SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Gold Cetak Rekor, Bersiap Tembus US$ 2.800; Apple Dorong Kenaikan Nasdaq
Macro Overview

Gold Cetak Rekor, Bersiap Tembus US$ 2.800; Apple Dorong Kenaikan Nasdaq

Updated Jumat, 31 Januari 2025
Bagikan
Updated Jumat, 31 Januari 2025
Bagikan

Pengumuman kebijakan moneter The Fed dan European Central Bank (ECB), rilis data pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product/GDP) Jerman, zona euro dan Amerika Serikat memicu volatilitas tinggi pada perdagangan Kamis kemarin dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa Jumat (31/1/2025).



GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat US$ 34 atau 340 pip, dan berlanjut pagi ini hingga menyentuh US$ 2.799,35 per troy ons yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Gold juga kurang dari US$ 1 atau 10 pip lagi untuk mencapai level US$ 2.800 pertama dalam sejarah.

Harga Gold melesat setelah Amerika Serikat merilis data GDP kuartal IV-2024 yang tumbuh 2,3% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized), lebih rendah dari forecast di Trading Central 3% dan kuartal sebelumnya 3,1%. Data tersebut membuka ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga setidaknya dua kali pada tahun ini.

Selain itu pelaku pasar juga masih menanti kebijakan-kebijakan yang akan diambil Presiden AS Donald Trump, terutama terkait kenaikan tarif impor dari Kanada dan Meksiko yang rencananya akan diumumkan pada 1 Februari.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan sesi Eropa.



OIL
Harga Oil bergerak sangat volatil pada perdagangan Kamis sebelum menutup perdagangan dengan naik tipis di US$ 73,23 per barel.

Oil masih dibayangi sentimen negatif dari potensi kenaikan supply di Amerika Serikat dan lemahnya permintaan dari China. Buruknya GDP Jerman dan zona euro juga memberikan tekanan bagi Oil yang masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa.



EURUSD 
EURUSD bergerak sangat volatil Kamis kemarin, sempat naik 1,04677 sebelum berbalik turun dan menutup perdagangan di 1,03902. Buruknya data GDP Jerman dan zona euro, serta ECB yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin memberikan tekanan bagi EURUSD

Data GDP yang dirilis kemarin menunjukkan lemahnya perekonomian yang menjadi sorotan ECB, sehingga ada potensi suku bunga akan kembali dipangkas dalam waktu dekat. Pada perdagangan sesi Eropa hari ini, rilis data penjualan ritel Jerman pada pukul 14:00 WIB bisa mempengaruhi pergerakan EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan penjualan ritel pada Desember tumbuh 1,9% year-on-year (YoY) lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,5% YoY.

Data tersebut berpotensi memberikan tekanan tambahan bagi EURUSD jika dirilis lebih rendah dari forecast.



GBPUSD 
Pasangan mata uang ini mengikuti pergerakan EURUSD, menutup perdagangan Kamis di 1,24133. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu, GBPUSD turun 368 poin (36,8 pip).

Kondisi ekonomi Inggris yang kurang bagus membuat pasar melihat Bank of England (BoE) akan memangkas suku bunga dengan cukup agresif. Pemangkasan pertama diperkirakan akan dilakukan pada pekan depan. Sentimen tersebut masih akan menekan GBPUSD pada perdagangan sesi Eropa.

USDJPY 
USDJPY anjlok lebih dari 100 pip pada perdagangan Kamis ke 154,235 setelah wakil gubernur bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ), Ryozo Himino mengatakan suku bunga akan terus dinaikan jika kondisi ekonomi dan inflasi sesuai proyeksi BoJ.

Namun, hingga siang ini USDJPY berbalik naik ke 154,793, menunjukkan volatilitas tinggi yang terus terjadi pada pasangan mata uang ini. Posisi USDJPY di level terendah 5 pekan bisa jadi memicu aksi short covering yang membuatnya naik. Namun, dengan yen yang masih dinaungi sentimen positif, ada potensi USDJPY kembali tertekan.



Nasdaq
Nasdaq bergerak sangat volatil Kamis kemarin sebelum menutup perdagangan dengan naik tipis ke 21.608. Pada hari ini Nasdaq langsung melesat 178 indeks poin ke 21.786 merespon laporan keuangan Apple yang impresif.

Perusahaan pembuat iPhone ini mencatat gross margin sebesar 46,9% yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Apple merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia sehingga memberikan sentimen positif ke Nasdaq.




Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga