![]() |
Updated Rabu, 25 Juni 2025 |
![]() |
Updated Rabu, 25 Juni 2025 |
Arah pergerakan pasar berbalik pada perdagangan Selasa setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dengan Iran. Namun, terbaru Trump kesal terhadap Israel maupun Iran karena melanggar usulan gencatan senjata. Kedua negara masih saling serang meski dengan intensitas yang rendah.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Rabu (25/6/2025).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok lebih dari US$46 atau 460 pip ke US$3.322,62 per troy ons pada perdagangan Selasa kemarin. Gold bahkan sempat menembus ke bawah US$3.300 per troy ons akibat penurunan permintaan safe haven setelah Trump menyerukan gencatan senjata.
Namun, penurunan tajam dalam 2 hari terakhir berpotensi memicu aksi buy on dip, apalagi Israel dan Iran masih saling menyerang. Jika kedua negara tidak menghiraukan seruan Trump dan masih terus melancarkan aksi militer, ada potensi Gold akan rebound pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok US$2,21 pada perdagangan Selasa ke US$64,99 per barel. Pada awal pekan lalu Oil bergerak dengan volatilitas sangat tinggi, sempat melesat ke level tertinggi 5 bulan US$77,70 per barel sebelum berbalik merosot ke US$66,61.
Dinamika perang Israel-Iran yang melibatkan Amerika Serikat menjadi penggerak utama Oil. Namun, jika ternyata kedua negara masih terus melakukan serangan militer, ada potensi Oil rebound mengingat penurunan tajam dalam 2 hari terakhir.
EURUSD
EURUSD naik lebih dari 300 poin (30 pip) ke 1,16061 Selasa kemarin, bahkan sempat menyentuh 1,16417 yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2021. EURUSD mendapat sentimen positif dari seruan gencatan senjata Trump yang membuat permintaan dolar AS sebagai safe haven menurun.
Tetapi, saat ini justru kedua negara masih saling serang dan jika berlanjut ada potensi EURUSD akan diterpa aksi profit taking.
GBPUSD
GBPUSD melesat 905 poin (90,5 pip) ke 1,36094 dan mencapai level tertinggi sejak Januari 2022.
Selain penurunan daya tarik sebagai safe haven, dolar AS juga tertekan pasca rilis indeks sentimen konsumen yang turun semakin menjauhi angka 100, yang berarti konsumen di AS semakin pesimistis terhadap kondisi ekonomi.
Namun, sama dengan EURUSD ada potensi pasangan mata uang ini juga diterpa aksi profit taking jika Israel dan Iran masih berbalas serangan.
USDJPY
Tekanan yang dialami dolar akibat seruan gencatan senjata senjata Trump serta penurunan indeks keyakinan konsumen AS membuat USDJPY anjlok 1.238 poin (123,8 pip) ke 144,832 pada perdagangan Selasa kemarin.
Volatilitas pasangan mata uang ini juga sangat tinggi sejak awal pekan lalu, penurunan tajam yang terjadi berpotensi memicu aksi buy on dip terutama jika konflik Israel-Iran kembali tereskalasi.
Nasdaq
Nasdaq melesat dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa di 22.447 Selasa kemarin sebelum menutup perdagangan di 22.407. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa, Nasdaq melesat 336 indeks poin.
Nasdaq mendapat sentimen positif setelah Trump menyerukan gencatan senjata. Namun, Israel dan Iran yang kurang menghiraukan seruan Trump berpotensi memicu aksi profit taking Nasdaq jika intensitas serangan keduanya semakin tinggi.