SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Asia - EURUSD Turun 7 Pekan Beruntun, Oil di Level Tertinggi 10 Bulan
Macro Overview

Macro Overview Asia - EURUSD Turun 7 Pekan Beruntun, Oil di Level Tertinggi 10 Bulan

Updated Senin, 18 September 2023
Bagikan
Updated Senin, 18 September 2023
Bagikan

GOLD
Gold (XAUUSD) pada pekan lalu nyaris menembus ke bawah level psikologis US$ 1.900 per troy ons sebelum rebound dan berakhir di US$ 1.923,62 per troy ons. Dalam sepekan Gold mencatat kenaikan US$ 4,65.

Kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS) membuat Gold sempat tertekan dan nyaris menembus level psikologis. Tetapi pasca pengumuman suku bunga bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Gold berbalik naik.

ECB memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga tetapi mengindikasikan sudah mencapai terminal rate (puncak siklus kenaikan) memberikan sentimen positif ke Gold. Sebab pelaku pasar kini melihat kemungkinan bank sentral AS (The Fed) sudah mencapai terminal rate cukup besar. Selain itu, anjloknya Wall Street akibat aksi mogok pekerja di Detroit membuat Gold mampu naik cukup tajam pada perdagangan Jumat pekan lalu.

The Fed akan mengumumkan suku bunga pada 21 September dini hari waktu Indonesia, sebelum pengumuman tersebut Gold tentunya akan volatil, dan ada potensi turun pada perdagangan sesi Asia Senin (18/9/2023).

OIL 
Oil (CLS10) sukses naik tiga pekan beruntun setelah melesat nyaris US$ 4 sepanjang minggu lalu ke US$ 91,17 per barel. Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Oil sedang dinaungi sentimen positif baik dari sisi supply maupun demand. Pemangkasan produksi yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia hingga akhir tahun menjadi sentimen positif dari sisi supply. Selain itu, produksi di Amerika Serikat juga diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan drastis, setelah perusahaan Baker Hughes melaporkan rig yang aktif melakukan pengeboran hanya bertambah dua unit pada pekan lalu menjadi 515 unit. Dibandingkan tahun lalu, jumlah rig yang aktif tersebut lebih rendah 20%.

Dari sisi demand, perekonomian China menunjukkan tanda-tanda kebangkitan pada Agustus. Penjualan ritel dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY) pada Agustus, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,5% YoY dan forecast di Trading Central 2,6% YoY.

Selain itu, produksi industri juga dilaporkan tumbuh 4,5% YoY, lebih tinggi dari Juli 3,7% YoY dan forecast penurunan menjadi 3,5% YoY. China merupakan konsumen Oil terbesar kedua di dunia, ketika perekonomiannya membaik, permintaan tentunya bisa meningkat.

Meski sedang mendapat sentimen positif, tetapi ada potensi Oil turun pada perdagangan sesi Asia akibat aksi profit taking.

EURUSD 
EURUSD mencatat penurunan sembilan pekan beruntun setelah Jumat lalu mengakhiri perdagangan di 1,06602. Dibanding penutupan pekan sebelumnya EURUSD turun 395 poin (39 pip). Dalam tujuh pekan total EURUSD turun 5.659 (565 poin), dan saat ini berada di level terendah dalam enam bulan terakhir.

EURUSD tertekan setelah ECB pada Kamis pekan lalu menaikkan suku bunga acuannya (main interest rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%.

Tingkat suku bunga ECB saat ini menjadi yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir, tetapi ada indikasi sudah mencapai terminal rate. Artinya ke depannya ECB tidak akan menaikkan suku bunga lagi, mata uang euro pun menjadi tertekan.

Meski demikian, melihat EURUSD sudah turun tujuh pekan beruntun dan berada di level terendah enam bulan, ada peluang EURUSD rebound pada sesi Asia. Apalagi, akan ada The Fed yang akan mengumumkan suku bunga pada pekan ini.

GBPUSD 
GBPUSD turun 834 poin (83 pip) sepanjang pekan lalu ke 1,23817. Poundsterling mengalami tekanan pasca pengumuman suku bunga ECB. Sebabnya pelaku pasar juga melihat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) bisa melakukan hal yang sama, apalagi perekonomian Inggris menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang cukup signifikan.

Selain itu, Gubernur BoE Andrew Bailey pada awal bulan ini juga mengatakan suku bunga sudah dekat dengan puncaknya. BoE akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis pekan ini, GBPUSD tentunya akan volatil. Melihat posisinya saat ini di level terendah tiga bulan, ada peluang GBPUSD akan rebound pada perdagangan sesi Asia.

USDJPY 
USDJPY bergerak volatil sepanjang pekan lalu sebelum berakhir nyaris stagnan di 147,834, dan masih bertahan di level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. USDJPY kini berada di area intervensi pemerintah Jepang di kisaran 145,000 - 151,000 yang dilakukan pada tahun lalu.

Hal ini membuat USDJPY kesulitan naik lebih jauh terutama di sesi Asia saat pasar Jepang buka. 

Pada September 2022 lalu pemerintah Jepang melakukan intervensi setelah USDJPY menembus level 145,000 untuk pertama kalinya sejak 1998. Saat intervensi dilakukan, USDJPY langsung mengalami penurunan tajam.

Awal bulan ini pemerintah Jepang sudah melakukan intervensi verbal akibat jebloknya nilai tukar yen. Masato Kanda, wakil menteri keuangan Jepang mengatakan jika pelemahan yen berlanjut maka pemerintah akan mengambil tindakan dengan berbagai pilihan yang ada.

Melihat hal tersebut, ada potensi USDJPY turun pada perdagangan sesi Asia.

Hang Seng
Indeks Hang Seng sepanjang pekan lalu naik 83 poin ke 18.063, mendapat sentimen positif dari tanda-tanda bangktinya perekonomian China. Selain itu, Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) kemarin mengumumkan akan menurunkan giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 25 basis poin yang akan berlaku efektif Jumat pekan lalu.

Penurunan GWM tersebut bisa menambah likuiditas di perekonomian, sehingga roda bisnis berputar lebih kencang.

Meski demikian, Hang Seng akan mendapat sentimen negatif dari anjloknya indeks saham AS. Selain itu The Fed juga akan mengumumkan kebijakan moneter pekan ini. Hal tersebut membuat Hang Seng akan bergerak volatil, dan ada potensi mengalami penurunan pada hari ini.

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga