Rabu, 26 Agustus 2020 | 2 menit baca |
Di tengah pandemi yang belum kunjung usai, pergerakan harga berbagai mata uang dan komoditas dunia makin volatil. Bagi para trader pemula, volatilitas yang tinggi ini bisa membuat bingung dan takut untuk masuk ke pasar. Padahal volatilitas yang tinggi adalah peluang untuk meraih profit. Untuk memahami kapan dan posisi apa yang bisa kita buka di pasar, yuk kita berkenalan dengan support dan resistance.
Apa itu support resistance?
Dalam forex, arah pergerakan harga selalu mengalami perubahan. Tidak mungkin harga terus naik atau terus turun untuk selamanya. Pasti akan ada suatu titik di mana pergerakan harga berubah arah. Titik-titik perubahan arah inilah yang disebut dengan support resistance.
Harga naik, lalu turun
Trend bullish, atau harga suatu produk yang bergerak naik, disebabkan oleh banyaknya trader yang membuka posisi buy. Namun, akan ada satu titik di mana jumlah buy sudah terlalu banyak dan harga sudah terlalu tinggi. Di titik ini, para trader akan mulai menutup posisi buy-nya dan beralih untuk membuka posisi sell. Jumlah posisi sell akan semakin banyak dan posisi buy makin sedikit, sehingga harga mulai bergerak turun atau memasuki trend bearish. Titik di mana trend bullish berakhir dan harga berubah menjadi turun ini disebut dengan resistance.
Harga turun, lalu naik
Sebaliknya, harga suatu produk berada dalam trend bearish karena banyaknya posisi sell yang terbuka. Saat posisi sell sudah terlalu banyak dan harga sangat rendah, para trader akan mulai close position dan beralih membuka posisi buy. Jumlah posisi buy akan semakin banyak dan posisi sell semakin dikit, sehingga harga produk bergerak naik. Titik di mana trend bearish berakhir dan harga berubah naik ini disebut dengan support.
Bagaimana cara memperkirakan munculnya titik support resistance?
Untuk menganalisis kapan kira-kira support dan resistance akan terjadi, kita perlu memperhatikan market sentiment. Market sentiment adalah kecenderungan sikap para trader di pasar secara keseluruhan, apakah trader cenderung membuka posisi buy atau sell. Sikap ini menentukan trend bullish dan bearish, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab perubahan arah harga. Jika posisi buy sudah terlalu banyak, bisa jadi harga akan segera turun. Demikian juga sebaliknya.
Market sentiment ini dapat menjadi salah satu acuan untuk menentukan posisi apa yang akan Anda buka. Di MIFX Mobile, Anda dapat melihat market sentiment di fitur Open Position Ratio. Open Position Ration ini adalah trading tool yang dapat membantu Anda mengetahui persentase jumlah posisi buy dan sell yang terbuka untuk produk yang ditransaksikan di MIFX, sehingga Anda dapat melihat gambaran sentimen trader. Fitur ini bisa Anda lihat di setiap halaman produk di aplikasi MIFX Mobile.
Biasanya trader akan memilih untuk membuka posisi yang sentimennya lebih besar, tapi ada juga trader yang memilih posisi berlawanan karena yakin bahwa harga akan segera menyentuh titik support atau resistance. Semua kembali kepada pilihan dan analisis masing-masing trader.
Setelah memahami support resistance, kini Anda dapat menemukan titik-titik perubahan harga dalam chart. Saat trading, posisi yang baik untuk buy adalah di kisaran support dan posisi yang baik untuk sell adalah di kisaran resistance. Gunakan ini dalam strategi trading Anda selanjutnya untuk memaksimalkan peluang profit