Membeli saham sebuah perusahaan dengan harga murah, kemudian menjualnya lagi di harga tinggi untuk mendapatkan profit. Pasti prinsip dasar trading saham ini sudah akrab di telinga, bukan?
Bagaimana dengan trading index saham gabungan? Apa bedanya dengan trading saham yang sering Anda dengar selama ini? Mari kita kenali kelebihan dan kelemahan kedua produk ini agar Anda dapat memilih mana yang paling cocok untuk Anda.
Cara kerja trading saham dan trading indexSeperti yang sudah kita bahas di atas, trading saham dilakukan dengan cara membeli saham sebuah perusahaan di harga rendah, lalu menjualnya kembali di harga tinggi. Berbeda dengan investasi, trading saham lebih mengutamakan volatilitas harga saham daripada performa perusahaan. Cari tahu perbedaan trading dan investasi selengkapnya
di sini.
Cara kerja trading index sebenarnya hampir mirip dengan trading saham. Bedanya, trading index memperdagangkan gabungan nilai saham rata-rata dalam suatu kelompok. Produk index bisa berupa gabungan semua saham dalam suatu negara, sekelompok saham dalam suatu negara, atau sekelompok saham dalam suatu sektor. Trading index juga dapat dilakukan secara dua arah, seperti trading forex. Anda dapat membuat order buy atau beli saat harga index diperkirakan akan naik, dan membuat order sell atau jual saat harga diperkirakan akan turun.
Pilihan produk yang ditransaksikanAda banyak perusahaan ternama di Indonesia yang menjual sahamnya untuk umum. Beberapa di antaranya termasuk saham Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Unilever (UNVR), dan lain-lain. Ketiganya merupakan saham-saham berkapitalisasi besar (blue chips), yang menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan dapat Anda transaksikan melalui perusahaan sekuritas.
Nah, jika Indonesia punya IHSG, negara lain pun punya index gabungan masing-masing. Beberapa index yang memiliki volume perdagangan tinggi meliputi
Dow Jones (gabungan 30 perusahaan besar yang terdaftar di berbagai bursa efek di Amerika Serikat),
Hang Seng (bursa efek Hong Kong),
Nikkei (bursa efek Tokyo),
NASDAQ (bursa efek Nasdaq di Amerika Serikat), dan
S&P 500 (gabungan 500 perusahaan besar yang terdaftar di berbagai bursa efek di Amerika Serikat). Kelima produk index tersebut dapat Anda transaksikan melalui broker yang menawarkan trading index, seperti
MIFX.
Potensi profit trading saham dan trading indexDalam trading saham, yang harus Anda perhatikan dalam mencari potensi profit adalah pergerakan harga saham perusahaan yang Anda pilih. Jika Anda trading saham BBCA, berarti cukup saham BBCA saja yang menjadi fokus analisis Anda. Berbeda dengan trading index, Anda bisa melakukan analisa grafik harga dan sentimen pasar untuk memprediksi pergerakan harga Index ke depan dan membuat rencana trading.
Trading saham bersifat satu arah, artinya hanya bisa membeli terlebih dahulu untuk meraih potensi profit. Sehingga, Anda bisa profit di trading saham kalau harga saham naik. Berbeda dengan trading Index, Anda bisa memanfaatkan peluang dua arah, sehingga potensi profitnya pun dua arah juga. Pertama, Anda bisa meraih profit dengan membuka posisi buy saat harga akan naik, lalu close posisi Anda saat harga sudah cukup tinggi. Yang kedua, Anda dapat membuka posisi sell saat harga akan turun, lalu close posisi tersebut ketika harga sudah cukup rendah.
Risiko trading saham dan trading indexPotensi profit dua arah dari trading index dapat menjadi pedang bermata dua, karena artinya potensi loss pun dua arah juga. Anda bisa saja membuka posisi buy dan ternyata harga terus turun, atau membuka posisi sell dan ternyata harga malah makin naik. Sementara, skenario loss pada trading saham adalah Anda membeli saham di level harga tertentu, tapi ternyata harga saham tersebut masih terus turun dan Anda memutuskan untuk cut loss.
Dengan trading index, Anda dapat meraih potensi profit lebih besar karena jam perdagangannya lebih lama. Index Asia, yaitu Nikkei dan Hang Seng, memiliki beberapa sesi perdagangan dalam sehari seperti tabel berikut:
Index | Jam Perdagangan |
Nikkei
| Sesi I | Senin-Jumat 06:30-13:25 WIB
|
Sesi II | Senin-Jumat 14:25-01:00 WIB
|
Hang Seng | Sesi I | Senin-Jumat 08:15-11:00 WIB
|
Sesi II | Senin-Jumat 12:00-15:30 WIB
|
Sesi III | Senin-Jumat 16:15-22:45 WIB
|
Sementara itu, index Amerika Serikat, yaitu Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 buka dari hari Senin pukul 05:00 WIB hingga Sabtu pukul 04:00 WIB pada musim semi-panas, dengan waktu rehat di jam 03:15-03:30 WIB dan 04:00-05:00 WIB. Di musim gugur dan dingin, jam perdagangan index Amerika Serikat menjadi hari Senin 06:00 WIB hingga Sabtu 05:00 WIB, dengan waktu rehat 04:14-04:30 WIB dan 05:00-06:00 WIB.
Berbeda dengan index, jam perdagangan saham lebih singkat. Anda dapat trading saham setiap hari Senin-Jumat, sesi I pukul 09:00-11:30 WIB dan sesi II pukul 13:00-15:00 WIB.
Trading saham dan trading index memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang lebih unggul, Anda hanya perlu mempertimbangkan toleransi risiko, strategi trading, dan modal yang Anda miliki. Yang mana pun pilihan Anda, teruslah memperdalam kemampuan Anda seputar trading saham atau trading index dan uji terus kemampuan Anda. Untuk Anda yang ingin menguji kemampuan trading index, buka
Akun Demo MIFX gratis dan mulailah simulasi trading dengan dana virtual.