Updated Jumat, 27 September 2024 |
Updated Jumat, 27 September 2024 |
Volatilitas pasar tinggi pada perdagangan Kamis, dengan dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami tekanan. Pada perdagangan Jumat (27/9/2024) perhatian tertuju ke rilis data inflasi inti berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE) AS malam nanti. Data tersebut merupakan acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.685 per troy ons pada Kamis kemarin sebelum terpangkas dan menutup perdagangan di US$ 2.671,89 per troy ons.
Kenaikan Gold terpangkas setelah rilis data klaim tunjangan pengangguran AS yang lebih rendah dari forecast, menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih cukup kuat. Meski demikian, pelaku pasar kini menanti rilis data inflasi PCE, sehingga Gold berpotensi volatil pada awal perdagangan sesi Eropa dengan kecenderungan naik.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok US$ 2,38 ke US$ 67,45 per barel pada perdagangan Kamis akibat produksi Libya diperkirakan akan pulih. Ketika itu terjadi maka pasokan Oil global akan mengalami peningkatan yang berpotensi menekan harga jika tidak diimbangi dengan kenaikan demand.
Selain itu Amerika Serikat, Prancis dan beberapa sekutunya menyerukan gencatan senjata 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon juga menekan harga Oil. Berbagai sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD melesat 432 poin (43,2 pip) ke 1,11757 pada perdagangan Kamis. Pasangan mata uang ini masih mampu menguat meski sentimen konsumen Jerman masih menunjukkan pesimisme terhadap perekonomian.
Pada perdagangan sesi Eropa, data sentimen konsumen zona euro pada pukul 16:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan angka 96 untuk bulan ini, lebih rendah dari Agustus 96,6. Data tersebut berpotensi menekan EURUSD dan memicu aksi profit taking jika dirilis lebih rendah dari forecast.
GBPUSD
GBPUSD melesat 928 poin (92,8 pip) ke 1,34128 pada perdagangan Kamis, berada di level tertinggi sejak Maret 2022. GBPUSD sudah mencatat kenaikan dalam 5 dari 6 hari perdagangan terakhir.
Sentimen bagi GBPUSD masih sangat positif sebab suku bunga di Inggris kini lebih tinggi dari Amerika Serikat. Meski demikian, ada potensi GBPUSD diterpa aksi profit taking pada perdagangan sesi Eropa melihat posisinya yang tinggi dan menjelang rilis data inflasi PCE.
USDJPY
USDJPY stagnan pada perdagangan Kamis tetapi hingga siang ini sudah melesat 1.728 poin (172,8 pip) ke 146,488. Situasi politik di Jepang memberikan tekanan bagi yen. Persaingan memperebutkan kursi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa saat ini menjad perhatian pelaku pasar.
Siapapun yang nantinya menjadi pemimpin partai tersebut akan menjadi perdana menteri baru yang bisa menentukan kebijakan ekonomi ke depannya. Kebijakan tersebut juga bisa mempengaruhi langkah yang diambil bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).
Ketidakpastian politik tersebut memberikan tekanan bagi yen, sehingga USDJPY terus menanjak.
Nasdaq
Nasdaq menutup perdagangan Kamis di 20.345 setelah sebelumnya sempat naik ke 20.537. Aksi profit taking membuat kenaikan Nasdaq terpangkas.
Rilis data inflasi PCE yang bisa mempengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bisa memicu pergerakan besar di Nasdaq. Sebelum rilis tersebut, ada potensi aksi profit taking Nasdaq berlanjut.