Updated Kamis, 16 November 2023 |
Updated Kamis, 16 November 2023 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) sempat naik ke US$ 1.975,15 per troy ons pada Rabu kemarin sebelum berbalik turun dan menutup perdagangan di US$ 1.959,15 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa, Gold turun US$ 3,77.
Serangkaian data dari Amerika Serikat (AS) kemarin membuat Gold volatil. Data penjualan ritel dan producer price index (PPI) masing-masing menunjukkan penurunan, bahkan kebanyakan di bawah forecast di Trading Central.
Tetapi data aktivitas manufaktur wilayah New York yang naik menjadi 9,1 pada November dari bulan sebelumnya -4,6 dan jauh di atas forecast -3,9 membuat dolar AS mendapat tenaga menguat dan sedikit menekan Gold.
Meski demikian, belum ada perubahan signifikan terkait proyeksi suku bunga bank sentral AS (The Fed) pelaku pasar masih optimistis The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal tersebut masih akan menjadi sentimen positif bagi Gold pada perdagangan sesi Asia.
OIL
Tingkat produksi di Amerika Serikat yang mencatat rekor membuat harga Oil (CLS10) turun US$ 1,64 ke US$ 76,55 per barel pada perdagangan Selasa. Oil kini kembali mendekati level terendah tiga setengah bulan yang dicapai pada pekan lalu.
Energy Information Administration (EIA) kemarin melaporkan tingkat produksi crude oil di AS mencapai 13,2 juta barel per hari pada Oktober. Dengan tingkat produksi yang mencapai rekor tertinggi supply tentunya akan meningkat, dan menjadi sentimen negatif bagi Oil.
Selain itu EIA juga melaporkan stok di AS pada pekan yang berakhir 10 November bertambah sebanyak 3,6 juta barel, lebih tinggi dari forecast Trading Central 1,8 juta barel.
Laporan dari EIA tersebut masih akan menjadi sentimen negatif bagi Oil pada perdagangan sesi Asia.
EURUSD
EURUSD turun 321 poin (32 pip) ke 1,08468 pada perdagangan Rabu kemarin setelah sehari sebelumnya melesat hingga 1.806 poin (180 pip). EURUSD saat ini berada di dekat level tertinggi dalam dua setengah bulan terakhir.
Rilis data dari zona euro kemarin memberikan sentimen negatif ke EURUSD. Produksi industri pada September dilaporkan turun 1,1% month-on-month (MoM) lebih besar dari forecast penurunan 0,5% MoM di Trading Central.
Di sisi lain, dolar AS sedang mendapat tenaga dari rilis data aktivitas manufaktur New York yang naik tajam. Alhasil sentimen negatif masih akan membayangi EURUSD pada sesi Asia hari ini.
GBPUSD
GBPUSD turun 829 poin (82 pip) ke 1,24157 pada perdagangan Rabu kemarin, tertekan rilis data inflasi Inggris yang menunjukkan perlambatan cukup signifikan.
Inflasi (consumer price index/CPI) pada Oktober dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY), jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,7% YoY, dan forecast di Trading Central 4,9% YoY. CPI inti tumbuh 5,7% YoY, lebih rendah dari September 6,1% YoY, tetapi sedikit lebih tinggi dari forecast 5,6% YoY.
Tekanan bagi poundsterling semakin besar setelah dolar AS mendapat tenaga menguat dari rilis data aktivitas manufaktur New York. Sentimen negatif tersebut masih akan terasa pada perdagangan sesi Asia.
USDJPY
Lemahnya nilai tukar yen kembali terlihat Rabu kemarin, pasangan USDJPY naik 1.009 poin (100 pip), nyaris membalikkan penurunan tajam hari sebelumnya. Dolar AS sedang mendapat tenaga menguat dari rilis data aktivitas manufaktur New York, tetapi pada dasarnya yen memang sangat lemah.
Penyebabnya, inflasi yang rendah kemudian pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi pada kuartal III-2023 sehingga membuat bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) bisa mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar dalam waktu yang lebih lama lagi.
Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi (gross domestic product/GDP) Jepang pada kuartal III-2023 dilaporkan -2,1% YoY, jauh lebih rendah dari forecast di Trading Central -0,6% YoY, serta kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,5% YoY.
Data yang dirilis pagi ini menunjukkan perekonomian Jepang masih “sakit” memasuki kuartal IV-2023. Impor Jepang dilaporkan mengalami kontraksi hingga 12,5% YoY pada Oktober, lebih besar dari forecast penurunan 10% di Trading Central. Alhasil, sentimen masih membayangi yen dan menjadi sentimen positif bagi USDJPY.
Nikkei
Nikkei naik 195 poin ke 33.410 pada perdagangan Rabu, bahkan sebelumnya sempat menyentuh 33.590. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal Juli. Serangkaian data yang dirilis dari Jepang hari ini memberikan sentimen positif ke Nikkei.
Seperti disebutkan sebelumnya, impor dilaporkan turun sehingga BoJ berpotensi menahan kebijakan moneter ultra longgar dalam waktu lebih lama. Itu tentunya menjadi kabar baik bagi indeks saham.
Di sisi lain, ekspor dilaporkan tumbuh 1,6% YoY, lebih tinggi dari forecast 1% YoY. Pertumbuhan ekspor berarti emiten eksportir Jepang masih berkinerja bagus yang menjadi sentimen positif bagi Nikkei.