Gold Cetak Rekor Tertinggi Lagi di US$ 2.680 Jelang Pidato Powell

Dolar Amerika Serikat (AS) berbalik tertekan pada awal perdagangan sesi Eropa Kamis (26/9/2024) setelah China mengkonfirmasi akan menggelontorkan stimulus masif. Hal tersebut memicu penguatan aset-aset berisiko dan menekan dolar AS.

Pada perdagangan malam ini, perhatian tertuju ke rilis data ekonomi Amerika Serikat pada pukul 19:30 WIB disusul dengan pidato dari Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada pukul 20:20 WIB.

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) naik pada awal perdagangan sesi Eropa dan memecahkan rekor tertinggi di US$ 2.680 per troy ons. China yang memastikan akan menggelontorkan stimulus moneter membuat harga Gold terus menanjak.

Selain itu pelaku pasar juga menanti rilis data pesanan barang tahan lama Amerika Serikat, klaim tunjangan pengangguran, serta GDP final kuartal II. Data tersebut bisa memberikan gambaran kesehatan ekonomi Amerika Serikat sehingga bisa memberikan dampak signifikan.

Perhatian utama tertuju pada pidato Powell, terutama jika menyinggung masalah arah suku bunga ke depannya. Jika Powell membuka peluang memangkas suku bunga lebih agresif, Gold bisa mendapat sentimen positif.

OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian US$ 67,15 per barel. Oil tertekan akibat potensi pulihnya produksi di Libya.

Hal tersebut bisa menambah supply secara global sehingga menekan harga Oil. Bahkan stimulus China belum mampu mendongkrak kinerja Oil. Pada perdagangan malam ini ada potensi Oil kembali tertekan.

EURUSD 
EURUSD mampu mempertahankan penguatan meski data dari Jerman menunjukkan sentimen konsumen di Jerman yang masih pesimistis terlihat dari angka indeks -21,2 dibandingkan Agustus -21,9 dan lebih buruk dari forecast di Trading Central -19.

Hal ini mengindikasikan dolar AS kembali tertekan menjelang rilis serangkaian data dari Amerika Serikat dan pidato dari Jerome Powell. Tekanan bagi dolar AS bisa semakin besar jika data ekonomi AS dirilis menunjukkan perlambatan ekonomi dan Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih agresif.

GBPUSD 
GBPUSD naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian 1,33889. Sentimen positif masih menaungi poundsterling saat ini, sebab suku bunga di Inggris lebih tinggi ketimbang di Amerika Serikat setelah The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin pada pekan lalu.

Hal ini membuat potensi GBPUSD melanjutkan kenaikan cukup besar.

USDJPY 
USDJPY berbalik turun ke 144,271 pada awal perdagangan sesi Eropa setelah sebelumnya naik ke 145,197. Pergerakan pasangan mata uang ini menunjukkan dolar AS yang berbalik tertekan setelah mampu naik tajam Rabu kemarin.

Tekanan tersebut bisa semakin besar jika data malam ini menunjukkan perekonomian Amerika Serikat yang memburuk.

Nasdaq
Nasdaq melesat ke 20.499 pada awal perdagangan sesi Eropa, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 17 Juli lalu. Stimulus dari China membuat Nasdaq terus menanjak mengikuti pergerakan indeks saham Asia lainnya.

Sentimen Nasdaq bisa semakin positif jika Powell malam nanti memberikan sinyal suku bunga bisa dipangkas lebih agresif.