Updated Senin, 2 September 2024 |
Updated Senin, 2 September 2024 |
Rilis data inflasi inti Amerika Serikat berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) Jumat pekan lalu membuat dolar AS perkasa. Inflasi inti PCE dilaporkan tumbuh 2,6% year-on-year (YoY) pada Juli dan sudah 3 bulan beruntun berada di level yang sama. Rilis tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Senin (2/9/2024).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) turun US$ 17,66 atau 176,6 pip pada perdagangan Jumat pekan lalu merespon rilis data inflasi PCE Amerika Serikat. Gold yang sebelumnya sempat naik mendekati rekor tertinggi sepanjang masa diterpa aksi profit taking hingga berbalik turun.
Pada perdagangan pagi ini Gold melanjutkan penurunan hingga menyentuh US$ 2.490,94 per troy ons. Tanpa rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat hari ini, aksi profit taking Gold kemungkinan akan berlanjut pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok hingga US$ 2,38 pada perdagangan Jumat pekan lalu ke US$ 73,63 per barel. Penurunan masih berlanjut pada hari ini hingga menyentuh level terendah harian US$ 72,87 per barel.
Oil anjlok setelah OPEC+ dikabarkan akan meningkatkan jumlah produksinya pada Oktober mendatang. Sentimen negatif tersebut masih akan menekan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD anjlok 3 hari beruntun setelah mengakhiri perdagangan Jumat di 1,10470. Dibandingkan penutupan perdagangan Kamis, pasangan mata uang ini turun 310 poin (31 pip) dan dalam 3 hari merosot 137,3 pip.
EURUSD tertekan akibat penurunan inflasi di zona euro yang memperbesar peluang bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memangkas suku bunga pada bulan ini. Sentimen tersebut masih akan menekan EURUSD pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga turun 3 hari beruntun hingga Jumat, menutup perdagangan di 1,31259. Aksi profit taking menjadi pemicu penurunan GBPUSD dari level tertinggi sejak Maret 2022.
Melihat posisi yang masih tinggi, aksi profit taking GBPUSD berpotensi berlanjut pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
Rilis data inflasi inti PCE Amerika Serikat yang stagnan 3 bulan beruntun membuat USDJPY naik 1.215 poin (121,5 pip) pada perdagangan Jumat pekan lalu. USDJPY juga sudah naik 3 hari beruntun dengan total 224,4 pip.
Pagi ini USDJPY sempat naik lagi ke 146,596 sebelum terpangkas yang menjadi indikasi sentimen bagi dolar masih cukup bagus. Pada perdagangan sesi Eropa, dorongan kenaikan USDJPY masih cukup besar.
Nasdaq
Nasdaq naik 148 indeks poin pada perdagangan Jumat ke 19.593. Inflasi inti PCE yang tidak menunjukkan kenaikan serta revisi pertumbuhan ekonomi kuartal II yang lebih tinggi menjadi sentimen positif. Kekhawatiran akan terjadinya perlambatan ekonomi dengan signifikan mulai mereda.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa.