SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Asia - Gold Dekati US$ 2.000 per Troy Ons, Oil Anjlok ke Level Terendah 4 Bulan

Macro Overview Asia - Gold Dekati US$ 2.000 per Troy Ons, Oil Anjlok ke Level Terendah 4 Bulan

Updated Jumat, 17 November 2023

GOLD
Ekspektasi suku bunga di Amerika Serikat (AS) membuat harga Gold (XAUUSD) melesat US$ 21,93 ke US$ 1.981,12 per troy ons pada perdagangan Kamis. Pelaku pasar kini sangat yakin bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lagi pasca rilis data inflasi, indeks harga produsen dan yang terbaru klaim tunjangan pengangguran. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi Gold yang kemarin sempat mencapai level tertinggi US$ 1987, mendekati lagi level psikologis US$ 2.000 per troy ons.

Kemarin, klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 231.000 orang pada pekan yang berakhir 11 November. Jumlah tersebut lebih banyak dari pekan sebelumnya 218.000 orang dan forecast Trading Central 219.000 orang.

Rilis tersebut juga membuat imbal hasil (yield) Treasury tenor 10 tahun turun 96 basis poin ke 4,437% level terendah sejak 22 September. Penurunan tersebut menambah sentimen positif bagi Gold dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Asia Jumat (17/11/2023).

OIL 
Harga Oil (CLS10) anjlok US$ 3,42 ke US$ 73,13 per barel pada perdagangan Kamis, menjadi level terendah dalam lebih dari empat bulan terakhir. Oil tertekan akibat potensi kembali melimpahnya supply setelah perang Israel dengan Hamas tidak mengganggu distribusi dari Timur Tengah.

Kemudian Energy Information Administration (EIA) Rabu lalu melaporkan tingkat produksi crude oil di AS mencapai 13,2 juta barel per hari pada Oktober.

Dengan tingkat produksi yang mencapai rekor tertinggi supply tentunya akan meningkat, dan menjadi sentimen negatif bagi Oil. Selain itu EIA juga melaporkan stok di AS pada pekan yang berakhir 10 November bertambah sebanyak 3,6 juta barel, lebih tinggi dari forecast Trading Central 1,8 juta barel.

Serangkaian sentimen negatif tersebut masih akan memberikan tekanan bagi Oil pada perdagangan sesi Asia.

EURUSD 
EURUSD bergerak sangat volatil pada perdagangan sesi AS kemarin malam, sempat melesat ke 1,08953 (level tertinggi sejak 31 Agustus) harganya kemudian perlahan terpangkas dan menutup perdagangan Kamis di 1,08535. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu, EURUSD hanya naik 67 poin (6 pip) saja.

Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar melihat prospek The Fed sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga) di sisi lain perekonomian zona euro juga kurang bagus.

Namun, melihat penurunan yield Treasury yang cukup tajam, EURUSD pada perdagangan sesi Asia bisa mendapat sentimen positif lagi.

GBPUSD 
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga bergerak sangat volatil dalam rentang 1,23760 - 1,24165 Kamis kemarin. Pada penutupan perdagangan GBPUSD berada di 1,24123, nyaris stagnan dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

GBPUSD kesulitan menguat meski data ekonomi AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang melemah, sebabnya data inflasi Inggris yang menunjukkan penurunan signifikan.

Penurunan inflasi yang sangat cepat bisa membuat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) memangkas suku bunga lebih dulu ketimbang The Fed. Meski demikian, jika yield Treasury melanjutkan penurunan, GBPUSD bisa mendapat sentimen positif di sesi Asia.

USDJPY 
Pasar tenaga kerja AS yang menunjukkan tanda pelemahan membuat USDJPY turun 661 indeks poin (66 pip) ke 150,732 pada perdagangan Kamis. Selain pasar tenaga kerja, indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia juga masih berkontraksi (-5,9) meski membaik dari bulan sebelumnya -9.

Data lain menunjukkan produksi industri AS pada Oktober turun 0,6% month-on-month (MoM) lebih rendah dari forecast penurunan 0,2% di Trading Central.

Serangkaian data tersebut memperkuat ekspektasi The Fed sudah mencapai terminal rate, dan jika terus menunjukkan pelemahan bukan tidak mungkin suku bunga dipangkas lebih cepat. Alhasil, USDJPY mendapat sentimen negatif dan masih akan terasa pada sesi Asia.

Nikkei
Nikkei mengakhiri perdagangan Kamis di 33.385, turun 25 indeks poin dari penutupan Rabu. Sebelumnya, Nikkei sempat melesat ke 33.620 yang merupakan level tertinggi sejak awal Juli.

Nikkei mendapat sentimen positif dari ekspektasi bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan menahan kebijakan moneter ultra longgar lebih lama lagi, sebab perekonomian Jepang memburuk dan inflasi juga rendah.

Sentimen positif juga datang dari ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Meski demikian, melihat posisi Nikkei saat ini di dekat level tertinggi 4 bulan, tentunya ada potensi terjadi profit taking menjelang akhir pekan.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga