SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Gold Sideways, USDJPY Tembus Level Tertinggi Dalam 34 Tahun Terakhir
Macro Overview

Gold Sideways, USDJPY Tembus Level Tertinggi Dalam 34 Tahun Terakhir

Updated Rabu, 27 Maret 2024
Bagikan
Updated Rabu, 27 Maret 2024
Bagikan

GOLD
Ekspektasi akan datangnya era pemangkasan suku bunga membuat harga Gold (XAUUSD) sempat melesat ke US$ 2.200 per troy ons Selasa kemarin, tetapi rilis data dari Amerika Serikat (AS) membuat kenaikan tersebut terpangkas. Gold menutup perdagangan Selasa di US$ 2.178,58 per troy ons, naik US$ 6,9 dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pesanan barang tahan lama AS pada Februari dilaporkan tumbuh 14% month-on-month (MoM) lebih tinggi dari forecast di Trading Central 0,7% dan bulan sebelumnya -6,9%. Pesanan barang tahan lama inti, yang tidak memasukkan sektor transportasi dalam perhitungan juga menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dari ekspektasi.

Data tersebut menunjukkan belanja konsumen yang masih kuat, sehingga pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat berpeluang cukup tinggi pada kuartal I-2024.


 

Sentiment Analysis menunjukkan angka 57 yang berarti netral, dengan Confidence Index moderat atau rata-rata.

Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.

Melihat hal tersebut, Gold kemungkinan masih akan bergerak sideways pada perdagangan sesi Eropa Rabu (27/3/2024).

OIL 
Harga Oil (CLS10) turun US$ 0,71 ke US$ 80,79 per barel pada perdagangan Selasa kemarin. Sentimen negatif sedang membayangi Oil setelah American Petroleum Institute (API)  melaporkan stok minyak mentah di AS mengalami kenaikan hingga 9,3 juta barel dalam sepekan yang berakhir 22 Maret.


 

Sentiment Analysis menunjukkan angka 11 yang berarti sangat negatif untuk Oil, dengan Confidence Index moderat atau rata-rata.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa.

EURUSD 
EURUSD sempat naik cukup tajam pada perdagangan Selasa kemarin tetapi pada penutupan perdagangan justru turun ke 1,08311. Dibandingkan penutupan perdagangan Senin pasangan mata uang ini turun tipis 63 poin (6,3 pip).

Tekanan bagi EURUSD datang dari pernyataan pejabat bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB), Fabio Panetta. Panetta yang juga gubernur bank sentral Italia mengatakan inflasi di zona euro turun lebih cepat dari perkiraan. Ia juga memberikan indikasi dalam beberapa pekan ke depan akan ada cukup data untuk memutuskan kapan suku bunga akan dipangkas.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi EURUSD pada perdagangan sesi Eropa hari ini.

GBPUSD 
Pergerakan pasangan mata uang ini sama dengan EURUSD, sempat naik cukup tajam sebelum menutup perdagangan Selasa dengan turun tipis 92 poin (9,2 pip).

GBPUSD mengalami tekanan setelah pasar memprediksi bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Gubernur BoE, Andrew Bailey juga memberikan sinyal sejalan dengan ekspektasi tersebut.

Sentimen negatif bagi GBPUSD tersebut masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa hari ini.

USDJPY 
USDJPY naik pada Selasa kemarin tetapi pergerakannya tidak besar. Pada hari ini USDJPY kembali naik 417 poin (41,7 pip) ke 151,969. Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 34 tahun terakhir.

Yen terus tertekan setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) pada Selasa (19/3/2024) pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kali sejak 2007, sekaligus mengakhiri era suku bunga negatif yang sudah diterapkan sejak 2016. Suku bunga dinaikan dari -0,1% menjadi 0% sampai 0,1%.

Kenaikan suku bunga membuat yen tertekan sebab BoJ tidak memberikan petunjuk apakah suku bunga akan dinaikkan lagi atau tidak. Pasar melihat ada kemungkinan suku bunga tidak akan dinaikkan lagi dalam waktu yang lama.

Meski demikian, pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan adanya intervensi dari pemerintah Jepang yang bisa membuat USDJPY turun tajam. Sebelumnya pemerintah Jepang melakukan intervensi pada Oktober 2022 dan November 2023 saat USDJPY berada di atas level 151,000, atau di posisi yang sama dengan saat ini. Pemerintah Jepang pada pekan ini menyatakan akan melakukan intervensi jika yen terus melemah (USDJPY terus naik).

Nasdaq
Nasdaq turun tiga hari beruntun pada Selasa kemarin setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan lalu. Penurunan Nasdaq terbilang tidak terlalu besar dan kemungkinan terjadi akibat aksi profit taking.

Nasdaq pada pekan lalu mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sehingga untuk melanjutkan kenaikan diperlukan momentum yang kuat. Tanpa momentum tersebut, aksi profit taking masih terus membayangi.




Sentiment Analysis menunjukkan angka 23 yang berarti negatif, dengan Confidence Index yang tinggi.



Note: Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga