SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Gold Tembus US$ 2.700, EURUSD Anjlok ke Level Terendah 2 Tahun
Macro Overview

Gold Tembus US$ 2.700, EURUSD Anjlok ke Level Terendah 2 Tahun

Updated Jumat, 22 November 2024
Bagikan
Updated Jumat, 22 November 2024
Bagikan

Pasar bergerak sangat volatil pada awal perdagangan sesi Eropa Jumat (22/11/2024) merespon rilis data ekonomi dari Eropa. Selain itu eskalasi konflik Rusia-Ukraina juga masih terus membayangi pasar membuat aset-aset yang menyandang status safe haven menguat. Beberapa data dari Amerika Serikat juga akan mempengaruhi pergerakan pasar.

  • Purchasing Managers’ Index Manufaktur AS pukul 21:45 WIB; forecast 49,2 vs sebelumnya 48,5
  • Purchasing Managers’ Index Jasa AS pukul 21:45 WIB; forecast 55,1 vs sebelumnya 55


GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat ke US$ 2.708,27 per troy ons pada awal perdagangan sesi Eropa. Dibandingkan penutupan perdagangan Kamis, Gold naik nyaris US$ 40 dan sepanjang pekan ini melesat lebih dari US$ 145.

Kenaikan tajam Gold terjadi meski dolar AS sedang sangat perkasa. Hal ini mengindikasikan pelaku pasar masuk ke aset-aset safe haven seperti Gold akibat eskalasi konflik Rusia-Ukraina.

Seperti diketahui Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara resmi mengesahkan doktrin nuklir baru yang intinya mempermudah aturan penggunaan senjata nuklir dalam perang. Langkah tersebut dilakukan beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden merestui Ukraina menggunakan misil jarak jauh melawan Rusia.

Pasar khawatir langkah keduanya akan memicu perang yang lebih besar. Sentimen ini masih akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan malam ini, selain juga rilis data dari Amerika Serikat.



OIL 
Harga Oil (CLS10) naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian US$ 70,73 per barel. Seperti disebutkan pada Macro Overview sebelumnya, eskalasi konflik Rusia-Ukraina juga memicu kenaikan Oil.

Meski demikian, ekspektasi terjadinya over supply pada tahun depan, serta peningkatan stok crude oil di Amerika Serikat masih membayangi Oil. Sehingga kenaikannya masih akan cukup terbatas.



EURUSD 
EURUSD anjlok 1.389 poin (138,9 pip) ke 1,03336 pada awal perdagangan sesi Eropa. Buruknya data purchasing managers’ index (PMI) jasa Jerman membuat pasangan mata uang ini merosot hingga ke level terendah 2 tahun.

PMI jasa Jerman dilaporkan sebesar 49,4 lebih rendah ketimbang forecast dan periode Oktober sebesar 51,6. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atas adalah ekspansi. PMI jasa ini menjadi sorotan sebab kembali berkontraksi setelah mengalami ekspansi 7 bulan beruntun.

Data tersebut menandakan memburuknya sektor jasa Jerman yang bisa merembet ke zona euro secara keseluruhan. Sebab, Jerman merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di Eropa. Hal ini akan membuka ruang lebih besar bagi European Central Bank (ECB) untuk kembali menurunkan suku bunga, sehingga EURUSD mengalami tekanan hebat.



GBPUSD 
Data penjualan ritel Inggris yang buruk juga memicu anjloknya GBPUSD hingga menyentuh 1,24869, level terendah sejak 9 Mei. Penjualan ritel dilaporkan -0,9% month-on-month (MoM) pada Oktober lebih rendah dibandingkan forecast -0,3% MoM, dan bulan sebelumnya sebesar 0,1% MoM.

Secara tahunan, penjualan ritel tersebut dilaporkan sebesar 2,4% year-on-year (YoY), lebih rendah ketimbang forecast dan bulan sebelumnya 3,2% YoY. Rilis data tersebut masih akan memberikan tekanan bagi GBPUSD pada awal perdagangan malam ini.



USDJPY 
USDJPY bergerak sideways dalam rentang 153,966 - 153,955 hingga awal perdagangan sesi Eropa. Pergerakan sideways ini menjadi indikasi kuat trader masuk ke aset-aset safe haven. 

Dolar AS dan yen merupakan mata uang safe haven yang membuat keduanya menjadi incaran pelaku pasar ketika konflik geopolitik di suatu wilayah semakin memanas dan bisa berdampak ke kondisi ekonomi global.

Namun ada potensi yen akan lebih unggul, dan membuat USDJPY turun. Sebab Jepang merupakan negara kreditur terbesar di dunia. Saat terjadi ketidakpastian di pasar para investor asal Jepang akan melakukan repatriasi sehingga arus modal deras masuk kembali ke dalam negeri yang membuat yen menguat.



Nasdaq
Nasdaq berbalik turun ke 20.693 pada awal perdagangan sesi Eropa setelah sebelumnya sempat naik ke 20.843. Eskalasi konflik Rusia-Ukraina memberikan sentimen negatif ke indeks saham termasuk Nasdaq.

Apalagi melihat posisinya yang kembali mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, ada potensi akan terjadi profit taking pada perdagangan malam ini.


Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga