Updated Selasa, 24 September 2024 |
Updated Selasa, 24 September 2024 |
Pergerakan pasar cukup volatil pada perdagangan awal pekan kemarin merespon rilis data Purchasing Managers’ Index (PMI) zona euro, Inggris dan Amerika Serikat. Secara keseluruhan PMI menunjukkan perlambatan pada Agustus dan yang paling parah terjadi di zona euro. Hal ini menandakan perekonomian di negara-negara tersebut mengalami perlambatan.
Di sisi lain bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) memberikan kejutan dengan menurunkan suku bunga (14-day reverse repurchase rate) sebesar 10 basis poin menjadi 1,85%. PBoC hari ini Selasa (24/9/2024) juga menyatakan akan kembali melonggarkan kebijakan moneter.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) masih terus menanjak dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa termasuk pagi ini. Gold menyentuh level US$ 2.640 per troy ons.
Kenaikan tersebut terjadi setelah Gubernur PBoC, Pan Gongsheng, mengatakan akan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan, begitu juga suku bunga 7-day repo rate maupun loan prime rate.
Pan menyatakan langkah tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat tergantung kondisi perekonomian. Semua langkah pelonggaran moneter tersebut bertujuan untuk memacu perekonomian China.
Artinya saat ini kondisi ekonomi China kurang bagus dan mendorong permintaan Gold sebagai safe haven. Selain itu, pelonggaran moneter cenderung memberikan sentimen positif ke Gold. Meski demikian, melihat posisi Gold yang sangat tinggi dan kenaikan tajam sepanjang tahun ini, profit taking tentunya masih membayangi.
OIL
Harga Oil (CLS10) sempat anjlok tajam awal pekan kemarin sebelum berhasil dipangkas dan menutup perdagangan di US$ 70,71 per barel. Pada perdagangan hari ini, Oil berbalik naik ke US$ 71,19 per barel merespon pengumuman dari PBoC.
Pelonggaran moneter lebih lanjut yang akan dilakukan PBoC diharapkan mampu memacu perekonomian, sehingga ada potensi peningkatan permintaan Oil. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi Oil pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
EURUSD
EURUSD anjlok 527 poin (52,7 pip) ke 1,11103 awal pekan kemarin. PMI manufaktur zona euro yang kembali mengalami kontraksi setelah 5 bulan ekspansi memberikan tekanan bagi EURUSD. Apalagi, sektor jasa mengalami perlambatan ekspanasi.
Pada perdagangan sesi Eropa hari ini, rilis data iklim bisnis Jerman pada pukul 15:00 WIB bisa kembali memicu pergerakan besar EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan indeks iklim bisnis pada bulan ini 86,3 lebih rendah dari bulan sebelumnya 86,6. Artinya, jika data tersebut dirilis lebih rendah dari forecast, ada potensi EURUSD kembali tertekan.
GBPUSD
PMI Inggris yang melambat sempat membuat GBPUSD anjlok ke 1,32480 pada perdagangan Senin. Tetapi setelahnya justru berbalik naik dan menutup perdagangan di 1,33466. Kenaikan GBPUSD berlanjut hingga menyentuh level 1,33659 hingga siang ini, level tersebut
Merupakan yang tertinggi sejak 3 Maret 2022. Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar masih melihat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) akan tetap berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Hal tersebut masih menjaga kinerja GBPUSD.
USDJPY
USDJPY bergerak volatil awal pekan kemarin sebelum menutup perdagangan di 143,580. Dibandingkan penutupan perdagangan Jumat USDJPY turun 326 poin (32,6 pip). Pada perdagangan hari ini, USDJPY kembali naik ke 144,047.
Posisi USDJPY yang sangat rendah, dan belum adanya momentum pergerakan baru kerap memicu aksi short covering. Sehingga USDJPY bergerak naik. Di sisi lain, ke depannya selisih suku bunga di Amerika Serikat dan Jepang berpeluang semakin menyempit, sehingga USDJPY cenderung masih tertekan.
Nasdaq
Aksi profit taking membuat Nasdaq volatil pada awal pekan kemarin sebelum menutup perdagangan dengan stagnan dan bertahan di atas 20.000.
PBoC yang mengindikasikan akan melonggarkan kebijakan moneter lagi hari ini menjadi sentimen positif bagi indeks saham termasuk Nasdaq. Pelonggaran moneter diharapkan bisa memacu perekonomian China yang juga bisa berdampak ke perekonomian global.