![]() |
Updated Senin, 14 April 2025 |
![]() |
Updated Senin, 14 April 2025 |
Volatilitas tinggi di pasar finansial kembali berlanjut pada perdagangan Senin (15/4/2025) merespon kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pada Jumat malam waktu AS, Trump memutuskan menunda kenaikan tarif impor untuk produk elektronik dari semua negara. Kemudian pada Minggu waktu setempat Ia mengatakan produk elektronik akan dikenakan tarif impor yang spesifik.
Dinamika kebijakan tarif impor tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Senin (14/4/2025).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) meroket dalam 3 hari perdagangan pekan lalu hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran US$3.245 per troy ons. Pada perdagangan hari ini Gold sempat anjlok ke US$3.209 per troy ons merespon kebijakan baru Trump.
Namun setelahnya Gold kembali naik ke rekor tertinggi US$3.245 per troy ons sebelum terkoreksi. Pergerakan volatil Gold tersebut mengindikasikan pasar masih menanti kejelasan kebijakan yang akan diterapkan oleh Trump.
Pergerakan yang sama kemungkinan masih akan terjadi pada perdagangan sesi Eropa, melihat posisi yang tinggi, ada potensi Gold diterpa aksi profit taking.
OIL
Dinamika perang dagang membuat harga Oil (CLS10) sangat volatil pada pekan lalu, sempat anjlok ke kisaran US$55 per barel sebelum rebound dan kembali ke atas US$61 per barel. Kabar penundaan tarif impor elektronik membuka harapan adanya negosiasi AS-China yang bisa meredakan ketegangan perang dagang.
Jika keduanya mencapai kesepakatan dagang,tekanan bagi perekonomian global akan berkurang, sehingga demand Oil tidak akan turun drastis. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan hari ini.
EURUSD
Trump yang menunda kebijakan reciprocal terhadap semua negara kecuali China membuat EURUSD meroket pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Pasangan mata uang ini sempat menyentuh 1,14736 yang merupakan level tertinggi sejak Februari 2022.
Pada perdagangan hari ini EURUSD sempat anjlok sebelum berbalik naik. Hal ini mengindikasikan sentimen bagi EURUSD masih positif dan masih akan berlanjut pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
GBPUSD mampu mencatat kenaikan tajam dalam 3 hari beruntun hingga Jumat pekan lalu dan pagi ini juga mengalami pergerakan yang volatil. Selain mendapat sentimen positif dari ditundanya kebijakan reciprocal, tekanan yang dialami dolar AS akibat The Fed diprediksi memangkas suku bunga lebih cepat juga memberikan keuntungan bagi GBPUSD.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan GBPUSD pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
USDJPY anjlok tajam pada Kamis dan Jumat pekan lalu hingga menyentuh level terendah sejak akhir September 2023. Pertumbuhan inflasi di Amerika Serikat yang melambat membuat pelaku pasar melihat The Fed berpeluang memangkas suku bunga lebih cepat dan lebih agresif pada tahun ini.
Hal tersebut memberikan tekanan bagi USDJPY dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq mengalami gejolak pada pekan lalu merespon dinamika tarif impor. Penundaan kebijakan reciprocal membuat Nasdaq meroket dan mencatat kinerja harian terbesar sejak Januari 2001 pada Rabu pekan lalu.
Setelahnya Nasdaq kembali volatil dan pagi ini mengalami gap up kembali ke atas 19.000. Trump yang menunda kenaikan tarif impor untuk produk elektronik memberikan sentimen positif bagi Nasdaq.