SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita China Diprediksi Borong Gold, Harganya Bakal Tembus US$ 2.900?
Macro Overview

China Diprediksi Borong Gold, Harganya Bakal Tembus US$ 2.900?

Updated Rabu, 5 Februari 2025
Bagikan
Updated Rabu, 5 Februari 2025
Bagikan

Perang dagang jilid II antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih terus menjadi penggerak pasar finansial pada perdagangan Rabu (5/2/2025). Selain itu, Presiden AS Donald Trump pagi tadi mengatakan Amerika Serikat akan “mengambil alih Jalur Gaza” dan “kita akan memilikinya”.

Trump juga mengatakan sekitar 2 juta warga Palestina harus meninggalkan Gaza dan ditempatkan di negara lain di Timur Tengah. Langkah tersebut berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut, terutama dengan Iran

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan malam ini, selain juga data ekonomi dari AS.

Berikut data dari Trading Central:

  • Data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian versi ADP pukul 20:30 WIB; forecast 120K vs sebelumnya 122K
  • Data aktivitas sektor jasa versi ISM pukul 22:00 WIB; forecast 54 vs sebelumnya 54,1


GOLD
Sesuai dengan proyeksi Macro Overview sebelumnya, harga Gold (XAUUSD melanjutkan kenaikan dan kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.7876,95 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa, Gold naik US$ 35,25.

Gold melesat akibat peningkatan permintaan safe haven akibat perang dagang jilid II, serta rencana Trump mengambil alih Jalur Gaza. Selain itu, banyak analis melihat bank sentral China akan kembali memborong Gold sebagai cadangan devisa akibat perang dagang dengan AS. Untuk diketahui bank sentral China dalam 2 tahun terakhir agresif membeli logam mulia ini, yang menjadi salah satu alasan tren bullish Gold hingga terus memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Gold bisa mendapat tambahan sentimen positif jika data dari AS malam ini dirilis lebih rendah dari forecast, sehingga ada potensi semakin mendekati level psikologis selanjutnya US$ 2.900 per troy ons.



OIL 
Harga Oil (CLS10) turun pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian US$ 71,89 setelah sebelumnya sempat naik ke US$ 72,95 per barel.

Pergerakan Oil dipengaruhi oleh risiko perang dagang AS-China, serta rencana Trump untuk menekan ekspor Iran. Untuk saat ini sentimen perang dagang AS-China masih dominan, dan berpotensi menekan Oil. Sebab, jika perang dagang membesar akan mempengaruhi permintaan Oil.



EURUSD 
EURUSD naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level 1,04290. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa, EURUSD naik 519 poin (51,9 pip) meski data dari zona euro menunjukkan inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) yang tumbuh 0% year-on-year (YoY) pada Desember, lebih rendah dari forecast di Trading Central 0,1% YoY.

EURUSD mendapat sentimen positif setelah China menaikkan tarif impor dari AS pada produk tertentu saja, untuk sementara meredakan kekhawatiran akan perang dagang dalam skala besar. Sentimen positif tersebut berpotensi bertambah jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih buruk dari forecast. 



GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga mendapat sentimen positif dari dinamika perang dagang AS-China. GBPUSD naik 612 poin (61,2 pip) ke 1,25387 yang merupakan level tertinggi dalam hampir satu bulan terakhir.

GBPUSD berpotensi mendapat tambahan sentimen positif jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih rendah dari forecast.



USDJPY 
USDJPY anjlok 1.752 poin (175,2 pip) ke 152,551 hingga awal perdagangan sesi Eropa. Level tersebut merupakan yang terendah dalam 6 pekan terakhir. Yen mendapat tenaga setelah rilis data dari Jepang pagi tadi menunjukkan rata-rata upah pada Desember tumbuh 4,8% YoY jauh lebih tinggi dari forecast 2,1% YoY.

Rilis tersebut membuka peluang Bank of Japan (BoJ) akan kembali menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Sehingga yen menjadi perkasa dan menekan USDJPY.

Tekanan bagi USDJPY berpotensi semakin kuat jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih rendah dari forecast.



Nasdaq 
Nasdaq turun pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 21.429 Nasdaq terseret penurunan saham Apple setelah Bloomberg melaporkan regulator China mempertimbangkan penyelidikan formal terhadap biaya dan kebijakan di App Store.

Langkah yang dilakukan China ini nampaknya menjadi salah satu balasan bagi Amerika Serikat setelah menaikkan tarif impor produk dari Tiongkok. Otoritas terkait China pada Selasa lalu juga menyatakan akan membuka penyelidikan anti monopoli untuk perusahaan Google.

Berbagai serangan dari China tersebut memberikan sentimen negatif bagi Nasdaq.


Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga