Gold Berbalik Naik Jelang Rilis Serangkaian Data AS

Rilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dan jasa dari Benua Biru meningkatkan volatilitas pasar pada awal perdagangan sesi Eropa Kamis (24/10/2024). Pada perdagangan malam ini volatilitas di pasar bisa semakin besar sebab ada serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis malam ini.

Berikut data dari Trading Central:

• Klaim tunjangan pengangguran pukul 19:30 WIB: forecast 247K vs sebelumnya 241K
• PMI manufaktur versi S&P pukul 20:35 WIB: forecast 47,6 vs sebelumnya 47,3
• PMI jasa versi S&P pukul 20:35 WIB: forecast 55 vs sebelumnya 55,2
• Penjualan rumah baru (month-on-month) pukul 21:00 WIB: forecast -2,2% vs -4,7%

GOLD
Sesuai dengan proyeksi Macro Overview sebelumnya, harga Gold (XAUUSD) naik pada awal perdagangan sesi Eropa menyentuh level tertinggi harian US$ 2.739,10 per troy ons. Setelah anjlok sekitar US$ 33 atau 330 pip, Gold kini sudah naik 237 pip,

Indeks dolar AS yang terkoreksi akibat bangkitnya mata uang utama lainnya membuat Gold naik. Selain itu, sentimen bagi Gold masih positif akibat ketidakpastian hasil Pemilu Amerika Serikat yang akan berlangsung 5 November mendatang.

Sentimen bagi Gold akan bertambah positif jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih buruk dari forecast.

OIL 
Harga Oil (CLS10) naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian US$ 72,32 per barel. Konflik di Timur Tengah yang masih tereskalasi meski Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken datang ke Israel menjadi pemicu kenaikan Oil.

Blinken datang untuk mendorong gencatan senjata. Tetapi faktanya Israel masih tetap melancarkan serangan ke Beirut.

Hal tersebut membuat pelaku pasar melihat konflik masih akan berkepanjangan dan membuat harga Oil naik. Oil sebelumnya juga mendapat sentimen positif dari pelonggaran moneter di China yang diharapkan mampu memacu perekonomian sehingga ada potensi permintaan Oil akan meningkat.

EURUSD 
EURUSD naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian 1,08081. Rilis data PMI manufaktur dan jasa Jerman yang lebih tinggi dari forecast membuat pasangan mata uang ini naik.

Namun, kenaikan nampaknya masih terbatas sebab PMI zona euro secara keseluruhan justru melambat. Hal ini menjaga ekspektasi European Central Bank (ECB) akan kembali memangkas suku bunga pada Desember yang memberikan sentimen negatif ke EURUSD.

GBPUSD 
GBPUSD naik ke 1,29723 pada awal perdagangan sesi Eropa. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu pasangan mata uang ini naik 522 poin (52,2 pip). GBPUSD naik meski data dari Inggris menunjukkan PMI manufaktur dan jasa mengalami perlambatan ekspansi pada bulan ini.

Artinya, ada kemungkinan kenaikan GBPUSD akibat short covering sebab saat ini posisinya berada di level terendah dalam lebih dari 2 bulan terakhir. Jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih buruk dari forecast, ada potensi aksi short covering akan berlanjut.

USDJPY 
Aksi profit taking menerpa USDJPY setelah mencapai level tertinggi sejak 31 Juli kemarin. Pasangan mata uang ini menyentuh level terendah harian 151,820 atau turun 935 poin (93,5 pip).

Seperti disebutkan pada Macro Overview sebelumnya, yen sedang dalam tekanan akibat isu politik di Jepang. Namun, mengingat posisinya yang tinggi ada potensi aksi profit taking kembali berlanjut jika data ekonomi AS dirilis lebih buruk dari forecast.

Nasdaq
Nasdaq rebound pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian 20.401. Kemarin Nasdaq turun cukup tajam, pelaku pasar sudah berfokus ke Pemilu AS yang akan berlangsung pada 5 November mendatang.

Pemilu tersebut bisa berdampak besar ke pasar saham, sebab kebijakan yang diambil para calon presiden sangat berbeda. Melihat hasil polling yang ketat, Pemilu AS masih dipenuhi ketidakpastian sehingga ada potensi Nasdaq kembali diterpa profit taking. Apalagi jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih buruk dari forecast.