SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Asia - Kabar Baik dari Gaza Bikin Indeks Nikkei Melesat, Gold Bakal Turun?
Macro Overview

Macro Overview Asia - Kabar Baik dari Gaza Bikin Indeks Nikkei Melesat, Gold Bakal Turun?

Updated Senin, 20 November 2023
Bagikan
Updated Senin, 20 November 2023
Bagikan

GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat US$ 42,48 sepanjang pekan lalu ke US$ 1.980m72 per troy ons. Bahkan, Gold sempat menyentuh US$ 1.993, mendekati level psikologis US$ 2.000 per troy ons.

Kenaikan tersebut dipicu ekspektasi suku bunga di Amerika Serikat (AS) pasca rilis serangkaian data termasuk inflasi (consumer price index/CPI) yang pertumbuhannya melambat. Pelaku pasar kini yakin 100% bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lagi, hal tersebut terlihat di perangkat FedWatch milik CME Group.

Pada perdagangan sesi Asia Senin (20/11/2023), kabar perang Israel dan Hamas di Gaza bisa mempengaruhi Gold. Keduanya diprediksi akan mencapai kesepakatan soal sandera pada pekan ini. Sebanyak 200 orang yang disandera Hamas diperkirakan akan dibebaskan, dan bisa saja perang akan dihentikan sementara.

Kabar baik tersebut tentunya membuat daya tarik emas sebagai safe haven menurun dan bisa memberikan tekanan. Apalagi kenaikan tajam pada pekan lalu juga bisa membuat pelaku pasar tergoda melakukan profit taking.

OIL 
Harga Oil (CLS10) mencatat penurunan empat pekan beruntun setelah menutup perdagangan Jumat (17/11/2023) di US$ 76,06 per barel. Dibandingkan penutupan pekan sebelumnya, Oil turun US$ 1,28. Penurunan yang tidak terlalu besar, tetapi sebelumnya Oil sempat menyentuh US$ 74,92 per barel level terendah dalam empat setengah bulan terakhir.

Posisi Oil yang lumayan rendah dan indeks dolar AS yang turun 525 poin ke 103,451, terendah sejak awal September, memicu aksi beli yang membuat Oil rebound. Saat indeks dolar AS turun, maka harga Oil akan menjadi lebih murah pagi pemegang mata uang lainnya, sehingga berpotensi memicu aksi beli.

Namun, pada perdagangan sesi Asia hari ini, kabar kemungkinan berhenti sementara perang antara Israel dan Hamas bisa memberikan tekanan ke Oil. Selain itu pengumuman kebijakan moneter bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) pada pukul 8:15 WIB juga bisa menentukan pergerakan Oil.

PBoC akan mengumumkan suku bunga loan prime rate (LPR) tenor 1 dan 5 tahun, forecast di Trading Central menunjukkan tidak ada perubahan sebesar 3,45% dan 4,2%. Tanpa pemangkasan suku bunga, China bisa memberikan sentimen negatif ke Oil, tetapi beda ceritanya jika ada kejutan dari PBoC.

EURUSD
EURUSD melesat 2.282 poin (228 pip) sepanjang pekan lalu ke 1,09130, level tertinggi dalam dua setengah bulan terakhir. Kenaikan tajam tersebut dipicu ekspektasi The Fed sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga).

Berdasarkan data dari FedWatch, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 100% The Fed akan mempertahankan suku bunga di 5,25% - 5,5% pada Desember mendatang. Bahkan, beberapa kali sempat muncul probabilitas pemangkasan sebesar 25 basis poin, meski persentasenya kecil saja.

Pengumuman suku bunga dari PBoC bisa mempengaruhi pergerakan EURUSD, terutama jika ada kejutan pemangkasan LPR, atau stimulus moneter lainnya. Hal tersebut akan menguatkan harapan perekonomian China lebih kuat sehingga memberikan sentimen positif ke EURUSD.

Namun, jika sesuai forecast Trading Central suku bunga masih akan dipertahankan dan tanpa stimulus moneter lainnya, maka cenderung tidak berdampak. EURUSD yang naik tinggi berpotensi terkena aksi profit taking.

GBPUSD
GBPUSD naik 2.349 poin (234 pip) ke 1,24599 sepanjang pekan lalu, level tertinggi sejak pertengahan September lalu. Tidak seperti EURUSD, kenaikan pasangan mata uang sempat tertahan rilis data inflasi Inggris. Dalam lima hari perdagangan, GBPUSD turun dua kali.

Inflasi Inggris pada Oktober dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY), jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,7% YoY, dan forecast di Trading Central 4,9% YoY. CPI inti tumbuh 5,7% YoY, lebih rendah dari September 6,1% YoY, tetapi sedikit lebih tinggi dari forecast 5,6% YoY.

Penurunan inflasi yang sangat cepat bisa membuat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) memangkas suku bunga lebih dulu ketimbang The Fed. Hal tersebut masih akan membayangi GBPUSD, melihat kenaikannya yang cukup tinggi ada potensi terjadi profit taking.

USDJPY
USDJPY turun 1.927 poin (192 pip) sepanjang pekan lalu ke 149,586, setelah sebelumnya menyentuh 151,905 level tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir.

Ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi membuat USDJPY menurun. Tetapi di sisi lain yen juga mendapat sentimen negatif dari rilis serangkaian data ekonomi Jepang. Pertumbuhan ekonomi dilaporkan mengalami kontraksi pada kuartal III-2023, kemudian inflasi juga rendah.

Hal tersebut bisa membuat bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menahan kebijakan moneter ultra longgar dalam waktu lebih lama lagi, dan tentunya menjadi sentimen negatif bagi yen. Melihat hal tersebut, setiap penurunan USDJPY yang tajam akan menggoda pelaku pasar untuk melakukan aksi buy.

Nikkei
Kabar baik dari Gaza membuat Nikkei pagi ini langsung melesat 345 indeks poin ke 33.860, level tertinggi sejak 16 Juni. Nikkei sebelumnya juga sukses membukukan kenaikan tiga pekan beruntun setelah Jumat lalu mengakhiri perdagangan di 33.515.

Peluang perang Israel dengan Hamas berhenti sementara membuat pelaku pasar kembali memburu aset-aset dengan imbal hasil tinggi seperti saham, membuat Nikkei langsung melesat begitu perdagangan pagi ini dibuka. Apalagi, pelaku pasar sangat yakin The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi, sementara BoJ berpotensi menahan kebijakan moneter ultra longgar dalam waktu yang lama.

Alhasil, Nikkei dinaungi sentimen positif, tetapi melihat posisinya yang tinggi dan kenaikan tajam dalam tiga pekan terakhir tentu ada potensi terjadi profit taking.

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga