![]() |
Updated Rabu, 31 Juli 2024 |
![]() |
Updated Rabu, 31 Juli 2024 |
GOLD
Harga Gold (XAUSUD) naik US$ 27,42 atau 274,2 pip ke US$ 2.410,86 per troy ons pada perdagangan Selasa. Pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
The Fed diperkirakan belum akan mengubah kebijakannya, tetapi pasar melihat akan ada sinyal jika suku bunga mulai dipangkas pada September.
Sentimen tersebut masih mempengaruhi Gold pada perdagangan sesi Eropa Rabu (31/7/2024). Apalagi, indeks dolar AS sedang tertekan setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menaikkan suku bunga pada hari ini.
OIL
Harga Oil (CLS10) turun US$ 0,65 ke US$ 75,25 pada perdagangan Selasa, level tersebut merupakan yang terendah sejak 6 Juni lalu. Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi China membuat harga Oil anjlok.
China merupakan konsumen Oil terbesar kedua di dunia, perlambatan ekonomi berpotensi menurunkan permintaan Oil. Selain itu kontraksi perekonomian Jerman pada kuartal II juga memberikan tekanan bagi Oil.
Namun pada pagi ini Oil mampu naik ke US$ 76,04 kemungkinan besar akibat aksi short covering. Artinya, kenaikan tersebut rentan berbalik arah.
EURUSD
EURUSD bergerak volatil pada perdagangan Selasa kemarin sebelum turun tipis 70 poin (7 pip) ke 1,08143. Rilis data Jerman menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 mengalami kontraksi sementara zona euro secara keseluruhan masih mencatat ekspansi; hal tersebut membuat EURUSD bergerak volatil.
Pada perdagangan sesi Eropa, rilis inflasi (consumer price index/CPI) dari zona euro pada pukul bisa menjadi penggerak 16:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan CPI pada Juli tumbuh 2,3% year-on-year (YoY) lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,5% YoY. Kemudian inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan tumbuh 2,8% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,9% YoY.
Data tersebut bisa memberikan tekanan bagi EURUSD jika dirilis lebih rendah dari forecast. Sebab, peluang bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memangkas suku bunga pada September akan semakin besar.
GBPUSD
GBPUSD turun 254 poin (25,4 pip) ke 1,28353 pada perdagangan Selasa kemarin. Pasangan mata uang ini tertekan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Inggris (Bank of England/BoE).
BoE akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis sore besok, sebelumnya pada dini hari ada The Fed, sehingga volatilitasnya akan tinggi. Pada perdagangan sesi Eropa hari ini GBPUSD juga masih akan volatil tetapi kemungkinan belum akan tinggi.
USDJPY
USDJPY bergerak sangat liar sejak Selasa kemarin dan berlanjut hingga siang ini setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menaikkan suku bunga acuannya.
USDJPY sempat anjlok lebih dari 110 pip ke 151,564 sebelum berbalik naik ke 153,900. Namun tidak lama USDJPY kembali menurun.
BoJ pada pengumuman kebijakan moneter hari ini menaikkan suku bunga menjadi 0,25% dari sebelumnya 0,1%. Sebelumnya survei dari Bloomberg menunjukkan sebanyak 14 dari 48 ekonom memperkirakan BoJ akan menaikkan suku bunga. Mayoritas ekonom memprediksi BoJ belum akan menaikkan suku bunga yang mendorong kenaikan USDJPY.
Pelaku pasar kini menanti konferensi pers dari BoJ untuk melihat apakah akan ada kenaikan suku bunga lagi ke depannya atau tidak.
Nasdaq
Aksi jual yang melanda sektor teknologi membuat Nasdaq anjlok 362 poin ke 18.859 pada perdagangan Selasa kemarin. Tetapi hingga siang ini Nasdaq rebound dari level terendah 8 pekan tersebut ke 19.206.
Bursa saham Asia yang naik menjadi sentimen positif bagi Nasdaq. Indeks Nikkei naik tajam merespon kenaikan suku bunga BoJ turut mengerek Nasdaq. Meski menaikkan suku bunga, BoJ menyatakan suku bunga riil masih negatif dan kondisi finansial yang masih akomodatif akan tetap menopang perekonomian.
Melihat pergerakan bursa Asia, Nasdaq masih akan mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi Eropa.