Rabu, 26 Agustus 2020 | 3 menit baca |
Memulai trading itu mudah, bertahan di dunia trading itu baru menantang. Trader pemula seringkali dihadapkan pada berbagai masalah, mulai dari kurang modal, risk management yang kurang optimal, trading dengan emosi, hingga overtrading.
Apa yang dimaksud dengan overtrading?
Ada begitu banyak skenario yang bisa disebut dengan istilah overtrading–terlalu banyak membuka posisi, terlalu banyak menggunakan dana modal, terlalu banyak trading di waktu singkat, trading di luar batas kemampuan risiko, dan lain sebagainya. Intinya, overtrading adalah trading tanpa strategi dan manajemen yang baik sehingga bisnis trading yang dilakukan malah cenderung seperti bermain judi.
Apa ciri-ciri overtrading?
Merasa terlalu percaya diri setelah satu kali menang, trading tanpa rencana dan tidak konsisten, cenderung latah dalam membuka dan menutup posisi, nekat membuka posisi walau sudah loss beberapa kali–semua ini termasuk ciri-ciri overtrading. Tentu saja jika tidak ditanggulangi, trader bisa kehilangan banyak dana dan tidak dapat trading jangka panjang.
Nah, agar tidak terjebak overtrading, simak empat tips berikut:
1. Buat rencana trading mingguan
Akhir minggu adalah waktu yang tepat untuk rehat dari pasar dan menyusun rencana trading untuk minggu depan karena pasar forex tutup. Review kembali hasil trading Anda selama seminggu ke belakang untuk melihat strategi apa yang tepat dan apa yang kurang tepat. Pahami juga kondisi terbaru keuangan dan modal trading Anda untuk menentukan batas risiko dan target profit seminggu ke depan.
Baca juga berita-berita fundamental yang dirilis selama akhir pekan dan identifikasi pengaruh berita tersebut terhadap pergerakan harga. Dengan begitu, Anda sudah punya bekal analisis trading untuk hari Senin sehingga dapat membuat keputusan trading yang bijak tanpa terpengaruh emosi.
2. Lakukan risk management yang disiplin
Rencana trading sebagus apa pun tidak akan berguna tanpa diikuti kedisiplinan mengatur risiko loss. Pastikan semua transaksi yang masih terbuka sudah memiliki batas stop loss sesuai jumlah kerugian yang mampu Anda terima. Perhatikan juga jumlah equity atau dana yang Anda miliki dan tentukan berapa jumlah maksimal lot yang dapat kamu transaksikan selanjutnya. Ini agar kamu tidak gegabah membuka posisi sebanyak-banyaknya di transaksi-transaksi berikutnya.
3. Hindari melihat chart terus menerus
Terlalu sering melihat grafik atau chart bisa menyebabkan stres dan emosi jadi tidak labil. Saat harga bergerak naik, langsung buru-buru buy tanpa memperhatikan trend dan berita fundamental. Begitu juga sebaliknya. Tentu saja hal ini dapat menyebabkan banyak kerugian dan berujung pada overtrading. Jadi, perhatikan chart seperlunya saja, hanya pada saat membuat analisis dan saat aktif bertransaksi di pasar.
4. Fokus ke tujuan jangka panjang
Walaupun Anda membuat rencana trading mingguan, tapi jangan terlalu berambisi mendapatkan keuntungan besar setiap minggu. Trading merupakan bisnis yang menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi, jangan mencari cara untuk profit puluhan persen dalam satu bulan pertama, karena pola pikir ini justru akan menjebak Anda masuk ke dalam lubang overtrading. Sebaiknya, buat target profit sedikit demi sedikit tapi konsisten tiap minggu dan bulan, sambil terus mempertajam strategi dan analisis trading Anda. Dengan begitu, Anda akan dapat menikmati hasil kerja keras sebagai seorang trader dalam waktu beberapa tahun.
Jeratan overtrading sangat erat kaitannya dengan manajemen emosi. Cari tahu cara mengontrol emosi dalam trading forex di sini, dan terus latih diri Anda untuk membuat keputusan trading dengan bijak berdasarkan analisis dan data agar terhindar dari overtrading.