![]() |
Updated Rabu, 11 Juni 2025 |
![]() |
Updated Rabu, 11 Juni 2025 |
Kabar konsensus perdagangan yang dicapai Amerika Serikat (AS) dengan China setelah perundingan selama dua hari di London mempengaruhi pergerakan pasar finansial Selasa kemarin.
Konsensus tersebut kini akan diserahkan ke masing-masing presiden untuk disetujui sehingga bisa diimplementasikan. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan sesi Eropa Rabu (11/6/2026).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) bergerak sangat volatil Selasa kemarin sebelum menutup perdagangan di US$3.322,18 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Senin, Gold turun hanya US$3,3 atau 33 pip. Menariknya Gold "melawan gravitasi", hingga siang ini harganya justru melesat ke US$3.343,05 per barel meski ada kabar bagus dari perundingan dagang AS-China.
Konsensus yang dicapai keduanya jika akhirnya disepakati masing-masing presiden akan menurunkan disrupsi perdagangan global sehingga kondisi ekonomi akan membaik. Kondisi tersebut seharusnya kurang menguntungkan bagi Gold yang merupakan aset safe haven. Sehingga ada potensi Gold kembali mengalami tekanan. Apalagi malam nanti ada rilis data inflasi (consumer price index/CPI) AS yang diprediksi mengalami akselerasi pertumbuhan.
OIL
Harga Oil (CLS10) turun US$0,63 ke US$64,73 per barel pada perdagangan Selasa kemarin setelah sebelumnya sempat naik ke US$66,26 per barel. Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 2 bulan terakhir sehingga memicu aksi profit taking Gold.
Meredanya disrupsi perdagangan jika konsensus dagang AS-China diimplementasikan bisa membuat kondisi perekonomian global membaik. Dalam kondisi tersebut permintaan Oil berpeluang meningkat. Sehingga, Oil saat ini sedang dinaungi sentimen positif.
EURUSD
EURUSD bergerak sangat volatil sebelum menutup perdagangan Selasa dengan naik tipis 56 poin (5,6 pip) ke 1,14235. Konsensus yang dicapai kedua negara jika akhirnya diimplementasikan akan mengurangi risiko kemerosotan ekonomi global, hal ini membuat daya tarik mata uang yang bukan safe haven seperti euro menjadi membaik.
Hal itu membuat EURUSD berpeluang mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
GBPUSD turun 532 poin (53,2 pip) ke 1,34923 pada perdagangan Selasa kemarin akibat pasar tenaga kerja Inggris yang melemah. Tingkat pengangguran Inggris naik menjadi 4,6% dalam tiga bulan hingga April, menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2021.
Di sisi lain, data sebelumnya menunjukkan inflasi yang terakselerasi. Kondisi ini memberikan tekanan bagi GBPUSD, sebab saat pasar tenaga kerja melemah dan inflasi meninggi, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) akan lebih sulit dalam menetapkan kebijakan moneter.
Untuk memperkuat pasar tenaga kerja, BoE bisa memangkas suku bunga. Tetapi itu dilakukan, inflasi berpotensi semakin meninggi. Dilema tersebut berpotensi memberikan dampak negatif ke perekonomian Inggris, yang pada akhirnya menekan GBPUSD.
USDJPY
Perekonomian Amerika Serikat yang berpotensi membaik jika konsensus perdagangan AS-China diimplementasikan memberikan sentimen positif bagi USDJPY hingga naik 295 poin (29,5 pip) ke 144,817.
Pada perdagangan hari ini, USDJPY kembali naik ke 145,161 yang menjadi indikasi sentimen positif masih menaungi pasangan mata uang ini dan masih berpotensi berlanjut pada sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq naik 129 indeks poin ke 21.950 pada perdagangan Selasa kemarin, mendapat sentimen positif dari konsensus perdagangan AS-China. Nasdaq mencapai level tertinggi sejak 21 Februari dan semakin mendekati rekor tertinggi sepanjang masa 22.318 yang dicapai pada 18 Februari.
Melihat posisi yang tinggi tersebut ada potensi Nasdaq diterpa aksi profit taking pada perdagangan sesi Eropa. Apalagi pelaku pasar juga menanti kepastian konsensus disepakati oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.