![]() |
Updated Rabu, 16 April 2025 |
![]() |
Updated Rabu, 16 April 2025 |
Setelah bergerak cukup stabil pada perdagangan Selasa kemarin, volatilitas tinggi kembali melanda pasar finansial pada perdagangan Rabu (16/4/2025). Perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China masih menjadi perhatian utama.
Sentimen negatif masih membayangi pasar sebab belum ada tanda-tanda China mengajukan perundingan dengan AS, meski Presiden Donald Trump sudah menunda kenaikan tarif impor produk elektronik.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) “menggila”, terus melesat sejak awal perdagangan hingga menyentuh level US$3.288,96 per troy ons. Level tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa dan naik nyaris US$60 atau 600 pip dibandingkan penutupan perdagangan Selasa. Gold kini berjarak sekitar US$11 saja dari level US$3.300 per troy ons.
Perang dagang AS-China berisiko menekan pertumbuhan ekonomi global yang membuat permintaan Gold sebagai safe haven meningkat. Selain itu, perekonomian ekonomi AS yang melambat membuat The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga sebanyak 4 kali pada tahun ini yang menambah sentimen positif bagi Gold.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) kembali berakhir stagnan di US$61,51 per barel. Sementara pada perdagangan hari ini Oil turun ke US$60,78 per barel meski data dari China menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 sebesar 5,4% year-on-year (YoY) sama dengan kuartal sebelumnya tetapi lebih tinggi dari forecast di Trading Central 5,2% YoY.
Pergerakan tersebut menunjukkan pelaku pasar lebih melihat perang dagang yang berisiko menekan pertumbuhan ekonomi global ke depannya. Kondisi tersebut berisiko menurunkan permintaan Oil sehingga menjadi sentimen negatif.
EURUSD
Anjloknya sentimen ekonomi Jerman membuat EURUSD turun 681 poin (68,1 pip) ke 1,12786 pada perdagangan Selasa kemarin.
Tetapi pada pagi ini berbalik naik ke 1,13534, mengindikasikan tekanan yang dialami dolar AS masih besar akibat risiko perlambatan ekonomi AS dan peluang The Fed lebih agresif dalam memangkas suku bunga. Sentimen tersebut masih akan menaungi EURUSD pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
GBPUSD sukses mencatat kenaikan 6 hari beruntun dan masih berlanjut pada hari ini hingga menyentuh 1,32669. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal Oktober 2024. Rilis data inflasi (Consumer Price Index/CPI) Inggris pada pukul 13:00 WIB berpotensi menjadi penggerak GBPUSD selanjutnya.
Forecast di Trading Central inflasi pada Maret tumbuh 2,8% year-on-year (YoY), sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Sementara CPI inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan diperkirakan tumbuh 3,3% YoY, lebih rendah dari Februari 3,5% YoY.
Meski CPI inti diprediksi lebih rendah, tetapi jika aktual tidak lebih rendah dari 3,3% ada potensi GBPUSD masih akan mendapat sentimen positif. Apalagi, dolar AS sedang tertekan.
USDJPY
USDJPY mencatat kenaikan meski tidak terlalu besar pada Selasa kemarin ke 143,220. Namun pada hari ini, USDJPY anjlok ke 142,254 menjadi indikasi dolar AS sedang “babak belur” akibat ekspektasi suku bunga The Fed.
Pasar kini melihat The Fed berpotensi memangkas suku bunga pada Juni, dan sepanjang tahun ini akan ada 4 kali pemangkasan. Sentimen negatif tersebut masih akan membayangi pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq naik tipis di 18.936 pada perdagangan Selasa, tetapi hari ini merosot 432 indeks poin ke 18.504. Selain perang dagang, Nasdaq juga terseret penurunan saham Nvidia; perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Nasdaq.
Sentimen negatif tersebut masih akan membayangi Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa.