Gencatan Senjata Dukung Nasdaq Melonjak, Gold Terpuruk

Setelah serangkaian aksi saling serang, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Pengumuman tersebut membawa perubahan signifikan, meredakan ketegangan geopolitik yang sempat memanas. Namun demikian, bukannya menenangkan pasar, volatilitas justru meningkat tajam, dipicu oleh gelombang optimisme dari para pelaku pasar terhadap prospek perdamaian di kawasan tersebut.

Kabar mengenai gencatan senjata ini mendorong lonjakan kepercayaan investor dan memicu arus masuk ke aset-aset berisiko (risk-on). Peralihan sentimen ini menjadi pendorong utama keluarnya dana dari instrumen safe haven seperti Gold dan obligasi. Di tengah kondisi pasar yang masih sensitif, perhatian investor kini tertuju pada rilis data keyakinan konsumen Amerika Serikat yang dijadwalkan malam ini, yang diperkirakan akan menjadi katalis berikutnya bagi pergerakan pasar keuangan global.

Berikut data dari Trading Central:

Data indeks keyakinan konsumen AS pukul 21:00 WIB; forecast 99 vs sebelumnya 98. 

GOLD

Harga Gold mengalami penurunan tajam pada sesi perdagangan Eropa, menyentuh level $3.316 per troy ons di tengah pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel. Meskipun terjadi aksi jual dolar AS setelah pengumuman tersebut, hal ini tidak cukup untuk menopang harga Gold.

Situasi ini memicu gelombang sentimen risk-on di pasar keuangan global, sehingga para pelaku pasar cenderung meninggalkan aset aman. Sentimen tersebut berpotensi terus menekan harga Gold hingga sesi perdagangan malam ini.

OIL

Harga Oil masih berada dalam tekanan dan diperdagangkan mendekati level terendah di $64,37 per barel hingga sesi Eropa. Pelemahan ini dipicu oleh meredanya kekhawatiran terkait pasokan minyak mentah, menyusul tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Pemerintah Israel telah mengonfirmasi persetujuannya terhadap gencatan senjata tersebut. Sentimen ini diperkirakan akan terus membebani pergerakan harga Oil hingga sesi perdagangan AS malam nanti.

EURUSD

Optimisme pasar terhadap gencatan senjata antara Iran dan Israel pasca aksi saling serang, telah mendorong minat beli pada pasangan mata uang EURUSD. Hingga sesi Eropa, pasangan ini menguat sekitar 49 pip ke level 1.16225.

Kenaikan ini diperkirakan masih berpotensi berlanjut hingga sesi AS malam ini, didukung oleh aksi jual dolar AS serta meningkatnya minat pelaku pasar terhadap aset berisiko.

GBPUSD

Tidak jauh berbeda dengan EURUSD, pasangan GBPUSD mencatat penguatan signifikan selama sesi Eropa, naik sekitar 105 pip ke level 1.36174. Kenaikan ini didorong oleh tekanan jual pada dolar AS serta sentimen positif pasar terhadap gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Kedua faktor tersebut diperkirakan masih akan menjadi pendorong utama reli GBPUSD hingga sesi perdagangan AS malam ini.

USDJPY

Pasangan USDJPY mengalami tekanan jual pada sesi Eropa siang ini, melemah hingga menyentuh level 144,847. Dolar AS mencatat kinerja yang lebih lemah dibandingkan mata uang utama lainnya, setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran diumumkan secara resmi.

Tekanan jual ini berpotensi berlanjut hingga malam nanti, seiring meredanya ketegangan geopolitik yang turut menurunkan permintaan terhadap aset-aset safe haven, termasuk dolar AS.

NASDAQ

Indeks Nasdaq mencatat lonjakan tajam ke level 22.379 selama sesi perdagangan Eropa, setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran resmi diberlakukan.

Indeks Nasdaq diperkirakan masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan pada sesi malam ini, seiring meningkatnya kepercayaan investor dan bergulirnya sentimen perdagangan global berbasis risk-on.