BeritaGold Sideways Jelang Data AS, Nasdaq Turun Dari Kenaikan Tiga Hari Beruntun
Macro Overview
Gold Sideways Jelang Data AS, Nasdaq Turun Dari Kenaikan Tiga Hari Beruntun
Updated
Selasa, 3 September 2024
Bagikan
Updated
Selasa, 3 September 2024
Bagikan
GOLD Gold mampu menguat pada sesi perdagangan Eropa siang ini ke level $2.506,24, kenaikan tersebut terjadi setelah harga tertekan turun selama dua-hari berturut-turut. Aksi short covering pasca penurunan tersebut nampaknya masih akan terbatas mengingat pasar menanti data - data penting Amerika Serikat (AS) pekan ini.
Malam ini AS akan merilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur, harga Gold berpeluang mendapatkan tekanan karena forecast di Trading Central menunjukkan adanya kenaikan sebesar 47,5% dibandingkan sebelumnya 46,8 %.
Gold pada perdagangan dua hari yang lalu sempat tertekan karena pelaku pasar terus mengamati data inflasi AS, Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat stagnan di 2,6% year-on-year (YoY) dalam 3 bulan beruntun membuat pasar menimbang kembali prospek pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh The Fed.
OIL Harga Oil kembali dilanda aksi jual di sesi Eropa, turun sebesar hampir satu persen. Penurunan tajam pada harga Oil tersebut dikarenakan oleh kekhawatiran mengenai ekonomi yang lesu di China yang menurunkan permintaan mengalahkan dampak blokade fasilitas produksi minyak di Libya.
Data PMI yang lebih lemah dari yang diharapkan selama akhir pekan tidak akan banyak membantu meredakan kekhawatiran blockade produksi minyak, Indeks manajer pembelian China mencapai level terendah enam bulan di bulan Agustus.
EURUSD EURUSD turun sebesar 31 pips pada sesi Eropa siang ini, penurunan tersebut karena ekspektasi penurunan suku bunga kedua pada pertemuan European Central Bank pada 12 September.
Spekulasi pasar terhadap penurunan suku bunga ECB pada bulan September telah menguat karena tekanan harga Zona Euro telah melambat secara signifikan dan tanda-tanda potensi resesi di Jerman telah meningkat. Inflasi Zona Euro turun ke 2,2% pada bulan Agustus karena penurunan tajam harga energi.
GBPUSD GBPUSD terus tergerus turun pada sesi Eropa, turun sebesar 36 pips, karena dolar AS mampu mempertahankan kenaikan menjelang rilis data ISM Manufaktur AS untuk bulan Agustus. Dan fokus pasar yang tertuju pada NFP pekan ini.
Para investor sangat menantikan data pasar tenaga kerja karena diprakirakan akan mendorong spekulasi pasar terhadap besaran penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) bulan ini. Saat ini, para trader terbagi pendapat soal apakah The Fed akan menurunkan suku bunga secara bertahap sebesar 25 basis poin (bp) atau secara agresif sebesar 50 bp.
USDJPY USDJPY mengakhiri kenaikan empat hari beruntun, turun tipis terhadap Dolar AS pada hari Selasa. Namun, USDJPY berpeluang naik kembali karena data manufaktur Jepang yang lemah memicu spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menunda kenaikan suku bunga
Pasar saat ini akan mengamati data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur AS , data ini dapat kembali memicu kenaikan Dolar AS karena forecast menunjukkan kenaikan.
NASDAQ Nasdaq melemah pada sesi perdagangan Eropa ke level rendah 19.445 karena aksi profit taking pasar setelah mampu menguat tiga hari berturut-turut. Pasar kini menantikan katalis dari AS. Data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur menjadi fokus investor sebelum perhatian akan tertuju pada data NFP AS pekan ini.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga