![]() |
Updated Jumat, 4 Juli 2025 |
![]() |
Updated Jumat, 4 Juli 2025 |
Pasar finansial kembali menunjukkan volatilitas tinggi seiring dengan dinamika kebijakan fiskal Amerika Serikat. Sentimen investor bergeser cepat setelah disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak dan belanja Presiden Donald Trump, yang memunculkan kekhawatiran baru mengenai stabilitas anggaran jangka panjang.
Fokus pasar kini tertuju pada arah kebijakan suku bunga serta respons terhadap potensi tekanan inflasi. Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati langkah lanjutan pemerintah AS dalam isu perdagangan global yang dapat memperkuat ketidakpastian di pasar keuangan.
GOLD
Harga Gold menguat selama sesi Eropa didorong oleh sentimen positif menyusul disahkannya RUU pemotongan pajak dan belanja Trump. Kebijakan tersebut menekan dolar AS karena peningkatan belanja negara tanpa diimbangi kenaikan penerimaan dapat memperburuk defisit anggaran dan memperbesar utang nasional.
Kenaikan risiko fiskal ini berpotensi menggerus kepercayaan pasar terhadap stabilitas dolar AS. Dalam kondisi seperti ini, Gold kerap dipilih sebagai aset lindung nilai, sehingga peluang kenaikan harga logam mulia tersebut semakin terbuka.
OIL
Harga Oil melanjutkan pelemahan di sesi Eropa, turun ke level $66,03 per barel. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran terhadap permintaan energi global setelah mendekatnya batas waktu penerapan tarif timbal balik oleh Presiden AS pada 9 Juli.
Potensi ketegangan dagang akibat kebijakan tarif ini dikhawatirkan akan menekan pertumbuhan ekonomi global. Jika pertumbuhan melambat, permintaan terhadap energi cenderung menurun, dan hal ini menjadi faktor utama pelemahan harga Oil malam ini.
EURUSD
EURUSD tertekan di sesi Eropa dan menyentuh level 1,17676 setelah data pesanan pabrik Jerman dirilis -1,4%, jauh di bawah ekspektasi sebesar 0,4%. Meski demikian, secara keseluruhan tren EURUSD masih tergolong bullish.
Pelemahan dolar AS menjadi penopang utama pasangan ini, terutama setelah disahkannya RUU fiskal Trump yang menekan nilai tukar dolar. Selain itu, ekspektasi bahwa kebijakan suku bunga ECB akan tetap stabil turut mendukung prospek penguatan EURUSD.
GBPUSD
GBPUSD menguat pada sesi Eropa hingga mencapai level 1,36813, didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves yang menepis spekulasi pengunduran dirinya. Hal ini membantu meredakan ketidakpastian politik di Inggris.
Selain itu, tekanan terhadap dolar AS akibat kebijakan fiskal Trump menambah sentimen positif bagi pasangan ini. Kombinasi dua faktor tersebut membuka peluang penguatan GBPUSD hingga sesi malam.
USDJPY
USDJPY turun ke level 144,180 pada perdagangan sesi Eropa. Penurunan ini didorong oleh meningkatnya ketidakpastian menjelang batas waktu kebijakan tarif AS yang mendorong permintaan terhadap Yen sebagai aset safe haven.
Dolar AS juga berpotensi terus tertekan menyusul pengesahan RUU pemotongan pajak dan belanja, yang menambah beban fiskal. Kondisi ini memperbesar peluang penurunan lanjutan USDJPY hingga sesi selanjutnya.
NASDAQ
Indeks Nasdaq terkoreksi pada sesi Eropa ke level 22.909 akibat aksi ambil untung (profit taking) setelah mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa pada hari sebelumnya.
Namun, laporan ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan memicu optimisme bahwa ekonomi AS tetap tangguh di tengah dinamika perdagangan global dan ketegangan geopolitik. Jika sentimen positif ini bertahan hingga sesi AS, Nasdaq masih berpotensi melanjutkan penguatan.