BeritaMacro Overview Asia - Nikkei Melesat ke Level Tertinggi 24 Bulan, Gold Berpotensi Naik
Macro Overview
Macro Overview Asia - Nikkei Melesat ke Level Tertinggi 24 Bulan, Gold Berpotensi Naik
Updated
Senin, 12 Februari 2024
Bagikan
Updated
Senin, 12 Februari 2024
Bagikan
GOLD Harga Gold (XAUUSD) turun US$ 15 sepanjang pekan lalu ke US$ 2.024,43 per troy ons. Gold masih mengalami tekanan akibat meredupnya kemungkinan pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS) pada Maret nanti. Apalagi, pada Kamis lalu data klaim tunjangan pengangguran di AS pada pekan yang berakhir 3 Februari dilaporkan sebanyak 218.000 orang, lebih rendah dari pekan sebelumnya dan forecast di Trading Central 227.000 orang.
Berdasarkan data dari perangkat FedWatch, pelaku pasar kini melihat probabilitas pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) pada Maret hanya 17,5%, turun jauh dibandingkan pertengahan Januari lalu sebesar 80%.
Pelaku pasar kini menanti data inflasi (consumer price index/CPI) yang akan dirilis Selasa besok yang bisa mempengaruhi probabilitas tersebut. Sebelum rilis data tersebut, indeks dolar AS sedikit mengalami tekanan akibat pemerintah Amerika Serikat merevisi turun inflasi pada Desember.
Pagi ini indeks dolar AS sudah turun 195 poin ke 103,619, jika penurunan tersebut terus berlanjut, Gold berpotensi mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi Asia Senin (12/2/2024).
OIL Harga Oil (CLS10) naik US$ 4,24 sepanjang pekan lalu ke US$ 76,49 per barel. Oil bahkan mampu naik dalam lima hari perdagangan beruntun. Sentimen positif menaungi Oil sebabnya produksi crude oil di Amerika Serikat diprediksi akan stagnan.
Di sisi lain, Israel menolak proposal gencatan senjata Hamas, dan kembali memborbardir kota Gaza bagian selatan. Hal ini membuat ketidakpastian konflik masih tinggi yang bisa mengganggu supply Oil. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Asia hari ini.
EURUSD EURUSD sepanjang pekan lalu berakhir stagnan di 1,07849 setelah sempat turun ke 1,07226. Pasangan mata uang ini masih mampu rebound meski data dari Jerman menunjukkan inflasi final pada Januari tumbuh sebesar 2,9% year-on-year (YoY) sesuai dengan forecast di Trading Central tetapi melambat signifikan dari bulan sebelumnya 3,7%.
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat juga merevisi turun inflasi pada Desember lalu yang sedikit memberikan tekanan bagi dolar AS jelang rilis data CPI besok. Melihat kedua kondisi tersebut, EURUSD berpotensi mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi Asia.
GBPUSD Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga berakhir stagnan di 1,26276 setelah sebelumnya sempat turun ke 1,25182. Level tersebut merupakan yang terendah dalam dua bulan terakhir.
Poundsterling sempat tertekan setelah anggota Monetary Policy Committee (MPC) bank sentral Inggris, Swati Dhingra, menyatakan yakin inflasi akan terus menurun, sehingga pemangkasan suku bunga saat ini bisa dilakukan. Diketahui Dhingra menjadi satu-satunya dari 9 anggota MPC yang memilih untuk menurunkan suku bunga pada rapat kebijakan moneter awal bulan ini.
Namun, melihat dolar AS yang melemah jelang rilis data CPI, ada peluang GBPUSD mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi Asia.
USDJPY USDJPY naik 895 poin (89 pip) sepanjang pekan lalu ke 149,263. Level tersebut menjadi yang tertinggi sejak 27 November lalu. Yen mengalami tekanan setelah Gubernur Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) Kazuo Ueda mengatakan ada kemungkinan kebijakan moneter masih cukup longgar meski BoJ pada akhirnya menghentikan era suku bunga negatif.
Yen memang sedang mendapat sentimen negatif, tetapi melihat posisi USDJPY yang cukup tinggi, ada kemungkinan terjadi aksi profit taking pada perdagangan sesi Asia, apalagi dolar AS mulai melemah.
Nikkei Nikkei melesat 725 indeks poin sepanjang pekan lalu ke 37.120 yang merupakan level tertinggi dalam 24 tahun terakhir. Nikkei mendapat sentimen positif dari komentar-komentar pejabat bank sentral Jepang.
Selain Kazuo Ueda, Deputi Gubernur Shinichi Uchida juga mengatakan BoJ tidak akan agresif menaikkan suku bunga meski nantinya akan mengakhiri era suku bunga negatif.
Artinya, ada kemungkinan kebijakan moneter longgar akan dipertahankan dalam waktu yang lebih lama sehingga memberikan sentimen positif ke pasar saham. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Nikkei pada perdagangan hari ini.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga