SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview AS - Izin Membangun di AS Diproyeksikan Turun, Gold Berpotensi Naik

Macro Overview AS - Izin Membangun di AS Diproyeksikan Turun, Gold Berpotensi Naik

Updated Selasa, 19 September 2023

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) berbalik naik setelah menyentuh level terendah harian US$ 1.929,71 per troy ons pada perdagangan sesi Eropa Selasa (19/9/2023). Gold menyentuh level tertinggi 1.935,12 per troy ons.

Rentang pergerakan Gold terbilang sempit hingga sore tadi, menjadi indikasi pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 99% bank sentral AS (The Fed) akan mempertahankan suku bunganya, tetapi yang menjadi fokus apakah masih akan ada kenaikan pada November atau Desember, dan seberapa lama suku bunga tinggi akan dipertahankan.

Sebelum ke The Fed, pada malam ini ada rilis data izin membagun AS yang bisa menggerakkan Gold. Forecast di Trading Central menunjukkan izin membangun pada Agustus turun 1,3% month-on-month (MoM) dari bulan sebelumnya yang naik 0,1% MoM.

Selain itu ada data housing start yang juga diproyeksikan turun 2,5% MoM, dibandingkan Juli naik 3,9% MoM. Rilis tersebut jika sesuai forecast atau lebih rendah lagi berpeluang membawa harga Gold naik pada perdagangan sesi AS.

OIL 
Harga Oil berfluktuasi pada perdagangan sesi Eropa meski masih mampu bertahan di atas US$ 91 per barel. Pada perdagangan sesi AS, ada peluang Oil kembali naik jika indeks dolar melemah merespon data izin membangun dan housing start yang diproyeksikan menurun.

Oil saat ini sedang mendapat sentimen positif dari pasokan yang diprediksi akan semakin mengetat pada akhir tahun membuat Oil terus menanjak, bahkan kemarin sempat menembus US$ 92 per barel.

Seperti diketahui, Arab Saudi dan Rusia memperpanjang program pemangkasan produksinya hingga akhir tahun nanti, masing-masing 1 juta dan 300.000 barel per hari. Di sisi lain, produksi shale oil Amerika Serikat diprediksi akan menurun tiga bulan beruntun pada Oktober nanti.

EURUSD 
Inflasi di zona euro yang direvisi lebih rendah membuat EURUSD kesulitan naik. Hingga awal sesi Eropa pasangan mata uang ini masih bergerak dalam rentang 1,06750 - 1,06965.

Pertumbuhan inflasi zona euro periode Agustus direvisi turun menjadi 5,2% year-on-year (YoY) lebih rendah dari rilis awal 5,3% YoY. Sementara itu inflasi inti dilaporkan tetap sebesar 5,3% YoY.

Rilis inflasi yang direvisi turun menunjukkan jika keputusan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) tidak lagi menaikkan suku bunga ke depannya bisa jadi tepat.

Meski demikian, pada perdagangan malam ada peluang EURUSD naik merespon data dari Amerika Serikat. Apalagi menjelang pengumuman suku bunga The Fed, yang tidak menutup kemungkinan juga sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga)

GBPUSD 
GBPUSD masih tertahan di level terendah tiga bulan dan bergerak dalam rentang sempit 1,23693 - 1,23926 hingga awal perdagangan sesi Eropa. Tanpa data ekonomi penting dari Inggris, GBPUSD kesulitan rebound.

Inggris baru akan merilis data inflasi pada Rabu besok dan disusul pengumuman kebijakan moneter bank sentralnya (Bank of England/BoE) sehari berselang.

Meski demikian, GBPUSD berpeluang naik pada perdagangan malam ini, sebab izin membangun dan housing start AS diprediksi menurun. Apalagi, melihat posisi GBPUSD yang berada di level terendah tiga bulan.

USDJPY 
USDJPY bergerak sideways di rentang 147,504 - 147,892 hingga awal sesi Eropa. USDJPY masih bergerak di dekat level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis dan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) sehari berselang.

Gubernur BoJ Kazuo Ueda sebelumnya mengatakan pada akhir tahun nanti akan memiliki cukup data untuk memutuskan apakah akan mengakhiri periode suku bunga negatif atau tidak. Adanya sinyal perubahan kebijakan bisa memberikan dampak yang besar, sebab BoJ menjadi satu-satunya bank sentral yang masih menerapkan kebijakan moneter ultra longgar.

Pada perdagangan malam ini USDJPY berpeluang turun jika izin membangun dan housing start di AS menunjukkan penurunan lebih besar ketimbang forecast.

Nasdaq
Indeks Nasdaq rebound setelah menyentuh level terendah harian 15.379 pada perdagangan sesi Eropa. Nasdaq menyentuh level tertinggi 15.440, meski demikian ada potensi berbalik turun lagi pada perdagangan sesi AS. Sebabnya, aksi mogok pekerja sektor otomotif di Detroit yang menuntut kenaikan gaji cukup membebani pergerakan indeks saham.

Saat ini aksi tersebut belum memberikan dampak ke perekonomian, tetapi jika meluas diperkirakan bisa menekan produk domestik bruto (PDB). Sementara jika permintaan kenaikan gaji dikabulkan, ada risiko inflasi semakin sulit turun.

Presiden Serikat Pekerja Otomotif, Shawn Fain, sebagaimana dilansir Financial Times Senin kemarin mengatakan aksi mogok akan semakin diperluas jika negosiasi terus ditunda kenaikan upah ditunda.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga