Kamis, 27 Agustus 2020 | 3 menit baca |
Ada banyak strategi yang dapat Anda aplikasikan dalam trading forex. Kali ini yang akan kita bahas adalah strategi hedging. Seperti apa cara kerjanya?
Hedging adalah salah satu strategi yang sering digunakan para trader untuk mitigasi atau mengurangi risiko kerugian dengan cara menyeimbangkan posisi-posisi yang dibuka. Umumnya trader akan membuka dua posisi yang berkorelasi negatif, atau arah pergerakan harganya saling berlawanan. Sehingga jika ternyata ada satu posisi yang tidak menguntungkan, masih ada posisi kedua sebagai cadangan untuk meraih peluang profit.
Dalam trading forex, ada dua macam strategi hedging yang biasa dilakukan:
1. Hedging dengan satu currency pair
Bagi pemula yang masih fokus mempelajari satu macam currency pair (pasangan mata uang), strategi ini dapat dipelajari. Yuk, kita lihat contoh penggunaan strategi hedging dengan satu currency pair ini.
Misalnya saat sedang trading pasangan EURUSD (euro/dolar Amerika), Anda memperkirakan bahwa harga akan terus naik sehingga Anda pun membuka posisi buy. Namun, ternyata harga malah turun. Untuk menyiasatinya, Anda segera membuka posisi berlawanan untuk berjaga-jaga, yaitu posisi sell EURUSD.
Jika harga benar terus turun, maka Anda akan menutup posisi buy dengan jumlah loss yang kecil dan membiarkan posisi sell terbuka hingga mencapai target profit yang diinginkan. Sebaliknya, jika harga EURUSD ternyata berubah arah lagi dan semakin naik, maka Anda akan menutup posisi sell dan membiarkan posisi buy tetap terbuka.
2. Hedging dengan dua currency pairs
Sebelum melakukan strategi ini, kenali dulu korelasi antar currency pairs, apakah positif atau negatif. Korelasi positif berarti pergerakan harga dua currency pairs berjalan searah, sementara korelasi negatif berarti pergerakan harganya berlawanan arah.
Berikut adalah beberapa major pairs yang memiliki korelasi positif:
EURUSD dan GBPUSD (euro/dolar Amerika dan poundsterling/dolar Amerika)
USDCHF dan USDJPY (dolar Amerika/franc Swiss dan dolar Amerika/yen Jepang)
EURUSD dan AUDUSD (euro/dolar Amerika dan dolar Australia/dolar Amerika)
EURUSD dan NZDUSD (euro/dolar Amerika dan dolar New Zealand/dolar Amerika)
AUDUSD dan NZDUSD (dolar Australia/dolar Amerika dan dolar New Zealand/dolar Amerika)
Dan berikut adalah contoh major pairs berkorelasi negatif:
EURUSD dan USDCHF (euro/dolar Amerika dan dolar Amerika/franc Swiss)
USDCAD dan AUDUSD (dolar Amerika/dolar Kanada) dan dolar Australia/dolar Amerika)
Perhatikan posisi base dan quote currency pada kedua daftar di atas. Pada pasangan berkolerasi positif, USD selalu berada di posisi base atau quote currency yang sama. Sebaliknya pada pasangan berkorelasi negatif, posisi USD akan berlawanan.
Saat melakukan hedging dengan dua pasangan berkorelasi positif, maka Anda perlu membuka posisi yang berlawanan di pasar. Misalnya, pasangan EURUSD dan GBPUSD. Jika Anda membuka posisi buy untuk EURUSD, maka Anda perlu menyeimbangkan posisi dengan membuka posisi sell untuk GBPUSD.
Sebaliknya, Anda dapat melakukan hedging dengan membuka posisi yang sama di pasar untuk pasangan berkorelasi negatif. Misalnya Anda bisa membuka posisi buy untuk pasangan EURUSD dan USDCHF sekaligus. Sehingga jika harga USD menguat terhadap mata uang major, maka Anda dapat menutup posisi buy EURUSD dan mempertahankan posisi buy USDCHF hingga mencapai target profit yang Anda inginkan.
Sebelum mengaplikasikan strategi hedging dalam rencana trading, pastikan Anda sudah mempelajari karakteristik currency pair yang Anda pilih dan memiliki risk and money management yang baik. Uji juga strategi hedging Anda dengan dana virtual dari Akun Demo MIFX sebelum terjun langsung di pasar forex untuk menghindari kerugian yang tidak direncanakan.