![]() |
Updated Kamis, 25 Juli 2024 |
![]() |
Updated Kamis, 25 Juli 2024 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) bergerak liar pada perdagangan Rabu kemarin dan berlanjut pada Kamis (25/7/2024) pagi. Kemarin Gold sempat melesat ke US$ 2.431,98 per troy ons sebelum berbalik turun ke bawah US$ 2.400 per troy ons. Pada perdagangan pagi tadi, Gold malah anjlok sekitar US$ 30 atau 300 pip ke US$ 2.366,78 per troy ons.
Pergerakan tersebut merespon rilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dan jasa Amerika Serikat. PMI manufaktur dilaporkan turun menjadi 49,5 pada bulan ini dibandingkan Juni 51,6. Sektor jasa justru tumbuh menjadi 56, dibandingkan bulan lalu 55,3.
Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sementara di atasnya adalah ekspansi. Data yang bervariasi tersebut menunjukkan ketidakseimbangan ekonomi yang bisa memperumit langkah bank sentral AS (The Fed) dalam memangkas suku bunga.
Pelaku pasar kini menanti data pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product/GDP) Amerika Serikat yang akan dirilis malam ini. Sebelum rilis tersebut, harga Gold masih berpotensi tertekan.
OIL
Harga Oil (CLS10) stagnan di US$ 77,48 per barel pada perdagangan Rabu sekaligus mengakhiri penurunan tajam dalam 4 hari beruntun. Data dari Amerika Serikat menunjukkan stok crude oil dan bensin mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Namun data tersebut sepertinya hanya memberikan dampak sesaat. Oil pagi ini kembali turun ke US$ 76,86 per barel. Peluang terjadinya gencatan senjata di Gaza serta permintaan dari China yang diprediksi akan lemah masih menjadi penekan Oil dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
Melambatnya aktivitas manufaktur dan jasa zona euro membuat EURUSD turun 132 poin (13,2 pip) ke 1,08392 Rabu kemarin. Penurunan aktivitas tersebut membuka ruang lebih besar bagi bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) untuk memangkas suku bunga pada September.
Pada perdagangan sesi Eropa hari ini rilis data iklim bisnis Jerman pada pukul 15:00 WIB bisa menggerakkan EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan angka 89 untuk bulan ini, naik tipis dari bulan sebelumnya 88,6.Jika tidak ada kenaikan yang signifikan, EURUSD kemungkinan masih akan dibayangi sentimen negatif.
GBPUSD
GBPUSD berakhir stagnan setelah bergerak volatil dalam rentang yang cukup lebar. Aktivitas manufaktur dan jasa Inggris yang melambat memberikan tekanan bagi GBPUSD kemarin.
Namun, data dari Amerika Serikat juga bervariasi yang membuat GBPUSD bergerak volatil. Tanpa rilis data ekonomi penting dari Inggris, perhatian tertuju pada rilis data GDP Amerika Serikat malam ini. Sebelum rilis tersebut, GBPUSD masih akan volatil dengan kencederungan tertekan.
USDJPY
Tren penurunan USDJPY masih berlanjut hingga perdagangan sesi Asia hari ini. Pasangan mata uang ini anjlok ke 152,229 yang merupakan level terendah dalam nyaris 3 bulan terakhir. Sepanjang pekan ini hingga pagi tadi USDJPY sudah “longsor” lebih dari 520 pip.
Munculnya desakan dari para pejabat pemerintah agar bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menaikkan suku bunga membuat USDJPY terus menurun di pekan ini. Sejak awal pekan hingga pagi tadi USDJPY sudah longsor lebih dari 520 pip dan masih berpotensi berlanjut pada perdagangan sesi Eropa. Apalagi indeks Nikkei Jepang sedang anjlok tajam, yang membuat daya tarik yen meningkat.
Nasdaq
Nasdaq anjlok 677 indeks poin pada perdagangan Rabu ke 19.268 yang merupakan level terendah dalam 5 pekan terakhir. Nasdaq terserat penurunan saham Tesla dan Alphabet. Saham Tesla anjlok hingga 12% sementara Alphabet yang merupakan induk Google turun 4%.
Keduanya merupakan emiten dengan bobot terbesar ketujuh dan delapan di Nasdaq sehingga kemerosotannya akan memberikan sentimen negatif yang masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa hari ini.