Updated Kamis, 26 September 2024 |
Updated Kamis, 26 September 2024 |
Dolar Amerika Serikat (AS) bangkit pada perdagangan Rabu pasca rilis data penjualan rumah baru yang penurunannya tidak seburuk perkiraan pelaku pasar. Dolar AS yang sebelumnya mengalami tekanan perlahan menguat menjelang pidato Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada Kamis (26/9/2024) malam nanti.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.670 per troy ons Rabu kemarin sebelum diterpa aksi profit taking dan menutup perdagangan di US$ 2.656,75 per troy ons.
Penguatan dolar AS menjadi pemicu aksi profit taking, selain itu pelaku pasar juga menanti pidato Powell malam ini serta serangkaian data dari Amerika Serikat.
Sebelum rilis tersebut ada potensi aksi profit taking akan berlanjut pada awal perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok US$ 1,7 pada perdagangan Rabu akibat potensi pulihnya produksi di Libya. Oil masih tertekan meski data dari Amerika Serikat menunjukkan stok crude oil turun 4,5 juta barel dalam sepekan yang berakhir 20 September.
Penurunan Oil menjadi indikasi pelaku pasar melihat pulihnya produksi Libya bisa menambah pasokan global secara signifikan. Hal ini masih menjadi sentimen negatif bagi Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD anjlok 467 poin (46,7 pip) ke 1,11325 pada perdagangan Rabu setelah sebelumnya sempat naik ke 1,12139. Penurunan yang cukup tajam terjadi akibat aksi profit taking setelah EURUSD mencapai level tertinggi dalam 14 bulan terakhir.
Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data sentimen kosumen Jerman pada pukul 13:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan angka -19 untuk September, lebih baik dari bulan lalu -22.
Data tersebut berpotensi menjadi sentimen positif bagi EURUSD jika dirilis lebih bagus dari forecast.
GBPUSD
GBPUSD pada Rabu kemarin sempat naik ke 1,34295 yang merupakan level tertinggi sejak Maret 2022. Namun setelahnya aksi profit taking melanda membuatnya anjlok 905 poin (90,5 pip) ke 1,34105.
Penurunan tersebut menjadi yang pertama setelah mencatat kenaikan tajam dalam 5 hari beruntun. Sentimen positif masih menaungi poundsterling saat ini, sebab suku bunga di Inggris lebih tinggi ketimbang di Amerika Serikat setelah The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin pada pekan lalu.
GBPUSD pun terus menanjak sebelum diterpa aksi profit taking.
USDJPY
USDJPY melesat 1.524 poin (152,4 pip) ke 144,720 pada perdagangan Rabu kemarin. Selain dolar AS yang mulai kuat lagi, yen juga sedikit mengalami tekanan.
Sebabnya, pelaku pasar kini melihat bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) belum akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi USDJPY pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq naik 54 indeks poin pada perdagangan Rabu dan berlanjut lagi 147 indeks poin ke 20.388 pada perdagangan hari ini. Nasdaq menanjak setelah data penjualan rumah AS dirilis tidak seburuk perkiraan pelaku pasar. Apalagi dengan suku bunga yang akan terus menurun, ke depannya kemungkinan sektor perumahan akan semakin membaik.
Selain itu kenaikan pada saham Nvidia juga menjadi penopang Nasdaq. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Nasdaq pada awal perdagangan sesi Eropa.