SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Ada Rilis data Inflasi Amerika, Gold Berpotensi Naik Lebih Tinggi
Macro Overview

Ada Rilis data Inflasi Amerika, Gold Berpotensi Naik Lebih Tinggi

Updated Kamis, 10 April 2025
Bagikan
Updated Kamis, 10 April 2025
Bagikan

Perkembangan perang dagang terus mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Kamis (10/4/2025). Seperti disebutkan pada Macro Overview sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda kebijakan reciprocal selama 90 hari, sehingga negara-negara yang sebelumnya terkena tarif impor tinggi kini turun menjadi 10%.

Di sisi lain, tarif impor untuk produk dari China kembali dinaikkan menjadi 125% dari sebelumnya 104%. Kenaikan tersebut dilakukan setelah kemarin China menaikkan tarif impor produk asal Amerika Serikat menjadi 84%.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan malam ini, selain juga rilis data ekonomi dari Amerika Serikat. Berikut data dari Trading Central.

  • Inflasi AS  (Maret/year-on-year) pukul 19:30 WIB; forecast 2,5% vs sebelumnya 2,8%
  • Inflasi inti AS (Maret/year-on-year) pukul 19:30 WIB; forecast 3% vs sebelumnya 3.1% 
  • Klaim tunjangan pengangguran AS (April/5) pukul 19:30 WIB; forecast 226K vs sebelumnya 219K


GOLD 

Harga Gold (XAUUSD) memangkas kenaikan setelah sebelumnya naik ke US$3.132,57 per troy ons. Gold mendapat sentimen positif dari perang dagang AS-China yang semakin membesar. 

Langkah yang diambil Trump bisa menjadi indikasi perang dagang kini berfokus ke China, seperti yang terjadi pada 2018-2019. Perang dagang tersebut membuat pertumbuhan ekonomi global melambat, dan permintaan terhadap Gold sebagai aset safe haven mengalami peningkatan tajam.

Gold berpotensi mendapat tambahan sentimen positif jika data inflasi (Consumer Price Index/CPI) dan inflasi inti dirilis lebih rendah dari forecast, sementara klaim tunjangan pengangguran lebih tinggi.



OIL 
Harga Oil (CLS10) turun ke US$60,31 per barel setelah naik tajam pada perdagangan Kamis kemarin. Meski Trump menunda kebijakan reciprocal, tetapi perang dagang AS-China masih menjadi sentimen negatif.

Berkaca pada 2018-2019, perang dagang keduanya membuat perekonomian dunia melambat yang berpotensi menurunkan permintaan Oil.



EURUSD 
EURUSD naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh 1,10479. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu, EURUSD melesat 1.032 poin (103,2 pip).

Trump yang menunda kebijakan reciprocal membuat dolar AS perkasa, sebab risiko perlambatan ekonomi Amerika Serikat menjadi menurun. Namun, tarif reciprocal bagi Uni Eropa kemungkinan juga ditunda yang bisa memberikan sentimen positif ke EURUSD. Sentimen positif tersebut berpotensi bertambah jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih buruk dari forecast.



GBPUSD 
GBPUSD naik pada ke 1,28814 pada awal perdagangan sesi Eropa, dibandingkan penutupan perdagangan Rabu kenaikannya sebesar 608 poin (60,8 pip). GBPUSD naik setelah Trump menunda kebijakan reciprocal. Risiko perlambatan ekonomi global menjadi berkurang, dan perekonomian Inggris masih akan cukup kuat membuat GBPUSD naik.

Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini berpotensi mendapat tambahan sentimen positif jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih buruk dari forecast.



USDJPY
USDJPY turun pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 146,146. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu, USDJPY anjlok 1.562 poin (156,2 pip).

USDJPY berbalik anjlok setelah kemarin melesat 146 pip. Pergerakan tersebut mengindikasikan sentimen yang tarik menarik antara dolar AS dan yen yang sama-sama menyandang status safe haven. Tetapi, mengingat perang dagang AS-China semakin memanas, USDJPY masih cenderung tertekan sebab risiko perlambatan ekonomi Amerika Serikat masih besar. Tekanan bagi USDJPY akan semakin besar jika data ekonomi AS dirilis lebih buruk dari forecast.



Nasdaq
Nasdaq anjlok 645 indeks poin ke 18.705 pada awal perdagangan sesi Eropa setelah meroket 2124 indeks poin atau lebih dari 12% pada perdagangan Rabu. Kenaikan harian tersebut menjadi yang terbesar sejak Januari 2001.

Trump yang menunda kebijakan reciprocal langsung membuat Nasdaq melesat, tetapi kini diterpa aksi profit taking. Sebabnya,  perang dagang AS-China yang semakin besar yang masih akan menjadi sentimen negatif bagi indeks saham.


Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga