Laju Kenaikan Gold Belum Terbendung, Sentuh US$3.317 Per Troy Ons!

Volatilitas tinggi di pasar finansial kembali terjadi pada awal perdagangan sesi Eropa Rabu (16/4/2025) khususnya pada Gold yang menembus US$3.300 per troy ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China masih menjadi perhatian utama. Hingga saat ini belum ada perundingan dagang antara kedua negara, tensi bahkan semakin tereskalasi setelah China memerintahkan untuk memboikot Boeing. Artinya maskapai penerbangan China diminta tidak lagi menerima pengiriman pesawat yang sebelumnya dipesan ke Boeing.

Selain perang dagang, rilis data penjualan ritel AS juga akan mempengaruhi pergerakan pasar pada malam ini. Sebab isu perlambatan ekonomi Amerika Serikat juga menjadi perhatian pasar. Forecast di Trading Central menunjukkan penjualan ritel Maret tumbuh 2,6% year-on-year (YoY), lebih rendah dari sebelumnya 3,1% YoY.

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) meroket ke US$3.317,76 per troy ons pada awal perdagangan sesi Eropa. Level tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan melesat lebih dari US$88 atau 880 pip.

Tingginya permintaan Gold sebagai safe haven membuat harganya terus menanjak. Selain itu, The Fed yang diprediksi akan agresif memangkas suku bunga 4 kali tahun ini, serta dolar AS yang “babak belur” membuat harga Gold melesat ke atas US$3.300 per troy ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sentimen bagi Gold akan bertambah positif jika data penjualan ritel AS dirilis lebih rendah dari forecast.

OIL
Harga Oil (CLS10) berbalik naik ke US$62,14 per barel setelah sebelumnya sempat turun ke US$60,43 per barel. Meski rebound, tetapi perang dagang yang semakin tereskalasi berpotensi menekan Oil.

Perang dagang yang meluas berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi global sehingga berisiko menurunkan demand Oil.

EURUSD 
EURUSD memangkas kenaikan setelah menyentuh level tertinggi harian 1,13922 pada awal perdagangan sesi Eropa.

Tekanan yang dialami dolar AS masih besar akibat risiko perlambatan ekonomi AS dan peluang The Fed lebih agresif dalam memangkas suku bunga, sehingga EURUSD masih mampu mempertahankan penguatan. Apalagi jika data ekonomi AS malam ini dirilis lebih rendah dari forecast, ada potensi EURUSD akan mendapat tambahan sentimen positif.

GBPUSD 
GBPUSD memangkas kenaikan setelah data menunjukkan inflasi di Inggris melambat. Meski demikian, GBPUSD masih belum jauh dari 1,32920 yang merupakan level tertinggi sejak awak Oktober 2024.

GBPUSD diuntungkan dengan tekanan yang dialami dolar saat ini, sehingga jika data ekonomi Amerika Serikat malam ini dirilis lebih rendah dari forecast, GBPUSD berpotensi mendapat tambahan sentimen positif.

USDJPY 
USDJPY memangkas penurunan setelah menyentuh 142,034, level terendah sejak 30 September 2024. Ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga dengan agresif pada tahun ini akibat perlambatan ekonomi memberikan tekanan bagi USDJPY.

Tekanan berpotensi semakin besar jika data penjualan ritel AS dirilis lebih rendah dari forecast.

Nasdaq
Nasdaq bergerak volatil dalam rentang 18.504 - 18.858 hingga awal perdagangan sesi Eropa, dengan kecenderungan menurun. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang nampaknya semakin tereskalasi memberikan sentimen negatif ke Nasdaq.