![]() |
Updated Rabu, 9 April 2025 |
![]() |
Updated Rabu, 9 April 2025 |
Perang dagang nampaknya akan kembali tereskalasi khususnya antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Kebijakan reciprocal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump mulai berlaku pada Rabu waktu setempat. Beberapa negara yang terkena tarif reciprocal, seperti Korea Selatan dan Jepang dikabarkan mulai berunding dengan AS, dan Trump mengatakan kemungkinan bisa mencapai kesepakatan yang bagus.
Di saat yang sama Trump menegaskan akan menaikkan tarif impor dari China menjadi 104%. Hal tersebut dilakukan setelah China pada Jumat lalu mengumumkan akan menaikkan tarif impor semua produk dari Amerika Serikat sebesar 34% mulai 10 April besok.
Perang dagang kedua negara kemungkinan akan semakin tereskalasi, sebab China tidak gentar dengan kenaikan tersebut.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) sempat naik lebih dari US$40 atau 400 pip. Namun, setelahnya berbalik arah dan stagnan di US$2.981 per troy ons pada perdagangan Selasa. Pergerakan tersebut searah dengan indeks saham AS, sebabnya banyak pelaku pasar melikuidasi posisinya buy Gold untuk mencairkan profit dan menutup kerugian di pasar saham atau aset lain yang terkena margin call.
Meski demikian, dengan risiko perang dagang AS-China yang semakin memanas Gold membuat harga Gold naik ke kisaran US$3.012 per troy ons pada hari ini. Apalagi bank sentral China melaporkan kembali membeli Gold sebagai cadangan devisa pada Maret. Hal itu menjadi indikasi bank sentral dunia masih terus memborong Gold meski harganya tinggi. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Perang dagang yang meluas membuat aksi jual Oil (CLS10) terus berlanjut pada hingga hari ini. Oil menyentuh US$56,68 per barel pagi ini yang merupakan level terendah sejak Januari 2021.
Meluasnya perang dagang berisiko menekan pertumbuhan ekonomi global yang bisa berdampak pada penurunan permintaan Oil. Hal tersebut semakin menekan Oil yang sebelumnya sudah mendapat sentimen negatif dari OPEC+ yang berencana menaikkan produksi 400.000 barel per hari.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD mencatat kenaikan 526 poin (52,6 pip) ke 1,09555 pada perdagangan Selasa. Hingga siang ini, EURUSD kembali melesat 110 pip ke 1,10657. EURUSD mendapat sentimen positif setelah Presiden Trump mengatakan terbuka untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa asalkan bisa menutup defisit perdagangan yang besar.
Selain itu, kabar terbentuknya koalisi pemerintahan di Jerman juga mendongkrak kinerja EURUSD. Tercapainya koalisi akan mempercepat dan mempermudah reformasi fiskal yang akan dijalankan. Sentimen tersebut akan mempengaruhi pergerakan EURUSD pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
GBPUSD juga melesat pada perdagangan hari ini menyentuh level 1,28535. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa, GBPUSD melesat 922 poin.
Peluang Uni Eropa mencapai kesepakatan dagang dengan AS juga memberikan sentimen positif bagi GBPUSD.
USDJPY
USDJPY anjlok 1.602 poin (160,2 pip) dan hari ini berlanjut 166 pip ke 144,577, mendekati lagi level terendah 6 bulan. Volatilitas tinggi pada pasangan mata uang ini sebab dolar AS dan yen sama-sama menyandang status safe haven.
Namun, risiko perlambatan ekonomi Amerika Serikat membuka ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat, sehingga memberikan sentimen negatif ke USDJPY.
Nasdaq
Nasdaq sempat melesat 726 indeks poin kemarin sebelum berbalik anjlok ke 402 indeks poin dan menutup perdagangan sedi 17.226. Eskalasi perang dagang AS-China membuat Nasdaq kembali anjlok 476 indeks poin ke 16.750.
Bloomberg melaporkan, salah satu pejabat dari Kementerian Luar Negeri China mengatakan tidak gentar meski Trump berencana menaikkan tarif impor menjadi 104%. Ia juga mengatakan intimidasi, pengancaman serta pemerasan bukan cara yang tepat berhubungan dengan China.
Melihat hal tersebut, ada potensi China juga akan membalas AS sehingga perang dagang menjadi lebih besar. Hal tersebut memberikan sentimen negatif bagi Nasdaq.