Rabu, 26 Agustus 2020 | 2 menit baca |
Masih work from home? Punya waktu luang lebih untuk trading? Manfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari metode dan strategi trading forex yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Jika Anda sudah pernah mempelajari metode day trading, puas dengan hasilnya, dan tertantang untuk mencoba trading dengan time frame yang lebih singkat, Anda bisa mencoba metode scalp trading.
Pengertian scalp trading
Scalp trading, atau scalping, adalah metode trading di mana trader mencari peluang profit sedikit demi sedikit dalam time frame yang sangat singkat. Jika day trader melakukan beberapa transaksi dalam satu hari, maka scalper bisa melakukan beberapa transaksi dalam hitungan jam. Masing-masing transaksi berlangsung amat sangat singkat, dalam hitungan detik atau menit saja.
Dalam scalp trading, jumlah profit dalam satu kali transaksi bukanlah prioritas utama. Setelah membuka posisi di pasar, trader akan sesegera mungkin menutup posisinya setelah mendapat profit. Bahkan target profit yang dicari biasanya hanya berkisar di 0,1%-0,25% saja. Misalnya, dengan sisa dana $1.000, trader akan segera close position walau baru profit $2,5 saja. Namun yang penting jumlah transaksi yang menang harus lebih banyak dari transaksi yang kalah. Dengan kata lain, diperlukan winning ratio yang tinggi dalam scalp trading. Sehingga trader mendapatkan hasil yang menguntungkan secara keseluruhan.
Tips untuk scalp trading
Mengingat banyaknya jumlah transaksi dalam metode scalp trading, pastikan Anda sudah punya money management yang baik sebelum mencoba metode ini. Tanpa money management yang kuat, bisa-bisa Anda malah terjebak dalam overtrading. Selain itu, scalp trading mungkin kurang cocok untuk Anda yang terikat jam kerja kantoran, karena Anda perlu punya waktu yang cukup untuk fokus dan aktif di pasar, terutama di jam-jam overlap antar sesi perdagangan forex di saat pasar forex ramai dan likuiditas meningkat.
Jika dua hal di atas sudah terpenuhi, Anda bisa mulai mencoba scalp trading dengan currency pairs yang likuiditasnya tinggi, seperti EURUSD (euro/dolar Amerika), USDCHF (dolar Amerika/franc Swiss), atau USDJPY (dolar Amerika/yen Jepang). Namun, di awal percobaan, cobalah fokus pada satu pasangan dulu agar Anda terbiasa dengan kecepatan transaksi scalp trading. Anda juga dapat mencoba melakukan scalp trading di sekitar titik-titik support dan resistance, atau titik-titik perubahan arah pergerakan harga.
Kelebihan dan kekurangan scalp trading
Metode scalp trading cukup menarik bagi trader karena peluang trading yang tersedia sangat banyak. Ini dapat melatih trader mengatur strategi untuk mendapatkan winning rate yang tinggi, mengelola risiko loss, serta menghindari godaan mencari profit sebesar-sebesarnya dalam satu transaksi.
Sebaliknya, scalp trading akan berisiko tinggi jika trader tidak mampu mengontrol emosi, tidak punya rencana trading yang baik, dan tidak sanggup mengikuti kecepatan transaksi scalping. Berita-berita fundamental yang penting dan muncul mendadak juga bisa menjadi musuh bagi para scalpers karena dapat menggagalkan analisis yang sudah dibuat.
Nah, bagaimana? Penasaran ingin mencoba metode scalp trading tapi belum yakin? Coba saja metode ini di akun demo MIFX menggunakan dana virtual!