![]() |
Updated Jumat, 26 Juli 2024 |
![]() |
Updated Jumat, 26 Juli 2024 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok lebih dari US$ 32 atau 320 pip ke US$ 2.364,41 per troy ons pada perdagangan Kamis dan menyentuh level terendah 2 pekan. Gold mengalami tekanan sejak awal perdagangan kemarin dan semakin besar pasca rilis data pertumbuhan ekonomi (gross domestic product/GDP) Amerika Serikat kuartal II-2024.
GDP dilaporkan tumbuh sebesar 2,8% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized), lebih tinggi dari forecast di Trading Central 2,5% dan kuartal sebelumnya 1,3%.
Sentiment Analysis saat ini menunjukkan angka 37 yang berarti negatif dengan Confidence Index yang tinggi.
Pada perdagangan sesi Eropa Jumat (26/7/2024) sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Gold sebelum rilis data inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) Amerika Serikat malam nanti.
OIL
Harga Oil (CLS10) rebound pada Kamis kemarin setelah sempat turun ke level terendah 6 pekan. Oil menutup perdagangan Kamis di US$ 78,33 per barel, naik US$ 0,85 atau 8,5 pip.
GDP Amerika Serikat yang tumbuh tinggi menguatkan ekspektasi perekonomian Paman Sam ke depannya tidak akan mengalami resesi yang membuat permintaan Oil masih akan cukup bagus.
Hal tersebut masih akan mendongkrak kinerja Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD naik tipis ke 1,08449 pada perdagangan Kamis, rebound dari level terendah dua pekan. Tanpa rilis data ekonomi penting dari zona euro, perhatian utama tertuju pada rilis data inflasi PCE Amerika Serikat malam ini.
Sebelum rilis tersebut, EURUSD masih cenderung tertekan sebab data GDP Amerika Serikat kemarin dirilis lebih bagus dari forecast.
GBPUSD
GBPUSD anjlok 570 poin (57 pip) ke 1,28492 pada perdagangan Kamis kemarin, level tersebut merupakan yang terendah dalam 2 pekan terakhir. Ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) menjadi pemicu penurunan tersebut.
Pelaku pasar kini melihat BoE akan memangkas suku bunga dua kali pada tahun ini dan yang pertama tidak menutup kemungkinan dilakukan pada pengumuman kebijakan moneter pekan depan, sehingga GBPSUD masih cenderung tertekan.
USDJPY
USDJPY berakhir stagnan di 153,939 setelah sebelumnya sempat menyentuh 151,936 yang merupakan level terendah sejak 3 Mei lalu.
USDJPY bangkit setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal II-2024 yang jauh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya dan di atas ekspektasi pasar. Namun, pada perdagangan sesi Asia hari ini USDJPY kembali turun, menunjukkan yen yang masih cukup kuat akibat ekspektasi bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan mengetatkan kebijakan moneter bulan ini.
Pada perdagangan sesi Eropa, USDJPY masih akan cenderung tertekan sebelum rilis data inflasi PCE Amerika Serikat.
Nasdaq
Aksi jual yang melanda sektor teknologi membuat Nasdaq kembali anjlok 274 indeks poin ke 18.994 pada perdagangan Kamis kemarin. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 5 Juni lalu.
Posisi yang rendah tersebut berpotensi memicu aksi beli pada perdagangan sesi Eropa, sebelum perhatian tertuju ke rilis data inflasi PCE nanti malam. Data tersebut bisa memicu pergerakan besar pada Nasdaq.
Note: Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.
Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.