BeritaMacro Overview AS - Indeks Dolar Tiba-Tiba Balik Naik, Gold Bakal Turun?
Macro Overview
Macro Overview AS - Indeks Dolar Tiba-Tiba Balik Naik, Gold Bakal Turun?
Updated
Senin, 12 Februari 2024
Bagikan
Updated
Senin, 12 Februari 2024
Bagikan
GOLD Hingga awal sesi Eropa Senin (12/2/2023) harga Gold (XAUUSD) masih tertahan dalam rentang US$ 2.021 - US$ 2.027 per troy ons. Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar menanti data inflasi (consumer price index/CPI) Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis Selasa besok.
Data tersebut bisa mempengaruhi probabilitas pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed). Saat ini pasar melihat probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed hanya sebesar 17% menurun jauh dibandingkan pertengahan Januari lalu yang mencapai 80%.
Hal tersebut menjadi sentimen negatif bagi Gold dan tanpa rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat malam ini, sentimen kemungkinan tidak akan berubah. Apalagi indeks dolar AS tiba-tiba berbali naik setelah sempat turun ke 103,962 pagi tadi, kini malah berbalik naik ke 104,135. Berlanjutnya kenaikan indeks dolar AS bisa semakin menekan Gold.
OIL Harga Oil (CLS10) bergerak sideways dalam rentang US$ 76,01 - US$ 76,62 per barel hingga perdagangan sesi Eropa. Pada pekan lalu harga Oil melesat US$ 4,24, bahkan mampu naik dalam lima hari perdagangan beruntun.
Kenaikan tersebut terjadi akibat memanasnya eskalasi konflik di Timur Tengah. Israel menolak proposal gencatan senjata Hamas, dan kembali memborbardir kota Gaza bagian selatan. Hal ini membuat ketidakpastian konflik masih tinggi yang bisa mengganggu supply Oil.
Meski demikian, melihat pergerakan Oil yang sideways hingga awal sesi Eropa menjadi indikasi momentum kenaikan mulai meredup. Ada potensi Oil diterpa aksi profit taking malam ini jika indeks dolar AS terus menanjak.
EURUSD EURUSD berbalik turun ke 1,07707 pada awal perdagangan sesi Eropa setelah sebelumnya sempat naik ke 1,08057. Tanpa rilis data ekonomi penting dari zona euro, pasangan mata uang ini kesulitan untuk terus menanjak.
Apalagi besok ada rilis data inflasi Amerika Serikat yang bisa berdampak signifikan ke pergerakan pasar. Momentum kenaikan EURUSD terlihat mulai meredup dan ada potensi mendapat sentimen negatif malam ini.
GBPUSD Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga berbalik turun ke 1,26176 setelah sebelumnya sempat naik ke 1,26545. Hari ini tidak ada data penting yang dirilis dari Inggris, sehingga momentum kenaikan GBPUSD lemah.
Apalagi pada pekan lalu, sentimen negatif sempat menghantam GBPUSD setelah anggota Monetary Policy Committee (MPC) bank sentral Inggris, Swati Dhingra, menyatakan yakin inflasi akan terus menurun, sehingga pemangkasan suku bunga saat ini bisa dilakukan.
Diketahui Dhingra menjadi satu-satunya dari 9 anggota MPC yang memilih untuk menurunkan suku bunga pada rapat kebijakan moneter awal bulan ini.
Pada perdagangan sesi AS, ada potensi sentimen GBPUSD kembali negatif.
USDJPY USDJPY sempat turun 275 poin (27 pip) ke 148,988 pada awal perdagangan sesi Eropa, kemudian perlahan mampu dipangkas. Pasangan mata uang ini berada di level tertinggi sejak 27 November. Hal tersebut tentunya memicu aksi profit taking yang membuat USDJPY turun.
Meski demikian, yen yang sedang lemah membuat USDJPY berpotensi berbalik arah malam ini. Yen mengalami tekanan setelah pada pekan lalu Gubernur Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) Kazuo Ueda mengatakan ada kemungkinan kebijakan moneter masih cukup longgar meski BoJ pada akhirnya menghentikan era suku bunga negatif.
Nasdaq Nasdaq bergerak dalam rentang sempit 18.003 - 18.053 hingga awal perdagangan sesi Eropa setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa 18.070 pada Jumat pekan lalu. Laporan laba beberapa emiten yang bagus masih menopang kenaikan Nasdaq.
Namun, jelang rilis data CPI Amerika Serikat besok yang bisa memicu pergerakan besar, ada potensi Nasdaq akan diterpa aksi profit taking pada perdagangan malam ini.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga