|
Updated Jumat, 2 Agustus 2024 |
|
|
Updated Jumat, 2 Agustus 2024 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) bergerak volatil dalam rentang US$ 2.430 - US$ 2.462 per troy ons pada perdagangan Kamis kemarin sebelum berakhir stagnan. Gold sebenarnya sedang mendapat sentimen positif setelah The Fed mengindikasikan bisa memangkas suku bunga pada September dan rilis data klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat yang lebih banyak dari forecast.
Namun, aksi profit taking membuat Gold kesulitan naik, apalagi dolar AS juga cukup perkasa. Pelaku pasar menanti rilis data pasar tenaga kerja AS termasuk non-farm payrolls (NFP) malam nanti. Hal tersebut membuat Gold masih akan volatil pada perdagangan sesi Eropa Kamis (2/8/2024) dengan kecenderungan naik, sebab data-data terakhir menunjukkan pasar tenaga kerja mulai melemah.
OIL
Harga Oil (CLS10) turun US$ 1,69 ke US$ 76,92 pada perdagangan Kamis kemarin akibat aksi profit taking. Aksi tersebut semakin masif setelah data dari Amerika Serikat menunjukkan kontraksi aktivitas manufaktur yang semakin dalam pada Juli, yang berpotensi menurunkan permintaan Oil.
Sentimen negatif tersebut masih akan membayangi Oil pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
EURUSD
EURUSD turun 347 poin (34,7 pip) pada perdagangan Kamis ke 1,07912. Rilis data dari zona euro menunjukkan tingkat pengangguran pada Juni naik menjadi 6,5% dari bulan sebelumnya 6,4%.
Data tersebut memberikan tekanan yang cukup kuat, terlihat dari EURUSD yang masih turun meski data-data dari Amerika Serikat menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan kontraksi sektor manufaktur yang semakin dalam.
Kenaikan tingkat pengagguran di zona euro memperkuat ekspektasi bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan memangkas suku bunga pada September dan masih akan menekan EURUSD pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
GBPUSD
GBPUSD anjlok 1.168 poin (116,8 pip) ke 1,27383 pada perdagangan Kamis, dan masih berlanjut ke 1,27123 pagi tadi. Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu bulan terakhir.
Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5% menjadi pemicu kemerosotan GBPUSD.
Pelaku pasar melihat ada peluang pemangkasan masih akan dilakukan sekali lagi pada tahun ini sehingga GBPUSD masih cenderung tertekan.
USDJPY
Laju penurunan USDJPY masih berlanjut Kamis hingga menyentuh level terendah dalam lebih dari 4 bulan. USDJPY menutup perdagangan Kamis di 149,347 dan pagi ini masih berlanjut turun.
Pergerakan signifikan dari USDJPY terjadi setelah bank sentral (Bank of Japan/BoJ) menaikkan suku bunga Rabu lalu, sementara pelaku pasar memperkirakan The Fed bisa memangkas suku bunga lebih dari satu kali pada tahun ini. BoJ juga masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga, sehingga USDJPY masih cenderung tertekan hingga saat ini.
Nasdaq
Nasdaq anjlok 614 indeks poin ke 18.967 pada perdagangan Kamis kemarin dan berlanjut lagi ke 18.685 pagi ini. Level tersebut merupakan yang terendah dalam 2 bulan terakhir.
Buruknya data ekonomi dari Amerika Serikat menjadi pemicu kemerosotan Nasdaq. Klaim pengangguran awal naik menjadi 249.000 untuk pekan yang berakhir pada 27 Juli, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 235.000. Indeks manufaktur ISM berada di 46,8 menunjukkan kontraksi yang semakin dalam.
Ketika perekonomian Amerika Serikat memburuk, laba emiten tentunya akan tergerus yang menjadi sentimen negatif bagi Nasdaq.
