GOLD
Sesuai dengan proyeksi Macro Overview Eropa Gold (XAUUSD) masih dinaungi sentimen positif dari ekspektasi suku bunga di Amerika Serikat (AS). Alhasil harganya naik US$ 9,35 ke US$ 1.968,54 per troy ons sore tadi.
Pelaku pasar saat ini optimis bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lagi setelah rilis data inflasi dua hari lalu. Pada perdagangan Kamis (16/11/2023) malam ini, rilis klaim tunjangan pengangguran AS pada pukul 20:30 WIB bisa menjadi penggerak Gold. Forecast di Trading Central menunjukkan klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 11 November sebanyak 219.000 orang, lebih banyak dari pekan sebelumnya 217.000 orang.
Pada saat yang sama, ada data aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia periode November yang diprediksi -12, lebih buruk dari bulan sebelumnya -9.
Dua data tersebut berpotensi memberikan sentimen positif tambahan ke Gold jika dirilis lebih buruk dari forecast.
OIL
Harga Oil (CLS10) rebound setelah menyentuh level terendah harian US$ 75,66 per barel. Sore tadi Oil menyentuh level tertinggi harian US$ 76,56 per barel.
Laporan dari Energy Information Administration (EIA) terus memberikan tekanan bagi Oil. EIA kemarin melaporkan tingkat produksi crude oil di AS mencapai 13,2 juta barel per hari pada Oktober.
Dengan tingkat produksi yang mencapai rekor tertinggi supply tentunya akan meningkat, dan menjadi sentimen negatif bagi Oil. Selain itu EIA juga melaporkan stok di AS pada pekan yang berakhir 10 November bertambah sebanyak 3,6 juta barel, lebih tinggi dari forecast Trading Central 1,8 juta barel.
Pada perdagangan malam ini, jika aktivitas manufaktur Philadelphia dirilis lebih rendah dari -12, Oil bisa mendapat sentimen negatif lagi.
EURUSD
EURUSD bergerak volatil pada awal perdagangan sesi Eropa, dari level terendah harian 1,08302, berbalik naik ke 1,08608 kemudian kembali terkoreksi. Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar melihat prospek The Fed sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga) di sisi lain perekonomian zona euro juga kurang bagus.
Alhasil, pergerakan EURUSD tarik menarik dan rilis data ekonomi AS malam ini bisa menentukan arah lebih jelas. Jika klaim tunjangan pengangguran AS lebih tinggi dari forecast 219.000 orang, dan aktivitas manufaktur Philadelphia lebih rendah dari -12 maka EURUSD bisa mendapat sentimen positif lagi.
GBPUSD
GBPUSD sempat rebound setelah menyentuh level terendah harian 1,23760 pada awal perdagangan sesi Eropa. Tetapi sore ini kembali menurun, menunjukkan rilis data inflasi Inggris memberikan tekanan yang cukup besar.
Kemarin data inflasi (consumer price index/CPI) Inggris pada Oktober dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY), jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,7% YoY, dan forecast di Trading Central 4,9% YoY. CPI inti tumbuh 5,7% YoY, lebih rendah dari September 6,1% YoY, tetapi sedikit lebih tinggi dari forecast 5,6% YoY.
Penurunan inflasi yang sangat cepat bisa membuat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) memangkas suku bunga lebih dulu ketimbang The Fed. Meski demikian, jika data ekonomi AS malam ini lebih buruk dari forecast, GBPUSD bisa mendapat sentimen positif.
USDJPY
USDJPY belum mampu naik meski yen sedang mendapat sentimen negatif dari rilis data ekonomi Jepang. Hingga sore tadi, pasangan mata uang ini bergerak dalam rentang 151,115 - 151,428.
Kemarin pertumbuhan ekonomi (gross domestic product/GDP) Jepang pada kuartal III-2023 dilaporkan -2,1% YoY, jauh lebih rendah dari forecast di Trading Central -0,6% YoY, serta kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,5% YoY.
Data yang dirilis pagi ini menunjukkan perekonomian Jepang masih “sakit” memasuki kuartal IV-2023. Impor Jepang dilaporkan mengalami kontraksi hingga 12,5% YoY pada Oktober, lebih besar dari forecast penurunan 10% di Trading Central.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lemah apalagi inflasi juga rendah, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) bisa menahan kebijakan moneter ultra longgar lebih dalam. Meski menjadi sentimen negatif bagi yen, USDJPY yang belum mampu naik menjadi indikasi pelaku pasar menanti rilis data ekonomi AS malam ini.
Jika data tersebut dirilis lebih buruk dari forecast, tidak menutup kemungkinan USDJPY malah mendapat sentimen negatif.
Nasdaq
Nasdaq belum banyak bergerak di rentang 15.824 - 15.880 hingga sore tadi. Kemarin Nasdaq sempat menyentuh 16.045, mendekati rekor tertinggi 2023 di 16.060 yang dicapai pada 19 Juli lalu. Tingginya posisi Nasdaq membuat pergerakannya terbatas, sebab pelaku pasar masih menanti rilis data ekonomi AS.
Seperti disebutkan sebelumnya, klaim tunjangan pengangguran diprediksi meningkat, sementara aktivitas manufaktur Philadelphia berkontraksi lebih dalam. Secara umum data tersebut akan menjadi sentimen positif bagi Nasdaq jika dirilis lebih buruk dari forecast. Sebab, pelaku pasar semakin yakin The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi.
Namun, sentimen positif sebenarnya akan lebih besar bagi Nasdaq jika aktivitas manufaktur Philadelphia tidak merosot terlalu dalam.