Updated |
![]() |
Senin, 20 November 2023 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) berbalik turun pada perdagangan sesi Eropa Senin (20/11/2023), meski masih belum menembus level terendah harian US$ 1.972,35 per troy ons. Gold belum mampu melanjutkan kenaikan meski indeks dolar Amerika Serikat (AS) terus menurun.
Hingga sore ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut turun 372 poin ke 103,079, level terendah dalam dua bulan terakhir. Bank sentral AS (The Fed) yang diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga lagi membuat indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini terus menurun.
Baik penurunan indeks dolar AS dan ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi menjadi sentimen positif bagi Gold. Tetapi Gold belum mampu melanjutkan kenaikan, penyebabnya sebagian pelaku pasar masuk ke aset-aset yang memiliki imbal hasil tinggi seperti saham.
Namun, jika pada perdagangan malam nanti bursa saham AS tidak menunjukkan kinerja impresif dan indeks dolar terus menurun, Gold bisa mendapat sentimen positif.
OIL
Harga Oil masih bergerak dekat level tertinggi harian US$ 76,83 per barel hingga sore tadi. Penurunan indeks dolar AS masih menjaga kinerja Oil.
Saat indeks dolar AS turun, maka harga Oil akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga berpotensi memicu aksi beli. Apalagi, posisi Oil saat ini masih belum jauh dari level terendah empat setengah bulan.
Jika indeks dolar terus menurun pada perdagangan sesi AS, maka ada potensi Oil mendapat sentimen positif yang lebih besar.
EURUSD
Rilis data indeks harga produsen Jerman (producer price index/PPI) memberikan sedikit sentimen positif tambahan ke EURUSD. Pasangan mata uang ini menyentuh level tertinggi harian 1,09400, naik 270 poin (27 pip) dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.
Data dari Jerman menunjukkan PPI Oktober -0,1% month-on-month (MoM), lebih baik dari forecast di Trading Central dan bulan sebelumnya -0,2% MoM. Secara tahunan, PPI dilaporkan -11% year-on-year (YoY), lebih baik dari forecast -11,1% YoY dan bulan sebelumnya -14,7% YoY.
Rilis tersebut memberikan sentimen positif tambahan bagi EURUSD saat ini berada di level tertinggi sejak 31 Agustus.
GBPUSD
GBPUSD naik 498 poin (49 pip) ke 1,25097 pada awal perdagangan sesi Eropa, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 13 September. Seperti disebutkan pada Macro Overview sebelumnya, tanpa rilis data ekonomi penting dari Inggris, pergerakan mata uang ini akan mengikuti EURUSD.
Pada perdagangan sesi Amerika Serikat, ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi masih akan menjadi sentimen positif GBPUSD.
USDJPY
Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Desember saat ini 0%, artinya pelaku pasar seluruhnya yakin tidak akan ada kenaikan lagi. Alhasil, USDJPY merosot menyentuh level terendah harian 148,195, turun 1.197 poin (119 pip) dari penutupan perdagangan Jumat.
Ketika The Fed mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan), maka selisih suku bunga dengan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) tidak akan melebar lagi. Bahkan ke depannya berpotensi menyempit jika BoJ mengetatkan kebijakannya atau The Fed mulai memangkas suku bunga.
Sentimen negatif terus membayangi USDJPY, tetapi melihat penurunan hari ini yang bisa dibilang sangat tajam, tentunya bisa membuat sebagian pelaku pasar menutup posisi sell mereka, sehingga USDJPY berpotensi rebound.
Nasdaq
Nasdaq berbalik naik dan menyentuh level tertinggi harian 15.931, setelah sebelumnya sempat turun ke 15.837. Sebagai sektor yang identik dengan teknologi, Nasdaq tentunya diuntungkan dengan suku bunga yang tidak lebih tinggi lagi.
Selain itu, penurunan tajam indeks dolar AS memberikan sentimen positif ke Nasdaq. Ada lagi kabar perang Israel dan Hamas di Gaza, keduanya diprediksi akan mencapai kesepakatan soal sandera pada pekan ini.
Sebanyak 200 orang yang disandera Hamas diperkirakan akan dibebaskan, dan bisa saja perang akan dihentikan sementara. Hal tersebut tentunya menambah sentimen positif bagi Nasdaq pada perdagangan sesi AS.