![]() |
Updated Jumat, 24 Januari 2025 |
![]() |
Updated Jumat, 24 Januari 2025 |
Presiden AS Donald Trump kembali memicu volatilitas tinggi pada perdagangan Kamis malam, dan berlanjut Jumat (25/1/2025) pagi. Volatilitas pasar finansial meningkat setelah Presiden Trump menyatakan akan meminta The Fed untuk segera menurunkan suku bunga.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan sesi Eropa hari ini, selain juga beberapa data dari Jerman dan Inggris. Berikut data dari Trading Central:
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat US$ 23 atau 230 pip ke US$ 2.777,25 per troy ons, tertinggi sejak 31 Oktober saat logam mulia ini mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.790 per troy ons. Dengan kata lain, Gold kini berjarak 130 pip saja untuk kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Trump yang menekan The Fed untuk segera menurunkan suku bunga memberikan sentimen positif ke Gold. Selain itu, Trump juga kembali menyinggung soal hubungan dagang dengan Uni Eropa, dan bisa jadi akan menaikkan tarif impor. Sentimen tersebut akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok 6 hari beruntun setelah menutup perdagangan Kamis di US$ 74,25 per barel. Total selama 6 hari harga Oil merosot US$ 6,23.
Trump yang berencana meningkatkan produksi Oil di Amerika Serikat terus memberikan tekanan. Selain itu, adanya peluang perang Rusia dan Ukraina berakhir di era Trump, sehingga ada potensi pasokan Oil dari Rusia kembali membanjiri pasar. Hal ini memberikan tambahan sentimen negatif Oil.
EURUSD
EURUSD naik 388 poin (38,8 pip) ke 1,04539 pada pagi ini dan berada di dekat level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Trump yang mendesak The Fed untuk segera menurunkan suku bunga membuat EURUSD mampu melesat.
Namun, jika data PMI manufaktur dan jasa Jerman dirilis lebih rendah dari forecast EURUSD berpotensi mendapat sentimen negatif. Apalagi European Central Bank (ECB) diprediksi akan menurunkan suku bunga pada pekan depan.
GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini melesat 523 poin (52,3 pip) ke 1,24037 pada perdagangan pagi ini. Berbagai pernyataan Trump juga menjadi pemicu kenaikan GBPUSD.
Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data PMI manufaktur dan jasa Inggris bisa menjadi penggerak GBPUSD. Rilis data yang lebih rendah dari forecast berpotensi memberikan sentimen negatif bagi GBPUSD.
USDJPY
USDJPY anjlok ke 155,002 hingga siang ini, dibandingkan penutupan perdagangan Kamis pasangan mata uang ini turun lebih dari 1.000 poin (100 pip). Selain dolar AS yang tertekan karena Trump, Bank of Japan (BoJ) yang menaikkan suku bunga menjadi 0,5% dari sebelumnya 0,25% juga membuat USDJPY tertekan.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan USDJPY pada perdagangan hari ini.
Nasdaq
Nasdaq mencatat kenaikan 4 hari beruntun pada perdagangan Kamis dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa 22.151 yang dicapai pada 16 Desember lalu. Kenaikan tersebut terjadi setelah Trump akan mendesak The Fed untuk segera menurunkan suku bunga dan masih akan mempengaruhi pergerakan Nasdaq pada sesi Eropa.