Fokus Kembali ke Kebijakan The Fed Tahun Depan, Harga Gold Balik Tertekan

Menjelang berakhirnya 2024, pergerakan di pasar finansial masih cukup stabil pada awal perdagangan sesi Eropa Kamis (27/12/2024). Meski tanpa rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat pada perdagangan malam ini, volatilitas masih berpotensi mengalami peningkatan.

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) turun pada perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian US$ 2.623,63 per troy ons. Dibadingkan penutupan perdagangan Kamis Gold turun US$ 9,38 atau 93,8 pip.

Kemarin harga Gold mampu mencatat kenaikan akibat eskalasi konflik Rusia vs Ukraina membuat permintaan safe haven meningkat yang menjadi penyebab kenaikan harga Gold. Dilaporkan Rusia melakukan serangan ke sistem energi Ukraina pada hari Natal. Presiden AS Joe Biden merespon hal tersebut dengan meminta Departemen Pertahanan untuk meneruskan pengiriman senjata ke Ukraina.

Namun pada hari ini belum ada eskalasi lebih lanjut yang membuat harga Gold berbalik turun. Perhatian kembali berfokus pada outlook kebijakan moneter The Fed pada tahun depan. Rilis data klaim tunjangan pengangguran AS yang lebih rendah dari forecast membuat pasar kembali melihat The Fed hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak 2 kali pada tahun depan. Sehingga, harga Gold berpotensi mengalami tekanan.

OIL 
Harga Oil (CLS10) naik ke US$ 70,02 per barel pada awal perdagangan sesi Eropa. Oil mandapat sentimen positif setelah World Bank menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2025.

Hal tersebut memberikan harapan akan permintaan Oil yang cukup kuat dari China sehingga memberikan sentimen positif dan masih akan terasa pada perdagangan malam ini.

EURUSD 
EURUSD bergerak dalam rentang sempit 1,04051 - 1,04257 hingga awal perdagangan sesi Eropa.

Dolar AS yang kembali perkasa setelah rilis data klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat kemarin. Data ini dilaporkan sebanyak 219.000 orang dalam sepekan yang berakhir 21 Desember, lebih baik dari pekan sebelumnya 220.000 orang dan forecast di Trading Central 223.000 orang.

Melihat hal tersebut, ada potensi EURUSD masih mengalami tekanan pada perdagangan malam ini.

GBPUSD 
GBPUSD turun ke 1,25046 pada awal perdagangan sesi Eropa sebelum memangkas penurunan tersebut.

GBPUSD kembali mendekati level terendah dalam 7 bulan terakhir, melihat dolar AS yang kuat pasca rilis data klaim tunjangan pengangguran, ada potensi GBPUSD masih akan tertekan pada perdagangan malam ini.

USDJPY 
USDJPY turun pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 157,509. DIbandingkan penutupan perdagangan Kamis USDJPY turun 502 poin (50,2 pip).

Data yang dirilis dari Jepang pagi tadi bervariasi, tetapi penjualan ritel pada November dilaporkan melesat 2,8% year-on-year (YoY) yang membuat yen bangkit dan memicu profit taking USDJPY yang sebelumya mencapai level tertinggi 7 bulan.

Tanpa rilis data ekonomi penting, ada potensi aksi profit taking tersebut berlanjut lagi pada perdagangan malam ini.

Nasdaq
Nasdaq turun pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 21.897. Dibandingkan penutupan perdagangan Kamis, Nasdaq turun 85 indeks poin.

Aksi profit taking sejak Kamis kemarin memicu penurunan tersebut. Maklum saja, Nasdaq sebelumnya mendekati lagi rekor tertinggi sepanjang masa 22.151 yang dicapai pada 16 Desember lalu.

Meski demikian indeks saham Amerika Serikat saat ini berada dalam momen Santa Claus Rally yang biasanya memicu kenaikan hingga awal tahun depan.

Pelaku pasar tentunya melihat momen tahunan ini sehingga memberikan sentimen positif ke Nasdaq. Sehingga ada potensi penurunan Nasdaq akan memicu aksi beli.

Riset dan analisis lengkap terkait momen Santa Claus Rally, serta dampaknya ke Gold hingga mata uang, bisa Anda baca dalam special article Efek Ganda “Trump Trade” dan Santa Claus Rally Ke Pasar Finansial.