara mengatur emosi dalam trading di sini.
Pada dasarnya, prinsip bisnis trading sama dengan bisnis lainnya. Semua faktor harus diperhitungkan dan direncanakan untuk melindungi kelangsungan bisnis dan modal Anda, termasuk faktor risiko kerugian. Dengan mempersiapkan risk management yang matang, Anda akan dapat trading dengan lebih nyaman dan percaya diri karena Anda tahu Anda masih punya rencana B jika rencana A tidak berhasil.