![]() |
Updated Jumat, 1 November 2024 |
![]() |
Updated Jumat, 1 November 2024 |
Pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan, rilis data inflasi zona euro serta inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) Amerika Serikat begitu juga dengan klaim tunjangan pengangguran memicu volatilitas tinggi di pasar finansial. Pergerakan besar masih akan terjadi pada perdagangan Jumat (1/11/2024), sebab ada rilis data pasar tenaga kerja AS termasuk non-farm payrolls (NFP) malam nanti.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok lebih dari US$ 50 atau 500 pip Kamis kemarin sebelum memangkas penurunan tersebut dan menutup perdagangan di US$ 2.743,63 per troy ons.
Gold anjlok setelah inflasi inti PCE AS dilaporkan 2,7% year-on-year (YoY) pada September, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sementara klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 216.000 orang dalam sepekan yang berakhir 26 Oktober, terendah dalam 5 bulan terakhir.
Rilis data yang menunjukkan inflasi masih cukup tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat memicu aksi profit taking Gold yang sebelumnya berada di dekat rekor tertinggi sepanjang masa. Aksi profit taking berpotensi berlanjut pada awal perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) naik 2 hari berurutan setelah menutup perdagangan Kamis di US$ 70,73 per barel. OPEC+ yang kemungkinan menunda rencana kenaikan produksi memberikan sentimen positif bagi Oil.
Selain itu, stok di Amerika Serikat juga mengalami penurunan dalam sepekan yang berakhir 25 Oktober. Sentimen positif bagi Oil bertambah setelah Caixin melaporkan sektor manufaktur China kembali berekspansi bulan ini. Hal ini membuka peluang berlanjutnya kenaikan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD naik 273 poin (27,3 pip) ke 1,08830 pada perdagangan Kamis kemarin. Pasangan mata uang ini sukses mencatat kenaikan 4 hari beruntun setelah inflasi di zona euro dilaporkan naik.
Pada bulan ini inflasi dilaporkan tumbuh 2% YoY, lebih tinggi dari September 1,7% YoY dan forecast di Trading Central 1,9%. Sementara inflasi inti tetap 2,7%. Kenaikan inflasi bisa menjadi pertimbangan European Central Bank (ECB) untuk lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga. Sehingga masih akan menjadi sentimen positif bagi EURUSD pada sesi Eropa.
GBPUSD
GBPUSD turun 622 poin (62,2 pip) ke 1,28977 pada perdagangan Kamis dan menyentuh level terendah sejak 16 Agustus.
Pelaku pasar nampaknya merespon negatif Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) Inggris yang diumumkan Rabu lalu. Pemerintah Inggris berencana menaikkan pajak, meningkatkan penjualan obligasi yang dikhawatirkan membuat perekonomian memburuk. Sentimen negatif tersebut masih akan membayangi GBPUSD pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
USDJPY anjlok 1.382 poin (138,2 pip) ke 152,005 pada perdagangan Kamis kemarin meski data ekonomi dari AS menunjukkan perekonomian yang masih kuat. USDJPY turun setelah Bank of Japan (BoJ) mengumumkan kebijakan moneter kemarin.
Dalam pengumuman tersebut BoJ masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Hal ini membuat yen kembali perkasa sehingga USDJPY berpotensi turun lagi pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Inflasi yang masih sulit turun serta pasar tenaga kerja yang kuat membuat The Fed kemungkinan akan lebih hati-hati dalam menurunkan suku bunga. Hal tersebut memicu aksi profit taking Nasdaq hingga anjlok 469 indeks poin ke 20.037 yang merupakan level terendah dalam 3 pekan terakhir.
Selain itu Pemilu AS yang tinggal menghitung hari juga menimbulkan ketidakpastian yang berdampak negatif bagi indeks saham. Sehingga, ada potensi aksi profit taking Nasdaq kembali berlanjut.