SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Dolar Perkasa, Namun Gold Tetap Bersinar di Tengah Ketidakpastian Geopolitik
Macro Overview

Dolar Perkasa, Namun Gold Tetap Bersinar di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Updated Jumat, 3 Januari 2025
Bagikan
Updated Jumat, 3 Januari 2025
Bagikan

Harga Gold kembali mencuri perhatian di tengah ketegangan geopolitik yang memanas. Diskusi Presiden AS Joe Biden terkait langkah alternatif untuk menghadapi ancaman nuklir Iran memicu lonjakan minat terhadap aset safe haven. Ditambah dengan lemahnya imbal hasil obligasi pemerintah AS, Gold semakin memperkuat posisinya di pasar global.


GOLD

Harga Gold terus menguat di tengah meningkatnya minat terhadap aset safe haven. Sentimen kenaikan ini dipicu oleh laporan bahwa Presiden AS Joe Biden sedang mendiskusikan langkah alternatif untuk menghadapi ancaman fasilitas nuklir Iran, yang memperburuk ketegangan geopolitik. Situasi tersebut membuat Gold tetap menarik di tengah ketidakpastian global.

Meski demikian, penguatan harga Gold dibatasi oleh Indeks Dolar AS yang bertahan di sekitar level tertinggi multi-tahun di 109,56. Namun, logam mulia ini mendapat dukungan dari lemahnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang membuat Gold lebih kompetitif meski tidak menawarkan imbal hasil. Kombinasi faktor ini menjaga momentum bullish pada harga Gold hingga sesi Eropa siang ini.


OIL

Harga Oil mampu bertahan dekat level tinggi harian $71,73 sekaligus menandai kenaikan lima hari berturut-turut menjelang sesi perdagangan Eropa, kenaikan ini karena ditopang oleh laporan American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 1,442 juta barel, memberikan dukungan signifikan bagi harga minyak.

Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina turut menjadi katalis positif. Faktor lain yang memengaruhi pasar adalah ekspektasi peningkatan permintaan dari China, yang diperkirakan akan mendukung pergerakan harga minyak lebih lanjut. Kombinasi sentimen ini menciptakan prospek bullish bagi pasar Oil.


EURUSD

EURUSD melemah tajam di awal perdagangan 2025, turun 0,8% ke level 1,0220 an terendah sejak November 2022. Penurunan ini dipicu oleh data Manufaktur Eropa yang meleset dari ekspektasi, memperburuk sentimen negatif terhadap Euro.

Data tingkat pengangguran Jerman untuk bulan Desember akan dirilis pukul 15:55 WIB sore ini, diperkirakan meningkat menjadi 10 ribu klaim, lebih tinggi dari 7 ribu klaim sebelumnya, yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan di pasar tenaga kerja Jerman. Jika data ini sesuai atau lebih tinggi dari perkiraan, hal ini bisa melemahkan euro, yang kemungkinan akan menekan pasangan EURUSD.

Selain itu pernyataan dovish dari anggota Dewan Pengatur ECB, Yannis Stournaras, turut menambah tekanan. Stournaras mengungkapkan bahwa ECB berencana menurunkan suku bunga secara bertahap hingga mencapai 2% pada akhir tahun, hal berpeluang menekan EURUSD semakin dalam.


GBPUSD

GBPUSD terus dalam tekanan jual hingga menjelang sesi perdagangan Eropa setelah anjlok hingga menyentuh level rendah harian baru 1,2352. Penurunan tersebut diakibatkan penguatan dolar AS yang didukung oleh data Klaim Pengangguran AS dilaporkan sebesar 211 ribu, lebih rendah dari ekspektasi 222 ribu dan revisi data sebelumnya menjadi 220 ribu. Data ini mencerminkan pasar tenaga kerja yang tetap solid, memperkuat posisi USD dan memberikan tekanan bearish pada pasangan GBPUSD.

GBPUSD berpotensi dalam penurunan karena ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan menurunkan suku bunga dengan cara yang lebih cepat tahun ini.


USDJPY

USDJPY di buka stabil pada perdagangan Asia Jumat pagi ini, setelah sebelumnya mengalami kenaikan tipis. USDJPY melanjutkan pemulihan seiring dengan dirilisnya data klaim pengangguran awal AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk pekan yang berakhir 27 Desember.

Hal ini mendukung pandangan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menurunkan suku bunga secara bertahap tahun ini, yang memperkuat dolar AS. Di sisi lain, Menteri Keuangan Jepang, Kato, memperingatkan bahwa Jepang siap melakukan intervensi untuk mengatasi pergerakan nilai tukar yen yang berlebihan, yang dapat mempengaruhi dinamika USDJPY dalam waktu dekat.


NASDAQ

Nasdaq mampu naik tipis namun belum mampu mengubah potensi jual yang terjadi sejak akhir tahun 2024, potensi jual tetap menyelimuti Nasdaq karena tertekan oleh aksi ambil untung investor.

Pelemahan saham raksasa teknologi Apple memberikan dampak negatif pada Nasdaq, turun sebesar 2,6%. Tesla turun 6% setelah melaporkan penurunan pengiriman tahunan pada 2024 masih menjadi faktor yang dapat menekan turun Nasdaq.




Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga