|
Updated Senin, 30 Juni 2025 |
|
|
Updated Senin, 30 Juni 2025 |
Pergerakan besar di pasar finansial masih berlanjut pada awal perdagangan Senin (30/6/2025) setelah mengalami volatilitas tinggi pada pekan lalu. Sentimen pelaku pasar membaik sejak pekan lalu setelah Israel-Iran melakukan gencatan senjata meski ada beberapa pertempuran kecil di awal.
Selain itu, Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan dagang dengan China terkait percepatan pengiriman logam tanah jarang ke AS. Hal ini menjadi sinyal positif jika kedua negara kemungkinan tidak akan lagi terlibat perang dagang dan lebih berfokus untuk mencapai kesepakatan.
Rilis data inflasi inti berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) AS pada Jumat pekan lalu juga mempengaruhi pergerakan pasar. Inflasi inti PCE dilaporkan tumbuh 2,7% year-on-year (YoY) pada Mei, sedikit lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya 2,6% YoY.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok lebih dari US$94 atau 940 pip ke US$3.274 per troy ons sepanjang pekan lalu. Pagi tadi Gold kembali turun ke US$3.247,27 per troy ons yang merupakan level terendah dalam satu bulan terakhir.
Pada siang ini Gold berbalik naik ke kisaran US$3.287 per troy ons, kemungkinan besar akibat aksi short covering di mana pelaku pasar menutup posisi sell untuk mencairkan keuntungan.
Gold masih dibayangi sentimen negatif dari membaiknya risk appetite pelaku pasar. Hal itu terlihat dari indeks saham AS yang terus menanjak dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Artinya meski Gold rebound, ada potensi akan kembali tertekan pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok US$8,92 ke US$65,07 per barel sepanjang pekan lalu setelah Israel-Iran melakukan gencatan senjata. Hal ini menurunkan risiko gangguan supply dari Timur Tengah sehingga memberikan tekanan bagi harga Oil.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD melesat 1.983 poin (198,3 pip) ke 1,15215 sepanjang pekan lalu. Membaiknya sentimen pelaku pasar membantu EURUSD naik hingga mencapai level tertinggi sejak September 2021.
Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data penjualan ritel Jerman pada pukul 13:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan penjualan ritel pada Mei tumbuh 2,5% year-on-year (YoY) lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,3% YoY.
EURUSD berpotensi mendapat tambahan sentimen positif jika data tersebut dirilis lebih tinggi dari forecast.
GBPUSD
GBPUSD mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021 setelah melesat 2.686 poin (268,6 pip) ke 1,37170 pada pekan lalu. Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini mendapat sentimen positif dari membaiknya sentimen pelaku pasar yang membuat daya tarik dolar AS sebagai safe haven menurun.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan GBPUSD pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
USDJPY turun 1.442 poin (144,2 pip) ke 144,629 pada pekan lalu setelah sempat naik 148,027. USDJPY berbalik arah setelah sentimen pelaku pasar membaik merespon gencatan senjata Israel-Iran serta kesepakatan dagang AS-China.
Rilis data inflasi inti PCE AS pada Jumat pekan lalu sempat membuat USDJPY bangkit, termasuk pagi ini hingga naik ke 144,757. Tetapi siang ini USDJPY berbalik turun ke 143,820. USDJPY yang berbalik arah menunjukkan tekanan besar yang masih dialami dolar AS dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Sentimen pelaku pasar yang membaik membuat Nasdaq melesat 867 indeks poin ke 22.739 dan berulang kali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Pada hari ini, Nasdaq kembali memecahkan rekor tertinggi di 22.884, yang menunjukkan risk appetite pelaku pasar masih tinggi.
Melihat hal tersebut, tidak menutup kemungkinan Nasdaq akan terus menanjak dan memecahkan rekor lagi pada perdagangan sesi Eropa.
