![]() |
Updated Senin, 28 Oktober 2024 |
![]() |
Updated Senin, 28 Oktober 2024 |
Pasar finansial mengalami pergerakan yang signifikan begitu perdagangan Senin (28/10/2024), merespon konflik di Timur Tengah dan hasil Pemilu Jepang.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok US$ 15,3 atau 153 pip ke US$ 2.731,98 per troy ons, setelahnya bergerak dalam rentang US$ 2.724 - US$ 2.740 per troy ons. Gold tertekan akibat indeks dolar AS yang melesat pagi ini. Kenaikan indeks tersebut menandakan lemahnya mata uang utama lainnya selain dolar AS.
Yen mengalami tekanan besar pada perdagangan hari ini setelah partai koalisi pemerintah kehilangan kursi mayoritas parlemen dalam Pemilu sela Minggu kemarin.
Selain itu perkembangan konflik di Timur Tengah juga membuat harga Gold turun. Serangan balasan Israel ke Iran akhir pekan lalu tidak menargetkan fasilitas minyak dan nuklir Iran. Hal tersebut meredakan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih besar, bahkan berdampak sangat buruk ke perekonomian global.
Melihat kondisi tersebut, ada potensi Gold masih akan tertekan pada awal perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok US$ 3 pagi ini ke US$ 68,66 begitu perdagangan dibuka, bahkan sempat turun lagi menyentuh US$ 67,80 yang merupakan level terendah sejak 1 Oktober. Israel yang tidak menargetkan fasilitas minyak Iran dalam operasi militer akhir pekan lalu meredakan kekhawatiran akan terjadinya gangguan supply.
Iran merupakan salah satu produsen Oil terbesar di dunia, fasilitasnya yang tidak mengalami gangguan bisa memastikan supply global masih aman. Sentimen tersebut masih berpotensi menekan Oil pada perdagangan hari ini.
EURUSD
EURUSD turun pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan penurunan Jumat pekan lalu. Selain dolar AS yang perkasa, terutama menjelang Pemilu pekan depan, euro juga masih dibayangi sentimen negatif dari European Central Bank (ECB) yang diprediksi akan kembali memangkas suku bunga pada Desember.
Di sisi lain, laju pemangkasan suku bunga The Fed bisa tergantung dari siapa yang memenangi Pemilu AS 5 November mendatang. Sehingga dolar AS masih akan cukup kuat dan berpotensi menekan EURUSD pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
GBPUSD
GBPUSD dibuka gap up di 1,29686 sebelum berbalik turun ke 1,29412 siang ini. GBPUSD masih cukup volatil sebab pelaku pasar masih mencerna seberapa besar peluang Bank of England (BoE) memangkas suku bunga dengan agresif. Sebab, sinyal dari bank sentral tersebut belakangan berubah.
Gubernur BoE Andrew Bailey kini menunjukkan kekhawatiran inflasi sektor jasa masih lengket. Salah satu pejabat BoE, Catherine L. Mann menyatakan jika inflasi masih lengket, maka pemangkasan suku bunga belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Tanpa rilis data ekonomi penting dari Inggris, sentimen tersebut masih akan mempengaruhi GBPUSD, artinya pergerakan volatil masih akan terjadi. Melihat dolar AS yang sedang perkasa, ada kecenderungan GBPUSD masih akan tertekan.
USDJPY
USDJPY naik hingga 1.575 poin (157,5 pip) ke 153,787 pada awal perdagangan hari ini merespon hasil Pemilu Jepang.
Partai koalisi pemerintah Jepang gagal mempertahankan kursi mayoritas di parlemen pada Pemilu sela Minggu kemarin. Hal tersebut memicu ketidakstabilan politik di Jepang yang menjadi sentimen negatif bagi yen. Di sisi lain, dolar AS justru sedang perkasa sehingga membuka potensi berlanjutkan kenaikan USDJPY.
Nasdaq
Nasdaq melesat 183 indeks poin ke 20.658 pada awal perdagangan hari ini. Sentimen positif datang setelah meredanya kekhawatiran akan dampak yang luas dari perang Israel vs Iran.
Sebelumnya Israel dikhawatirkan akan menyerang fasilitas minyak mentah Iran yang bisa memicu kenaikan tajam harga Oil dan tentunya berdampak buruk ke perekonomian.
Melihat Israel tidak menyentuh fasilitas minyak mentah Iran, Nasdaq mendapat sentimen positif dan masih akan terasa pada awal perdagangan sesi Eropa.