Updated Kamis, 21 November 2024 |
Updated Kamis, 21 November 2024 |
Konflik Rusia-Ukraina kembali menjadi perhatian dan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Rabu kemarin. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden merestui Ukraina menggunakan misil jarak jauh melawan Rusia.
Pihak Rusia menyebut Biden “menyiram bensin” ke konflik kedua belah pihak, dan bahkan membuat pasar lebih was-was. Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara resmi mengesahkan doktrin nuklir baru yang intinya mempermudah aturan penggunaan senjata nuklir dalam perang.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan sesi Eropa Kamis (21/11/2024).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) naik 3 hari beruntun setelah menutup perdagangan Rabu di US$ 2.650,03 per troy ons. Total dalam 3 hari Gold mencatat kenaikan US$ 87,4 atau 874 pip.
Eskalasi konflik Rusia-Ukraina menjadi pemicu utama kenaikan harga Gold. Bahkan, saat dolar AS perkasa harga Gold masih mampu naik. Hal ini membuka potensi berlanjutnya kenaikan pada awal perdagangan sesi Eropa hari ini.
OIL
Harga Oil (CLS10) bergerak volatil pada perdagangan Rabu sebelum ditutup di US$ 69,02 per barel. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa, Oil turun US$ 0,23.
Eskalasi konflik di Rusia-Ukraina memberikan dorongan kenaikan, tetapi bertambahnya stok crude oil di Amerika Serikat memberikan tekanan. EIA kemarin melaporkan stok di AS bertambah hingga 2 juta barel dalam sepekan yang berakhir 15 November, lebih besar dari forecast di Trading Central 1,6 juta barel.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD turun 526 poin (52,6 pip) pada perdagangan Rabu ke 1,05434, tertekan rilis data inflasi produsen Jerman.
Inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) pada periode Oktober dilaporkan tumbuh 0,2% month-on-month (MoM) lebih rendah dari forecast di Trading Central 0,3% MoM. Sementara secara tahunan, PPI periode yang sama dilaporkan -1,1% year-on-year (YoY), lebih rendah dari forecast -0,9% YoY.
Data tersebut memberikan gambaran tekanan inflasi di Jerman yang mereda, dan kemungkinan juga terjadi di zona euro secara keseluruhan. Hal tersebut akan membuka ruang bagi European Central Bank (ECB) untuk kembali memangkas suku bunga. Hal tersebut masih akan menekan EURUSD pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
GBPUSD
GBPUSD bergerak volatil pada perdagangan Rabu sebelum menutup perdagangan di 1,26252 atau turun 295 poin (29,5 pip). Sebelumnya pasangan mata uang ini sempat naik ke 1,27143 setelah rilis data inflasi Inggris yang kembali terakselerasi pada Oktober.
Namun, GBPUSD yang berbalik turun menunjukkan dolar AS masih perkasa dan didukung juga oleh statusnya sebagai mata uang safe haven. Saat konflik Rusia-Ukraina memanas, dolar menjadi lebih menarik ketimbang poundsterling. Hal ini berpotensi menekan GBPUSD pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
USDJPY naik 770 poin (77 pip) ke 155,419 pada perdagangan Rabu kemarin. Eskalasi konflik Rusia-Ukraina juga mempengaruhi pergerakan USDJPY. Dolar AS dan yen sama-sama menyandang status safe haven, tetapi kali ini dolar AS tampaknya lebih kuat akibat kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS.
Melihat hal tersebut, ada potensi USDJPY kembali naik pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq berakhir stagnan di 20.736 pada perdagangan Rabu setelah sempat anjlok ke 20.477. Laporan earning beberapa perusahaan termasuk Nvidia membuat Nasdaq mampu bangkit kemarin.
Namun eskalasi konflik Rusia-Ukraina, apalagi dengan doktrin nuklir terbaru Rusia memberikan sentimen negatif ke indeks saham dan berpotensi menekan Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa hari ini.