|
Updated Rabu, 11 Juni 2025 |
|
|
Updated Rabu, 11 Juni 2025 |
Volatilitas pasar global meningkat setelah pejabat AS dan China capai konsensus dagang usai pertemuan di London. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan akan kembali ke Washington untuk mengamankan persetujuan Presiden Trump. Sementara itu, fokus pasar kini tertuju pada rilis data inflasi AS malam ini yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter The Fed.
Berikut data dari Trading Central:
Data CPI AS pukul 19:30 WIB; forecast 2,5% vs sebelumnya 2,3%.
Data stok Oil AS pukul 21:30 WIB; forecast - vs sebelumnya -4,304M.
GOLD
Harga Gold berhasil menguat pada sesi Eropa ke level US$3.348 per troy ons, meskipun penguatan tersebut terlihat terbatas. Kenaikan harga ini terjadi di tengah tercapainya kesepakatan antara pejabat Amerika Serikat dan Tiongkok terkait isu perdagangan, menyusul pembicaraan hari kedua yang berlangsung di London.
Sementara itu, pasar kini menantikan rilis data inflasi tahunan Amerika Serikat yang diperkirakan naik menjadi 2,5% dari sebelumnya 2,3%. Kenaikan inflasi ini berpotensi mendorong penguatan Dolar AS, seiring ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama. Secara keseluruhan, data fundamental malam ini diperkirakan masih dapat memberikan tekanan penurunan pada harga Gold.
OIL
Harga Oil berada dekat level tinggi mingguan di US$66,26 per barel pada sesi Eropa, didorong oleh tercapainya konsensus kebijakan perdagangan antara China dan Amerika Serikat. Sebagai dua negara dengan perekonomian terbesar sekaligus konsumen minyak utama dunia, kesepakatan ini meningkatkan ekspektasi permintaan global terhadap minyak mentah.
Selain itu, proyeksi penurunan cadangan minyak mentah AS yang akan dirilis malam ini turut memperkuat sentimen positif pasar. Dengan kombinasi sentimen fundamental tersebut, harga Oil diperkirakan masih berpotensi melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek.
EURUSD
EURUSD menguat pada sesi perdagangan Eropa siang ini, naik hingga menyentuh level 1,1445. Penguatan ini dipicu oleh pelemahan Dolar AS menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat.
Namun, pelaku pasar perlu tetap berhati-hati karena ekspektasi kenaikan inflasi tahunan AS yang akan dirilis malam ini berpotensi kembali mendorong permintaan terhadap Dolar AS dan menekan pasangan EURUSD ke bawah.
GBPUSD
Setelah sempat turun menyentuh level terendah di 1,3464 pada awal perdagangan Selasa (11/6/2025), GBPUSD berhasil rebound tipis ke level 1,3505. Sebelumnya, pasangan mata uang ini tertekan oleh aksi jual yang dipicu oleh memburuknya data tenaga kerja Inggris.
Tekanan terhadap GBPUSD masih berpotensi berlanjut hingga sesi perdagangan AS malam ini, mengingat data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis diperkirakan mengalami kenaikan. Kenaikan inflasi tersebut dapat memperkuat Dolar AS dan kembali menekan GBPUSD.
USDJPY
USDJPY terus melanjutkan kenaikan hingga sesi perdagangan Eropa, sebelum bergerak lebih tenang (sideways) di kisaran 145,130. Penguatan ini terjadi di tengah tercapainya kesepakatan antara pejabat Amerika Serikat dan China terkait isu perdagangan, serta menjelang rilis data inflasi AS untuk bulan Mei.
Kombinasi kedua faktor fundamental tersebut masih berpotensi mendorong USDJPY untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan malam ini.
NASDAQ
Nasdaq tetap kuat pada sesi Eropa siang ini dekat level tinggi harian baru 22.000 dan berpotensi terus menguat malam ini. Dukungan kenaikan ini datang dari pasar yang merespon positif kabar kesepakatan dagang AS dan China.
Para pejabat AS dan China mencapai konsensus tentang perdagangan setelah pembicaraan hari kedua di London. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa ia dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan kembali ke Washington untuk memastikan Presiden Trump menyetujui kerangka kerja tersebut.
