Updated Selasa, 19 September 2023 |
Updated Selasa, 19 September 2023 |
The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (21/9/2023) dini hari waktu Indonesia Barat dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5,25% - 5,5%.
Selain pengumuman suku bunga, The Fed juga akan merilis dot plot yang akan memberikan informasi apakah suku bunga akan kembali dinaikkan di sisa tahun ini dan berapa lama suku bunga tinggi akan dipertahankan.
Kenaikan tajam harga minyak mentah berisiko mengakselerasi inflasi yang bisa menjadi pertimbangan The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga menjadi 5,5% -5,75% pada November/Desember dan mempertahankannya di level tersebut dalam waktu lebih lama.
Bank sentral Inggris juga akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis, diprediksi akan menaikkan suku bunga menjadi 5,5% sekaligus mengindikasikan sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan).
Bank sentral Jepang mengumumkan kebijakan moneter sehari berselang, adanya sinyal perubahan kebijakan berpotensi membuat yen perkasa. Selain itu posisi yen saat ini berada di wilayah intervensi pemerintah Jepang.
Ada potensi dolar AS kembali perkasa merespon Fed dot plot yang membuat mata uang lainnya tertekan, poundsterling dan yen kemungkinan mengalami pergerakan yang besar, sementara emas masih akan volatil dan indeks saham berpotensi tertekan.
Analisis teknikal menunjukkan ada peluang emas kembali menguji US$ 1.900, dan Nasdaq turun ke kisaran 14.770. GBPUSD berpotensi turun dalam dan USDJPY naik lebih lanjut.
Riset dan analisis selengkapnya bisa Anda baca di sini.