Updated |
![]() |
Rabu, 20 September 2023 |
Gold
Harga Gold (XAUUSD) turun US$ 2,29 ke US$ 1.931,25 per troy ons pada perdagangan Selasa. Pergerakan Gold juga cukup tipis menjadi indikasi pelaku pasar menanti pengumuman suku bunga bank sentral AS (The Fed) pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Sebelum The Fed, ada bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) yang akan mengumumkan suku bunga pada pukul 8:15 WIB. Forecast di Trading Central menunjukkan loan price rate tenor 1 tahun tetap sebesar 3,45% dan tenor 5 tahun sebesar 4,2%.
Tanpa ada kejutan dari PBoC, Gold masih akan bergerak volatil menjelang pengumuman suku bunga The Fed. Pada perdagangan sesi Asia Rabu (20/9/2023) Gold berpotensi turun.
OIL
Harga Oil mengakhiri perdagangan Selasa di US$ 90,68 per barel setelah sebelumnya sempat menyentuh US$ 92,39 per barel. Level tersebut hampir menyamai level tertinggi 10 bulan yang dicapai hari sebelumnya. Jelang pengumuman kebijakan moneter The Fed, Oil pun diterpa aksi profit taking yang membuat harganya turun.
Aksi profit taking semakin terlihat sebab Oil masih turun meski API melaporkan stok minyak di Amerika Serikat berkurang 5,3 juta barel pada pekan yang berakhir 15 September, lebih besar dari forecast 2,7 juta barel.
Pada perdagangan sesi Asia, ada peluang Oil kembali naik apalagi jika ada kejutan dari PBoC dengan menurunkan suku bunga atau memberikan stimulus moneter.
EURUSD
EURUSD turun 131 poin (13 pip) ke 1,06790 pada perdagangan Selasa setelah sempat naik 1,07178. Mata uang euro tertekan setelah pertumbuhan inflasi pada Agustus direvisi turun menjadi 5,2% year-on-year (YoY) lebih rendah dari rilis awal 5,3% YoY. Sementara itu inflasi inti dilaporkan tetap sebesar 5,3% YoY.
Rilis inflasi yang direvisi turun menunjukkan jika keputusan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) tidak lagi menaikkan suku bunga ke depannya bisa jadi tepat.
Pada perdagangan sesi Asia, EURUSD berpotensi melanjutkan penurunan.
GBPUSD
GBPUSD naik tipis 57 poin (5 pip) saja pada perdagangan Selasa ke 1,23907. GBPUSD masih belum jauh dari level terendah tiga bulan yang disentuh pada hari sebelumnya.
Mata uang poundsterling masih tertekan akibat perlambatan ekonomi Inggris, di mana sektor jasa mengalami pada Agustus kontraksi untuk pertama kali sejak Januari dan ekspansi sektor konstruksi melambat signifikan. Sementara sektor manufaktur sudah berbulan-bulan mengalami kontraksi.
Siang nanti akan ada rilis data inflasi yang bisa mempengaruhi pergerakan sebelum perhatian tertuju ke The Fed dan bank sentral Inggris yang akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis. Pada perdagangan sesi Asia, ada peluang GBPUSD bergerak naik.
USDJPY
USDJPY naik 275 poin (27 pip) ke 147,877 pada perdagangan Selasa kemarin. Pasangan mata uang ini masih bergerak dekat level tertinggi dalam 10 bulan terakhir, sebab pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed dan bank sentral Jepang pekan ini.
Pagi tadi Jepang melaporkan data neraca perdagangan yang menunjukkan perekonomian masih lemah. Impor pada Agustus dilaporkan turun 17,8% (YoY), lebih besar dari penurunan bulan sebelumnya 13,6% YoY. Kemudian ekspor turun 0,8% YoY, juga lebih besar dari bulan sebelumnya 0,3% YoY.
Melihat data tersebut, ada peluang USDJPY kembali naik pada perdagangan sesi Asia.
Hang Seng
Indeks Hang Seng bergerak volatil pada perdagangan Selasa di rentang 17.835 - 18.051. Di penutupan perdagangan, Hang Seng berakhir di 17.975.
Pergerakan volatil Hang Seng terjadi menjelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral China dan The Fed. Bank sentral China pagi ini diprediksi masih akan mempertahankan suku bunga acuannya, melihat perekonomian yang mulai stabil.
Sementara itu, The Fed yang akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis dini hari akan menjadi perhatian utama dan bisa membuat Hang Seng kembali volatil pada perdagangan hari ini, dan berpotensi menurun lagi.